• Home
  • About Me
  • Travelling
  • Beauty
  • Finance
  • Personal Thought
  • Welcome!
    • About Me
    • Annisa’s Tumblr
    • Personal Thought
    • Pernikahan
    • Beauty
  • Download Freebies

Ideannisa

Personal Blog by Finastri Annisa

Advetorial and Competition

Membangun Jakarta dengan Jakarta Smart City

February 11, 2017 Comments : 9

Namanya hidup di perkotaan sudah pasti banyak masalah yang akan kita hadapi sehari-hari. Mulai dari kemacetan, lamanya antrian mengurus administrasi, perkelahian, parkir liar, dan 1001 macam masalah lainnya yang tidak berhenti kita hadapi.

Sebagai seorang perantau di Jakarta, saya sendiri hampir setiap hari menemukan masalah-masalah baru yang ada di Jakarta. Masalah tersebut sepele, kecil, namun jika dibiarkan tentu efeknya tidak sepele.

Contoh saja, di sebuah jalanan kecil dan macet tiba-tiba ditemukan mobil parkir dengan seenaknya. Padahal jalan tersebut hanya cukup untuk 2 jalur saja bulak balik, namun entah mengapa mobil tersebut malah seenaknya parkir di jalan yang sempit. Akhirnya ketika tidak ada penyelesaian, rawan terjadi konflik dan perkelahian, yang membuat jalanan semakin macet.

Belum lagi ketika melihat menumpuknya sampah atau bahkan ada kecelakaan atau lubang di jalan yang tidak terselesaikan. Pertanyaannya, apakah pemerintah setempat mengetahui? Apakah sudah ada penyelesaian dengan cepat dan tanggap?

Jika belum, kota tersebut belumlah menjadi kota yang disebut dengan SMART City.

Apa itu SMART City?

Smart City adalah istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Bahkan, Smart City ini juga sering dijanjikan oleh para calon gubernur atau walikota yang hendak mengelola kota tersebut. Terutama kota-kota besar, termasuk di Ibukota.

Menurut Ahmad Nurman, dalam bukunya berjudul Manajemen Perkotaan, Smart City memiliki 3 hal yang harus diperhatikan dan dijalankan.

  1. Faktor Manusia, yaitu manusia yang kreatif dalam pekerjaan, jejaring pengetahuan, lingkungan yang bebas dari kriminalitas
  2. Faktor Teknologi, yaitu kota yang berbasis kepada teknologi komunikasi dan informasi
  3. Faktor Kelembagaan, masyarakat kota (pemerintah, kalangan bisnis dan penduduk) yang memahami teknologi informasi dan membuat keputusan berdasarkan pada teknologi informasi

Selain itu, salah satu pakar smart city, Boyd Cohen, mendefinisikan SMART City dengan adanya 6 Indikator. Indikator tersebut adalah :

  1. Smart Living yang mengacu pada kualitas hidup masyarakat serta terpenuhinya kebutuhan kemanan, keselamatan, kemudahan, dan kenyamanan hidup
  2. Smart Mobility, yaitu pemenuhan kebutuhan dengan pergerakan seminim mungkin, dan secepat mungkin
  3. Smart Governance, yaitu pemerintah yang mengerluarkan kebijakan dengan mengindahkan prinsip-prinisp hukum, akuntabilitas, transparansi, demokrasi, efektifitas dan efisiensi kebijakan.
  4. Smart Economy yang mengacu pada tingginya tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan yang tinggi
  5. Smart Environment, yaitu lingkungan yang memberikan kenyamanan saat ini dan saat mendatang secara berkelanjutan baik aspek fisik maupun non fisik
  6. Smart People yaitu modal manusia yang baik, dengan pendidikan yang baik secara formal ataupun informal. Hal ini terwujud dalam bentuk individu atau komunitas yang baik.

