Saat saya kecil, saya pernah berpikir, bahwa kadang hidup tidak adil. Ada orang terlahir kaya, orang tua yang mapan, dan apapun yang diinginkan serba ada. Tapi seiring waktu berlalu, saya sadar bahwa tidak ada kehidupan di dunia ini yang bisa sempurna. Semua kondisi manusia pasti memiliki lubang, memiliki ketidaksempurnaan, bahkan kebahagiaan sekalipun tidak terus menerus bisa kita rasakan. Coba saja bayangkan, ketika kita makan-makanan kesukaan bahkan makanan yang paling kita sukai, suatu saat pasti akan mengalami kebosanan. Jika setiap hari itu saja menu yang kita makan, tentu lama-lama jadi mual, atau makan sepuas-puasnya sekalipun, di satu titik kita akan kenyang bahkan muntah. Bahagia pun menjadi netral, bahkan seketika bisa berubah duka. That’s a life.
Penghayatan saya akan hal ini semakin diperkuat ketika bertemu dengan sosok yang baru saya kenal. Namanya begitu asing di telinga saya, tetapi pengalaman hidup dan inspirasi yang ia ceritakan begitu menggugah. Beliau adalah seorang trainer, inspirator, bahkan kawan-kawannya lebih suka menyebutnya dengan istilah life coach. Siapa sangka, bahwa orang biasa yang berasal dari daerah terpencil di Tarakan dan berasal dari keluarga yang kesulitan ekonomi, tapi kini berhasil memberikan pencerahan bagi puluhan ribu orang yang sudah ia bantu untuk hidup bermakna kembali di 70 negara dan 5 benua. Masalah perceraian, broken home, narkoba, bahkan kecanduan terhadap obat, pornografi, dan games bisa lepas dari orang yang telah mengikuti Bootcamp yang merupakan program coaching/trainer yang beliaudirikan.
Ya, beliau telah memberikan inspirasi dan pengingat kembali tentang hidup pada saya. Bapak Onggy Hianata, beliaulah Life Coach yang kian mendunia. 14 Maret yang lalu, saya berkesempatan bertemu dengan Bapak Onggy Hianata dan Bootcamp team yang telah dirintisnya, di Ev Hive Café Menteng, Jakarta. Inspirasi pun mengalir pada diri saya di setiap moment di acara tersebut.
Mengenal Lebih Dekat Sosok Onggy Hianata
Mengenal sosok Onggy Hianata membuat saya mengambil kesimpulan tentang siapa yang bisa sukses. Orang biasa, penuh keterbatasan, keluarga yang tak mapan, tak selalu berakhir kedukaan. Tetapi hidup bisa selalu berubah asalkan ada usaha dan kemauan yang kuat.
Onggy Hianata adalah lelaki yang lahir di Tarakan, Kalimantan Timur pada 6 Maret 1962. Ia terlahir dari sembilan bersaudara dengan keluarga yang jauh dari kecukupan. Untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari saja Pak onggy harus bekerja mencari kayu bakar dan gotong royong di keluarga memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Dengan kondisi tersebut, ia harus telat masuk sekolah dasar dan ketika masuk sekolah ia pun meloncat hingga kelas 3 SD.
Kondisi kekurangan yang ia alami, mendorongnya untuk terus berjuang menggapai kesuksesan. Ia pun hijrah dari Tarakan ke Surabaya dan hidup disana hingga lulus sajana S1 di salah satu Universitas Swasta. Mencari uang sendiri dan mandiri membuatnya harus merasakan jatuh bangun berbisnis berkali-kali. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Berbagai macam jenis usaha dan bisnis ia coba. Ia pernah mencoba bisnis keliling buku, menjual roti, membuat kerupuk, jagung bakar, ikut bisnis MLM, dsb. Itu semua ia lakukan demi bisa lulus kuliah dan bertahan hidup sendiri di perantauan. Terkena tipu bahkan rugi berkali-kali juga pernah ia dapatkan.
