Apakah ada diantara kalian yang suka dengan olahraga memanah? Awalnya saya berpikir bahwa olahraga memanah itu sulit dan hanya untuk kalangan tertentu saja yang bisa melakukannya. Apalagi, olahraga memanah ini juga tidak sepopuler olahraga-olahraga lainnya yang banyak supporter atau fans base yang heboh saat berkompetisi. Tapi, Sabtu itu saya punya persepsi yang berbeda setelah hadir di Gor Kesang Depok, yang menjadi tempat berlatih komunitas atau klub Indonesia Memanah, bahwa memanah bukan hanya sekedar berolahraga, tapi juga membentuk karakter seseorang.
Sekitar pukul 08.30, saya datang ke tempat latihan Indonesia Memanah dengan rasa penasaran. Bagaimana ya belajar memanah? Apakah sesulit yang saya bayangkan? Atau justru menyeramkan? Hahaha. Tapi pertanyaan-pertanyaan tersebut terhenti sesaat ketika saya sudah masuk di area panahan. Tempat memanah ini ternyata outdoor dan suasananya sangat nyaman sekali. Ada kolam ikan serta pohon-pohon rindang yang sejuk sehingga panas terik matahari yang menyengat saat itu, terhalang oleh pepohonan rindang yang ada. Tak lupa, ada juga beberapa penjual makanan dan minuman sebagai penyelemat dikala lapar atau haus setelah berlatih memanah.
Pertama kali saya datang, saya pun bertemu dengan Coach Fika. Beliau ini yang saya hubungi sebelum hadir di tempat ini. Coach Fika adalah salah satu pelatih sekaligus yang mengurusi Komunitas Indonesia Memanah Cabang Depok. Beliau orangnya ramah, murah senyum, dan sangat dekat dengan para murid-muridnya. Setelah mengobrol kesana kemari, ternyata Coach Fika ini dulu adalah mantan atlet memanah DKI Jakarta sampai visi (jarak) 70 meter. Pantas saja ya coach, kok keren banget memanahnya. Hehehe. Beliau juga adik dari pendiri Indonesia Memanah dan presiden INASP (Indonesia Archery Shcools Program) yaitu Coach Defrizal. Kalau coach Defrizal jangan ditanya. Beliau memang atlet memanah yang sudah berpengalaman. Tidak salah juga kalau beliau sudah memiliki cabang Indonesia Memanah di berbagai daerah dan segudang prestasi yang pernah diraih.
Sebelum saya mengikuti kegiatan bersama Coach Fika, saya pun sempat agak ragu dan malu-malu. Di tempat ini saya melihat banyak adik-adik kecil mulai dari usia TK, SD, sampai SMP ramai berlatih panahan. Dalam hati saya, waduh banyak adik-adik kecil yang sudah jago-jago pula. Malu nih saya udah gede sendiri, masih belajar. Tapi ternyata saya pun bisa bernafas lega dan tenang karena ternyata komunitas Indonesia Memanah terbuka untuk segala usia, mulai dari usia TK atau SD hingga dewasa. Apalagi setelah bertemu dengan Mbak Erni dan teman lainnya yang juga sudah berusia dewasa serta bekerja, alhasil saya pun tidak jadi malu-malu kucing mengikuti kegiatan disini, hehehe.
Memanah, Aktivitas Olahraga yang Juga Membentuk Karakter
“Memanah adalah seni. Seni mengelola hati, gagal tidak emosi, menang pantang menyombongkan diri”
Bagi Coach Defrizal, sebagai Presiden INAPS, aktivitas memanah ini tidak hanya berdampak kepada ketrampilan fisik. Ada peningkatan level, terutama dalam hal karakter jika aktivitas memanag ini dilakukan secara konsisten oleh peserta. Untuk itu, di komunitas ini ada uji ketrampilan memanah serta evaluasi karakter yang terbangun pada peserta, khususnya anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan pencarian jati diri. Beberapa karakter tersebut diantaranya adalah,
- Calm
Untuk bisa mencapai target panahan, peserta harus berlatih untuk bersikap tenang. Tanpa ketenangan tentu saja target tidak akan tercapai, dikuasai oleh emosi dan sulit untuk melakukan aktivitas dengan baik. Alhasil tentu saja sulit mencapai target.
- Focus
Aktivitas memanah juga adalah berlatih fokus. Tanpa kefokusan maka titik target tujuan tak akan terlihat jelas dan tercapai. Alhasil, anak panah pun tidak akan sampai mendarat mulus di titik yang ingin dicapai. Maka itu, di komunitas ini ujian fokus juga menjadi bagian dari proses kenaikan level.