Jika dilihat dari penjelasan tersebut, Smart City adalah suatu sistem yang mendukung kehidupan manusia dalam masyarakat agar tercapai keseluruhan kebutuhan hidupnya dengan cepat, tepat, dan mampu mengatasi setiap masalah dengan tekknologi yang handal.

Di zaman ini, tentu saja Smart City tidak akan pernah terwujud jika sistem informasi dan tekonologi yang digunakan tidak diperbaharui dan dibuat semakin inovatif. Tentu saja akan menjadi sia-sia, dan Smart City Indonesia hanyalah impian belaka.

Smart City, dengan Jakarta Smart City

Salah satu Kota di Indonesia yang mulai menerapkan Smart City dengan Pemanfaatan Teknologi dan Informasi adalah Jakarta. Jakarta, memiliki aplikasi online bernama Jakarta Smart City. Tentu saja hal ini menjadi kebanggan tersendiri untuk mengembangkan Smart City Indonesia.

Aplikasi ini berfungsi bagi masyarakat melaporkan berbagai hal yang perlu ditindaklanjuti dan diselesaikan secepatnya secara real time. Warga Jakarta bisa melaporkan dengan bentuk teks dan foto di tempat kejadian, beserta informasi lokasi yang akurat melalui map.

Aplikasi Jakarta Smart City yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Sistem kerja Jakarta Smart City menggunakan aplikasi sejenis sosial media yaitu Qlue. Qlue dapat digunakan juga melalui smartphone yang berbasis Android.

Penggunaan Jakarta Smart City sangat mudah.

Untuk menggunakan Qlue Jakarta Smart City ini, pengguna perlu untuk registrasi dan melakukan login di aplikasi Qlue. Hal ini dilakukan untuk bisa melaporkan kejadian. Jika hanya untuk melihat berbagia masalah dan kejadian, tidak perlu login atau registrasi pun masih bisa.

Dengan menggunakan Qlue, warga Jakarta dapat menginformasikan dan melaporkan semua masalah yang terjadi di Jakarta, seperti rusaknya jalanan, parkir liar, kemacetan, rambu lalu lintas yang rusak, masalah sampah, dan lain sebagainya.

Jenis-Jenis Masalah yang Dapat Dilaporkan Warga melalui Qlue-Jakarta Smart City

Gambar di bawah adalah contoh permasalahan di Ibu kota, yaitu kemacetan. Berikut adalah laporan berupa foto kemacetan di wilayah tanah abang dan saat itu belum ada penyelesaian dari aparat setempat. Padahal jalan sudah macet total dan kendaraan tidak bisa bergerak.

Berbagai Jenis Masalah dapat Dilaporkan melalui Aplikasi Jakarta Smart City, dengan menggunakan Media Sosial bernama Qlue

Untuk bisa merespon hal-hal tersebut, Pemprov DKI bersama dengan seluruh aparatnya hingga ke kelurahan menginstall aplikasi bernama CROP yang berfungsung untuk memetakan dan merespon masalah-masalah tersebut. Untuk aplikasi CROP tentu hanya bisa diakses oleh aparat atau pemangku jabatan tertentu di lingkup Pemprov DKI Jakarta.

Dengan adanya aplikasi Jakarta Smart City ini, tentu saja memudahkan warga Jakarta untuk melaporkan dan meminta tindak lanjut atas masalah yang terjadi di ibukota. Selain itu, warga Jakarta juga bisa mendapatkan informasi lengkap update permasalahan yang terjadi, sehingga bisa mengantisipasi sebelum menuju ke lokasi setempat.

Dari testimoni yang ada, tentunya sistem ini belum sempurna. Terkadang masih ada juga kendala penindak lanjutan yang masih lambat atau admin yang tidak selalu Online. Namun, ini adalah satu langkah solutif untuk membangun Smart City di Indonesia.

Membangun Smart City yang Lebih Inovatif dan Solutif

Jakarta Smart City tentu saja adalah inovasi yang baik untuk perkembangan ibukota. Apalagi, ibu kota adalah central dari segala informasi dan kemajuan di Indonesia. Untuk itu, kemajuan dan inovasi teknologinya akan menjadi contoh bagi daerah lainnya.