Bayangkan saja, saat ia mencapai penjualan tinggi dalam produk kerupuk, ternyata yang dihadapi ia malah terkena tipu. Lantas kerugian dan mengulang usaha dari awal pun harus ia lakukan kembali. Kalau itu terjadi pada kita, kira-kira masihkah kita tegar dan sabar menghadapinya?
Hasilnya tak kunjung mencerahkan. Tapi inilah keluarbiasaan Bapak Onggy. Saat jatuh, tak berarti ia putus asa tapi disitulah pintu-pintu peluang baru ia dapatkan.Dimana ada kegagalan, disitulah ada peluang baru yang ia coba. Tak gentar, Pak Onggy selalu belajar dan mengupgrade dirinya. Hingga di sautu titik, ia bisa mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan di puncak hidupnya.
Dari perjalanan hidup luar biasa Bapak Onggy Hianata, hingga kini ia membuat program Life Coaching yang sudah mendunia. Ia mendirikan “Value Your Life : A Life Changing Bootcamp”, yang dilaksanakan oleh Edunet Global untuk dapat memberikan inspirasi bagi orang yang lebih banyak. Tak ingin sekedar menyimpannya untuk diri sendiri, maka lahirlah program Bootcamp ini. Program ini bukan hanya sekedar training biasa, tetapi program pembinaan mental dan pola pikir dalam hidup. Sejak tahun 2003 hingga saat ini, sudah ada 102 Batch dan batch selanjutnya akan diadakan di bulan Mei 2018.
“Saya bukan motivator dan saya tidak suka untuk memotivasi orang lain. Orang yang diberikan motivasi hanya bisa bertahan sebentar. Tetapi jika kita menginspirasi, memberikan hawa baru dalam hidup, itu akan terasa lebih lama dan konsisten terus menerus ada diingatan”, ucapnya dengan penuh semangat.
Berawal dari Bootcamp, Hidup Lebih Baik dan Berarti
Di acara Blogger Gathering bersama Bapak Onggy Hianata, saya pun berkesempatan bertemu dan mendapatkan banyak cerita dari para alumni peserta Bootcamp. Ada 3 keluarga yang hari itu membagikan ceritanya saat berada di Bootcamp. Saya pun merasa terharu dan penasaran, apa sih yang sebetulnya mereka dapatkan di Bootcamp dan proses seperti apa yang mereka lalui hingga bisa merubah kehidupannya yang hampir porak poranda?
Cerita pertama dari Ibu Ary. Beliau mengatakan bahwa sebelumnya ia adalah orang yang sombong, tidak menghargai suami, fokus hanya berkarir hingga anak-anaknya pun tak benar-benar ia kenali secara mendalam. Perceraian dengan suaminya yang bernama Bapak Sudarmono pun hampir terjadi. Anaknya kecanduan main games dan pendidikannya tak sesuai dengan harapan. Ibu Ary hanya bisa menekan dan menekan anaknya sesuai dengan yang ia mau. Ibu Ary dan Bapak Sudarmono tentuk bukan orang biasa. Karirnya sedang dipuncak, Ibu Ary bahkan bekerja di perusahaan farmasi dan sang suami juga memiliki jabatan yang cukup tinggi. Tapi perubahan besar terjadi saat setelah ia mengikuti Bootcamp yang dilanjut dengan sang suami juga mengikuti jejaknya. Hasilnya, keluarga terselamatkan, hubungan suami istri membaik, anak pun mengalami perubahan.
Cerita kedua juga tak kalah menarik. Ibu Anggraeni dan Bapak Erry juga hampir berada di ambang perceraian. Keluarganya berasa tak bermakna. Anaknya yang autis pun sempat terbengkalai. Dan perubahan besar terjadi setelah Bootcamp mereka ikuti. Anaknya yang autisme pun bisa lulus pendidikan S1 yang tentu bukan hal mudah dan tidak mungkin terjadi tanpa dukungan besar orang tuanya.
Begitupun dengan Yulianto, yang sempat hampir bunuh diri gara-gara mengalami broken home. Rasa tidak percaya diri, dendam, dan emosi negatif pernah meliputi dirinya saat Ayahnya melakukan hal yang sangat mengecewakan. Tapi kini ia begitu semangat dan bergairah menghadapi hidup bersama istrinya. Ia gagal bunuh diri setelah ia mengingat kembali kebermaknaan hidup yang di raih saat Bootcamp.