- Brave
Di level dan karakter ini, para peserta nantinya akan ditantang dengan harus melesatkannya 30 anak panah serta mendapatkan skor setinggi-tingginya. Untuk itu, mencapai hal ini membutuhkan keberanian yang tinggi juga.
- Win
Bagi beberapa orang mungkin aktivitas memanah biasa akan terkesan monoton dan membosankan. Tetapi jika digeluti dengan baik, ada tujuan yang ingin diraih, aktivitas memanah pun menjadi terasa membanggakan dengan mengikuti berbagai kompetisi. Rasa bangga, pencapaian prestasi, adalah bonus dari latihan memanag yang dilakukan.
Untuk itulah, memanah tak hanya sekedar berolahraga dan perlu kefokusan untuk bisa memenangkannya. Bagi anak-anak terutama hal ini sangat membantu karakter mereka dan tentunya tak salah jika banyak para orang tua atau di sekolah, anak-anak diwajibkan untuk mengikuti kegiatan memanah, baikdi luar sekolah atau di dalam sekolah.
Berlatih Panahan di Archery Learning Center Depok, Indonesia Memanah
Depok Open Archery Championship tanggal 1 Desember tahun 2013 di Kota Depok menjadi tonggak sejarah berdirinya Indonesia Archery Schools Program (INASP) sebagai wadah perkumpulan komunitas panahan yang berbasis sekolah dan masyarakat. Strategi INASP adalah melakukan pembudayaan panahan melalui sosialisasi, coaching clinic, pembuatan ekstrakulikuller dan club-club di masyarakat. Serta melakukan promosi kegiatan-kegiatan melalui sosial media.
Saat berkunjung dan mengikuti aktivitas di komunitas memanah ini, saya pun sempat berbincang-bincang dengan beberapa peserta disini. Rata-rata mereka sudah bergabung dan berlatih selama 5 bulan sampai dengan 1 tahun. Jangka waktu tersebut, ternyata membuat mereka para peserta cukup lihai dan berhasil dalam memanah. Sepertinya sudah tidak ada kaku-kaku atau kekhawatiran saat memanah.
Eneng adalah salah satu peserta cilik yang saya temui hari itu. Tapi walaupun badannya masih imut, cara dia mensetting panah, menarik busur, dan melepaskannya seperti sudah lihai. Keberaniannya menantangnya untuk ikut berbagai kejuaraan memanah. “Eneng baru 2 bulan latihan memanah. Sekarang eneng kelas 3 SD di Cinere Depok. Awalnya disuruh orang tua buat ikut belajar memanah, tapi sekarang Eneng suka. Eneng latihan setiap hari Sabtu dan Minggu, dan paling suka kalau dilatih sama Coach Fika”
Saya pun berkesempatan berbincang dengan Rivaldi dan Eky, siswa kelas 2 SMP di salah satu sekolah Islam di Depok. Walaupun di sekolahnya aktivitas memanah ini termasuk ke dalam kurikulum, namun seakan tak puas dan masih ingin berlatih, mereka pun tak ragu untuk ikut latihan tambahan disini. “Daripada main games di rumah mending memanah aja, lebih enak olahraga dan bisa latihan buat ikutan lomba”, cerita Rivaldi dan Eky berbarengan.
Selain dengan adik-adik yang ikut berlatih, saya pun mencoba berlatih memanah dengan coaching langsung bersama Mbak Erni. Mbak Erni ini adalah salah satu peserta dewasa yang sudah bergabung kurang lebih 5 bulan. Aktivitas memanah ini memang Mbak Erni sukai hingga ia pun berlatih 1-2 kali dalam seminggu. “Awalnya memang saya merasa sulit dan kaku. Tetapi sekarang sudah biasa dan tinggal melatih bisa terus mencapai target fokus”, cerita mbak Erni.
Mbak Erni mengajarkan saya cara memegang alat panah, memasang busurunya, sampai melepaskan busurnya. Satu kali melepaskan busur panah, panah saya entah lari kemana, hehehe. Saya akhirnya menyadari bahwa memang tanpa tujuan, busur panah tak akan pernah tahu kemana akan menuju, sampai akhirnya Mbak Erni sedikit tertawa karena awamnya saya yang melepaskan busur. Namun, setelah proses kedua, saya pun mulai bisa sedikit fokus, tau mana titik yang akan dipanah, hingga bersikap tenang juga berani untuk menembakan busur panahnya. Memang ini menjadi pelajaran yang mengasikkan berada di komunitas Indonesia memanah.
Di Komunitas ini, seluruh coach yang ada adalah sudah mendapatkan pelatihan khusus atau Traning for Trainer yang tersertifikasi. Coach disini tidak selalu berlatar belakang atlet, ada juga yang umum namun memiliki kemampuan memanah, pengalaman, dan knowledge untuk memfasilitasi para peserta yang akan berlatih disini. Di Komunitas Indonesia Memanah Depok sendiri, ada 20 coach yang biasa hadir untuk melatih bergantian.