Tentu saja walaupun Jakarta Smart City sudah terbentuk, masih ada catatan dan berbagai hal yang harus diperbaiki dan butuh inovasi untuk menjadikannya lebih baik lagi.

Saya pribadi, sebagai orang yang hidup dan bekerja di Jakarta memiliki berarapa ide dan masukan agar Jakarta Smart City ini bisa bekerja lebih baik lagi. Tentu saja ide dan masukan ini bersifat kasar dan penerapan implementasinya masih perlu digali lebih mendalam.

  1. Memberikan Poin Reward Pada Subjek Pelapor

Subjek pelapor atau yang memberikan laporan pada aplikasi Qlue – Jakarta Smart City tentu saja adalah orang-orang yang peduli terhadap masalah yang terjadi. Untuk itu, orang-orang seperti ini (tentu saja dengan pelaporan yang baik, beretika, tidak menghina-hina) perlu diapresiasi dan diberikan dorongan lebih agar banyak juga yang mau melaporkan masalah-masalah di Jakarta.

Lebih mudahnya kita memberikan reward untuk subjek pelapor sebagai bentuk apresiasi terhadap mereka. Misalnya saja kita memberikan kredit poin setiap laporan yang benar-benar merupakan suatu masalah bukan hanya keluhan biasa saja.

Kredit poin tersebut jika dikumpulkan bisa ditukarkan untuk mendapatkan rewardnya. Misalnya saja voucher sponsor, marchindise dari Jakarta, atau misalnya gratis masuk untuk jalan-jalan ke destinasi wisata di Jakarta.

Manusia tidak akan bergerak tanpa adanya motivasi dan dorongan. Untuk itu, motivasi dan dorongan bisa dipancing dengan adanya hal tersebut. Kredit poin dan reward adalah bagian dari penghargaan yang bisa memotivasi dan mengkondisikan orang-orang untuk peduli terhadap kotanya.

  1. Masyarakat Bisa Ikut Terlibat dan Mendapatkan Reward

Jika dilihat dari aplikasi yang sudah ada, masyarakat Jakarta belum banyak dilibatkan dalam penyelesaian masalah ini. Masyarakat menjadi masayrakat yang suka melapor tetapi masyarakat belum didorong untuk menjadi masyarakat yang juga beraksi dan berbuat.

Untuk itu, Jakarta Smart City juga harus mendorong agar masyarakatnya mau berbuat sesuatu untuk turut menyelesaikan masalah yang ada di kotanya. Tentunya ada masalah-masalah di Jakarta yang bisa diselesaikan oleh warga sendiri, tanpa harus menunggu aparat. Misalnya saja, membersihkan selokan, membersihkan sampah menumpuk, atau mungkin ada yang mau berbaik hati untuk membenarkan taman kota yang rusak, dsb.

Pemprov DKI bisa melibatkan warga yang peduli dan juga komunitas setempat untuk turut serta menyelesaikan masalah tersebut. Tentu sajam agar terkontrol dan tidak melanggar aturan yang ada, tetap ada solusi dan kontrol yang dilakukan pemprov setempat.

Sebagaimana subjek yang melaporkan, subjek atau komunitas yang turut serta menyelesaikan masalah ini juga harus diberikan apresiasi. Kredit poin dan penghargaan harus ada untuk bisa mendorong warga mau berbuat untuk Jakarta. Jika tidak, maka budaya dan sistem ini tidak akan hidup.

  1. Sosilasiasi dan Informasi yang Lebih Meluas Melalui Berbagai Kanal Media

Menurut pendapat saya pribadi, aplikasi ini belum banyak diketahui oleh warga Jakarta secara meluas. Banyak warga Jakarta yang masih belum memiliki awareness terhadap sistem informasi ini.