Namun ini hanyalah 3 cerita singkat yang saya dapatkan dari para peserta bootcamp. Ada 60.000 lainnya alumni bootcamp yang telah mendapatkan pengalaman menarik dan juga bermakna dari Bootcamp selama 3 hari. Jujur, hingga kini saya belum tau persis apa yang Pak Onggy lakukan dalam Bootcamp hingga merubah hidup dan kebermaknaan para peserta? Saya pun rasanya ingin mencoba mengikutinya. Karena menurut Bapak Onggy, mengikuti Bootcamp tak perlu menunggu masalah berat datang. Terkadang ada hal-hal yang tidak kita sadari, ternyata telah kita lakukan karena alam bawah sadar kita yang sudah menanamnya.
Cerita Bapak Onggy Hianata yang Tertuang Dalam Film Menembus Langit
Sebetulnya ada banyak kisah menarik yang bermakna dan penuh inspirasi dari Bapak Onggy Hianata. Tapi pastinya saya tidak bisa menjelaskannya panjang lebar melalui tulisan ini. Alhamdulillah, Fajar Nugros meracik kisah Bapak Onggy Hianata ini menjadi sebuah film layar lebar yang berjudul Menembus Langit.
Beruntungnya saya bisa hadir untuk nonton bareng bersama Blogger, Bapak Onggy Hianata dan team di XXI Plaza Indonesia. Nonton bareng ini juga sekaligus pre screening film Menembus Langit yang akan tayang di bulan April nanti. Kalau boleh jujur, sepanjang film diputar saya berkali-kali menjatuhkan air mata. Tetes demi tetes tidak terasa membasahi beberapa bagian dari hijab yang saya kenakan. Cerita yang disajikan benar-benar menguras emosi, keharuan, dan kesedihan.Apalagi melihat para pemain yang juga begitu apik memainkan peran.
Jika kalian belum berkesempatan untuk mengetahui tentang sosok Bapak Onggy Hianata, saya sarankan untuk menonton filmnya. Setelah menonton, pastinya akan kalian ketahui bagaimana perjuangan hidup Bapak Onggy dan segala ketahanan mentalnya menghadapi berbagai ujian hidup. Dan saya berharap, semoga film yang akan launching mulai April ini akan berada di puncak, banyak peminat, dan ramai dibicarakan. Pastinya, film ini layak ditonton karena memberikan banyak inspirasi kehidupan yang sering kita lewatkan.
Dan terakhir, saya ingin sampaikan. Mari kenali perjalanan hidup Bapak Onggy dan mari kita coba program Bootcamp!
T'Cinta says
yeay aku komen pertama 🙂
pertamax gan! kwkwkwkwk
lianny hendrawati says
Salut dengan perjuangan hidup Bapak Onggy, jatuh bangun tak menyurutkan semangatnya untuk bangkit dan akhirnya sukses ya. Tentu perjuangan yang tak mudah.
Jadi penasaran pengin nonton filmnya.
Aswinda Utari says
Pengen banget bisa ketemi sosok kayak onggy ini ya. Biar pikiran dan wawasan tercerahkan. Kapan datang ke Banjarmasin? Hihi
Nyi Penengah Dewanti says
Aku belum pernah nonton filmnya mba, pasti menginsipirasi banget ya Mba. semoga aku ada kesempatan menonton.
Ria Kurniasih says
Film yang bisa menginsiprasi banyak orang. Semoga ada kesempatan untuk nonton filmnya.
Noe says
Udah lama gk ke bioskop euy, ada bayi banyak sih, haha. nanti baca2 review aja ke yg udh nonton deeh.
Helena says
Surabaya itu kerasss. Baca pengalaman Pak Onggy jadi ingat perjuangan di sana. *kemudian baper.
Btw narsumnya itu ada yang ortunya temanku, Cha. Ga nyangka kehidupan mereka pernah down seperti itu.