Kalau tidak ada waktu untuk hadir langsung kesini, sebenarnya para coach bisa juga untuk melatih ke tempat kita. Coach Taufik salah satunya, beliau bercerita bahwa ia juga melatih para pegawai kantor pajak Depok sekitar 15 orang. Aktivitas memanah di kantor tersebut sudah seperti ekstrakurikuler tersendiri. Jadi jangan khawatir, jika minimal ada 15 orang yang ingin rutin berlatih memanah, maka perusahaan, komunitas, perumahan, dsb bisa mengambil paket untuk latihan bersama coach di tempat yang telah ditentukan sendiri.
Jika ingin berlatih langsung disini, bisa langsung mengunjungi Gor Kesang Depok, yang ada di Jalan Salam, Perumahan Nasional, Beji, Depok. Untuk weekdays, aktivitas dimulai dari pukul 16.00-18.00 sedangkan untuk weekend, dimulai pukul 06.30-12.00 dengan durasi per sesi nya adalah 1,5 jam. Untuk biaya, kita bisa menjadi member atau membayar per satu kali kehadiran. Jika mengambil member maka diawal terlebih dahulu membayar sebesar 500 ribu rupiah, sedangkan untuk selanjutnya adalah 250 ribu rupiah per bulan. Dan biaya per satu kali hadir adalah 80 ribu rupiah.
Masih ragu untuk memanah? Dari pengalaman saya, ternyata memanah itu bikin ketagihan. Awalnya saya takut-takut, mungkin karena masih bingung bagaimana teknis untuk memanah. Tapi ternyata setelah 2 kali melepaskan busur panah walaupun belum jelas targetnya, rasanya ada kepuasan dan ingin berlatih lagi memanah. Sampai saya pun berpikir, mungkin kalau suatu saat nanti sudah memiliki anak, aktivitas memanah ini menjadi aktivitas tambahan yang akan saya fasilitasi untuk anak. Selain melatih motorik karena berolahraga, ternyata benar ada efek terhadap karakter.
Masih penasaran dengan olahraga panahan, coba check disini ya. Siapa tahu menjadi motivasi untuk latihan memanah juga. Yang jelas, memanah itu asyik banget!
Nchie Hanie says
setuju banget kalo memanah adalah seni, seni mengelola hati.
Aku pernah coba, ternyata emang kudu tenang, kalem biar tertarget yaa.
Amallia Sarah says
Wah aku belum pernah kesana.. Kayaknya seru ya…
Aswinda Utari says
Sy pengen banget belajar memanah. Tp kapan dan dimana media tempatnya masih jd misteri. Hihi. Itu hbs latihan memanah pegel ga sih punggungnya? Penasaran jg nih sensasinya. Hihi
Puspita Yudaningrum says
Aku belum pernah belajar memanah. Beberapa kali diajakin temen belajar manah tpi sayangnya waktunya bentrokan sama acara lain huhuhu. Seru ih liatnya
April Hamsa says
Mbak aku bingung kalau bulanan 250 ribu gtu? Kalau cuma harian 80 rb? Atau gmn? hehe
Btw satu kali latihan biasanya berapa jam?
TFS
Juli says
Kelihatannua mudah, tapi kalau dicoba belum tentu ya, mbak. Penasaran pengen coba…
Rina says
Saya pernah belajar memanah, tangan saya memar karena kena tembakan karet pelontarnya ampun dah, saya rasa memanah bukan keahlian saya X)
Tuty Queen says
Aku juga pengen belajar memanah, lagi cari-cari yang di Tangerang 🙂
Icha faizah says
Pengen banget bisa memanah. Salah satu olahraga yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad.
Helena says
Wow, Katniss! Eh Legolas! Hihihi.
Berarti perbulan 250ribu ya. Terjangkau lho, bisa olahraga dan olah hati melatih kesabaran.
Holy says
Woow. Ini kalo mau ikutan langsung dtg aja apa gimana kak?
Finastri Annisa says
Iya kak bisa langsung kesana ya
Tika says
alamatnya DSR Archery Learning Center,betul?
Finastri Annisa says
iya betul. Itu bagian dari Indonesia Memanah
agung says
Ka itu kan kalau jadi member bayar awal 500 terus 250 perbulan nya ya, terus itu sebulan latihan setiap hari apa gimana?
Ridwan says
Kak tanya dong,ini ternyata deket banget dari rumah saya, itu yg satu kali datang 80rb, nah untuk peralatannya gimana ka? Sewakah?
Finastri Annisa says
Peralatannya bisa pinjem disana. Tapi bisa juga kok beli sendiri.