Untuk itu, pemerintah bisa lebih mensosialisasikannya secara meluas, terutama bagi generasi-generasi muda dan milenial, karena merekalah pengguna internet terbesar di Indonesia adalah generasi tersebut.

Selain itu, bisa juga ditambahkan berbagai informasi lain yang menarik minat warga Jakarta sehingga mereka tertarik untuk membuka aplikasi Jakarta Smart City. Dengan begitu, warga Jakarta akan terbiasa untuk membuka aplikasi dan menggunakan-nya dalam keseharian.

Hal ini misalnya saja : Event atau kegiatan menarik di Jakarta, Info Kuliner dan Oleh-oleh khas Jakarta, Info pedagang kaki lima di Jakarta, atau hal-hal informatif lainnya. Hal ini tentu akan menarik minat warga Jakarta atau pendatang untuk terus membuka aplikasi dan mengikuti segala perkembangannya.

Smart City bukan hanya persoalan pemerintah, melainkan kolaborasi dengan masyarakat dan komunitas yang juga berkembang di dalamnya. Smart City juga bukan tugas satu atau dua tahun, melainkan proses berkesinambungan yang membutuhkan inovasi dalam mengembangkannya.

Semoga Smart City di Jakarta semakin baik, dan menjadi cikal bakal Smart City Indonesia.

Previous:
Wardah Youniverse Show – Indonesia Fashion Week 2017
Next:
Langkah Lengkap Memulai Bisnis Online di Instagram

You might also enjoy

Tips Aman Membeli Jersey Belgia di Toko Online
DAFTAR HARGA LIPSTIK WARDAH TERBARU SESUAI DENGAN JENISNYA YANG ADA DI PASARAN
Pengumuman Pemenang Lomba Kreasi Masak Ramadhan So Good

Comments

  1. Azzura Lhi says

    February 13, 2017 at 1:35 am

    Inovasinya keren nih. Semoga laporan-laporan yang masuk ditangani dengan sungguh – sungguh oleh pihak terkait.
    Tfs mbaaa..

    Reply
    • Finastri Annisa says

      February 21, 2017 at 11:56 am

      Amiin mbak. Mudah mudahan makin baik ya pembangunan Ibu Kota.

      Reply
  2. Arina Mabruroh says

    February 14, 2017 at 10:09 am

    Semoga tercapai sesuai dengan harapan, supaya yang lain juga mengikuti. Aamiin..

    Reply
    • Finastri Annisa says

      February 21, 2017 at 11:57 am

      Amiin. Mudah mudah selalu ada perubahan lebih baik. ?

      Reply
  3. Cinta says

    February 21, 2017 at 3:39 pm

    Smart city ini udah ada dimana aja mba? Apa semua daerah atau kota-kota besar di Indonesia udah punya sistem ini?

    Reply
    • Finastri Annisa says

      February 22, 2017 at 1:15 pm

      Belum semua kota menerapkan SMART City, mbak. Tapi, kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung sudah mulai menerapkan. Perlu inovasi dan juga dukungan ya.

      Reply
  4. Helena says

    February 22, 2017 at 7:57 am

    Membangun smart city butuh kolaborasi banyak pihak, ya. Ga cuma nunggu atau salahin pemerintah. Masyarakat juga bisa berkontribusi langsung

    Reply
    • Finastri Annisa says

      February 22, 2017 at 1:14 pm

      Bener mbak. Maka itu, butuh keterlibatan langsung dari masyarakat agar SMART CITY terus berkembang. PR banget buat pemerintah.

      Reply
  5. April Hamsa says

    February 22, 2017 at 5:26 pm

    Iya mbak, smart city gk bisa cuma ngandelin pemerintah tp masyarakat jg. Moga suatu saat nanti Jkt bener2 bisa jd smart city

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Me

About Annisa

Annisa is blogger who loves writing about lifestyle, life experiences, personal thought, and everything that i want. As digital strategist at non profit organization and digital consultant for another social community, i care for humanity and universality. Annisa can contacted by e-mail finastricha@gmail.com.

Follow Annisa

Community

Blogger Perempuan

SEARCH

Read this blog at your mail

Enter your mail

Top Post

  • 25 PERTANYAAN QnA UNTUK LEBIH MENGENAL SAHABAT
    25 PERTANYAAN QnA UNTUK LEBIH MENGENAL SAHABAT
  • 15 PERTANYAAN RANDOM TENTANG DIRI SENDIRI
    15 PERTANYAAN RANDOM TENTANG DIRI SENDIRI
  • PENGALAMAN KONSULTASI KE DOKTER GIZI, TERNYATA INILAH RESEPNYA AGAR TUBUH LEBIH SEHAT
    PENGALAMAN KONSULTASI KE DOKTER GIZI, TERNYATA INILAH RESEPNYA AGAR TUBUH LEBIH SEHAT
  • PENGALAMAN MENGGUNAKAN L’OREAL PARIS REVITALIFT CRYSTAL MICRO-ESSENCE UNTUK KULIT WAJAH BERMINYAK
    PENGALAMAN MENGGUNAKAN L’OREAL PARIS REVITALIFT CRYSTAL MICRO-ESSENCE UNTUK KULIT WAJAH BERMINYAK

CATEGORIES

Archives


Instagram post 17934028237454721
Sejak kecil, mungkin saat saya sudah masuk TK, ibu saya sering kali membelikan buku-buku cerita bergambar. Mulai dari cerita dari negeri dongeng, kisah-kisah moral, hingga ke kisah-kisah Nabi dan Rasul dalam Islam.

Setiap pergi jalan-jalan, ibu menyempatkan mampir dan mengajak saya ke Toko Buku. Lihat-lihat dan membeli buku yang jadi pilihan saya.

Kebiasaan ini membawa saya jadi senang dengan buku, apalagi sejak mulai lancar membaca. Setiap minggu, saya selalu menagih ibu untuk membelikan majalah Bobo. Kalau ada uang lebih, sesekali saya juga minta dibelikan buku kumpulan cerpen.

Kenangan saat kecil yang suka dengan buku dan sering berimajinasi dengan cerita di dalamnya, membuat saya sadar bahwa saat nanti memiliki anak dan harus berkewajiban mendidik seorang anak, membiasakan anak membaca buku begitu penting.

Mereka tidak akan menyukai buku secara tiba-tiba jika sejak kecil tidak dipancing terlebih dahulu dengan orang tuanya.

Kalau usia saya saat ini masih anak-anak, mungkin aplikasi ini akan jadi salah satu favorit saya dan saya akan minta pada orang tua untuk setiap hari mengizinkan saya membaca buku cerita bergambar lewat aplikasi ini di gadget. Hehehe. Ya, aplikasi buku digital ini bernama Let’s Read.

Di zaman sekarang ini, sebenarnya enak banget. Baik orang tua, guru, pendamping anak, dan anak-anak sangat dimudahkan untuk membaca dan belajar.

Apalagi buku-buku digital yang ada di Let’s Read sangat banyak variannya. Jadi dari satu aplikasi saja, kita bisa memilih jenis cerita apa yang ingin kita bacakan atau anak lihat sendiri melalui aplikasi tersebut.

Anak-anak juga tentu akan senang karena buku digital Let’s Read memiliki gambar ilustrasi yang sangat menarik dan colourfull. Dengan melihat gambarnya saja, mereka sudah bisa berimajinasi dan mendapat wawasan baru.

Yuk ibu-ibu, bunda-bunda kalau mau tahu selengkapnya tentang aplikasi ini, check di blog post terbaru ideannisa.com ya. Selain itu, punya tips apalagi nih biar anak suka baca?

@letsread.indonesia @bloggerperempuan #LetsReadAsia #AyoMembaca #LetsReadxBloggerPerempuan

Instagram post 17880941939028130
Beberapa waktu lalu, di rumah kedatangan si box pink cantik yang udah pasti bisa ketebak dari mana kan? Ya, dari @sociolla.

Kali ini seneng banget, karena punya skincare lengkap untuk merawat kulit supaya lebih terhidrasi.

Jadi isi box ini ada:
❤️ Micellar Water dari @ariul_id
❤️ Body Lotion dari @klorane_idn
❤️ AHC Cleansing Foam dari @koreanaestheticskincare_id
❤️ Hydrating Mist Toner dari @sukinskincare_idn
❤️ Masker dari @mediheal_idn

Super lengkap buat bikin kulit tambah sehat dan lembap.
Tapi jangan salah ya. Supaya kulit bisa terhidrasi dengan baik, gak cukup cuma dengan skincare atau perawatan dari luar aja, tapi juga butuh perawatan dari dalam.

Caranya adalah dengan minum air mineral yang berkualitas dan teruji dengan baik.

Untuk mendukung wanita Indonesia merawat kulit agar selalu merawat kulit dan terhidrasi, Sociolla bersama dengan Aqua Reflections berkolaborasi menghadirkan edisi spesial Sociolla x Aqua Reflections yang botolnya didesign khusus dengan ciri khas Sociolla.

Saya salah satu yang beruntung karena bisa mendapatkan botol @aqua_reflections edisi spesial ini.

Btw, di botol Aqua Reflections x Sociolla ini ada QRCode yang bisa kamu scan juga lho! Ada voucher senilai Rp25.000 untuk belanja di Sociolla.

So, yuk dapetin Aqua Reflectionnya dan belanja skincare favorit kamu untuk menghidrasi kulit di @sociolla.com!

#hydratetoradiate #aquareflectionsxsociolla #sociollaxaquareflections

Instagram post 17892396910792819
Apa pertanyaan yang sering dilontarkan pada pasangan yang sudah menikah lebih dari dua tahun dan belum juga memiliki keturunan?
.
"Belum isi?"
.
"Kenapa belum isi? (Wajahnya sambil kayak bersedih gitu, sambil nepuk-nepuk bahu saya).
.
"Udah dua tahun ya nikah? Yang sabar ya, semangat terus pokoknya! Udah coba minum ini, minum itu..?"
.
Di kesempatan lain, dalam sebuah moment. Ada lagi yang nyeletuk-nyeletuk
.
"Kapan nih, (nyebut nama anaknya) punya temen?"
.
"Kayaknya lo stress deh.."
.
"Lo kerja terus sih, mikirin kerjaan terus, gimana mau jadi"
.
Biasanya sih, saya cuma ketawa. Sambil mengaminkan karena bisa saja emang mereka kasih doa tulus kan. Terus orang-orang ini, menyemangati dan menyuruh bersabar. Sambil ngasih nasihat-nasihatnya.

Ada dua respon sih dari semua itu.

Yang pertama: Terima kasih, sudah memperhatikan dan mendoakan yang terbaik.

Yang kedua, ada satu anggapan dari saya begini.

Kadang, orang lain melihat sepertinya kondisi pernikahan seperti ini menyedihkan. Sudah lebih dari dua tahun menikah belum juga dikaruniai keturunan.

Padahal, realitanya, belum tentu begitu.

Gak selalu, pasangan yang belum memiliki keturunan hidupnya gak sebahagia pasangan yang udah punya keturunan atau keturunan yang banyak.

Yang memiliki keturunan bisa merasa bahagia, bisa juga tidak merasa bahagia. 

Nyatanya ada juga yang stress dan pusing gak karuan setelah memiliki anak, padahal di sisi lain ada yang iri dengan kehidupannya karena ia belum juga dititipkan keturunan.

Menurut saya ini soal mindset dan gimana setiap detik kita bisa bersyukur dengan yang Allah SWT titipkan.

Yang mungkin perlu jadi highlight: life goals dan kebahagiaan masing-masing orang bisa aja berbeda. Gak selalu diukur dengan kacamata dan sudut pandang yang sama.

Jadi, gak semua orang menyedihkan saat belum atau tidak merasakan kebahagiaan yang seperti kita alami. Semua orang hidup dengan versinya, rezekinya, dan jalannya masing-masing.

Termasuk saya dan suami. Ada hikmah dan kebahagiaan lain yang menurut saya, masih Allah berikan untuk kami.

Selagi kita bisa menikmatinya, maka bersyukurlah. Semoga Allah menambah lagi nikmat-nikmat yang lain

Selamat menjalani hidup & bahagia versimu😎

Instagram post 17854740353362128
Mamahku, yang sampai anaknya gede masih suka tanya udah makan atau belum, makan apa, masak apa hari ini? Udah shalat atau belum? Ada aja yang dibawelin tiap ketemu 😂. Dan pastinya selalu berdoa yang terbaik untuk anak-anaknya.

Sebagai anak, mungkin banyak hal yang membuat beliau kecewa atau sedih. Kadang gak sesuai harapan atau keinginan. Tapi, berusaha sekecil apapun yang bisa dilakukan maka akan coba saya lakukan.

Semoga beliau diberikan kesehatan dan kebahagiaan dunia juga akhirat. Aamiinya Rabbal Alamiin.

Selamat Hari Ibu untuk seluruh perempuan dan ibu tangguh negeri ini ❤❤

#hariibu #hariibu2021

Instagram post 17849041115406067
Biasanya berapa lama dalam sehari kamu menatap gadget? Kalau saya, karena tuntutan pekerjaan mungkin bisa lebih dari 6 jam nih sehari.

Apalagi kalau yang ada di layar gadget itu babang Kim Soe Ho, alias Mas Han Ji Pyeong (tim Han Ji Pyeong mana suaranyaa?) Hehehe.

Walaupun itu risiko seorang pekerja digital, menatap layar gadget terlalu lama juga gak bagus. Harus diimbangi dengan mengistirahatkan mata plus konsumsi vitamin atau suplemen mata supaya mata tetap maksimal bekerja maksimal.

Selengkapnya, check di blog terbaru aku yuk di link: https://ideannisa.com/2020/12/01/cara-menjaga-mata-tetap-sehat/

Nah, kalau kamu gimana nih? Berapa lama menatap layar gadget dalam sehari? Dan punya tips tambahan gak biar mata tetap sehat dan gak stress?

Instagram post 18110146072175435
Eh, guys. Mau nanya deh, suka parno gak sih kalau badan tiba-tiba meriang? Apalagi kalau udah bersin-bersin atau batuk. Di tengah pandemi kayak sekarang ini, sedikit aja ada gejala gak enak di badan rasanya suka khawatir. Persis kayak kejadian kemarin, waktu tenggorokan saya sempat sakit. Langsung dalam hati bertanya-tanya, ini kenapa ya? Bukan Covid-19 kan? Untungnya mereda setelah beberapa hari dan gak sampai hilang penciuman.

Tapi kalau terlalu khawatir juga gak baik sih. Mending kita prepare dengan bangun gaya hidup sehat dan bikin hidup kita lebih fit. Misalnya aja, banyakin makan sayur-buah, olahraga ringan setiap hari, jauhi stress, dan lakukan hal yang menyenangkan biar psikis juga sehat.

Selain itu, saya suka tambahin minum suplemen @Vipro-G biar ada booster imun. Soalnya sekarang ini lagi banyak banget aktivitas dan kerja sampai malam. Suplemen ini juga bisa bantu untuk mengurangi radang tenggorokan dan anti radikal bebas.

Tentang pengalaman konsumsi Vipro-G, saya share di blog ya. Check link nya di bit.ly/ideannisa-viprog

Suplemen ini menarik soalnya pas pertama kali lihat, ada foto Raffi Ahmad-nya. Hehehe. Jadi emang ini sesuai dengan orang yang sibuknya kayak Raffi dari subuh-tengah malam.

Kalau kalian sendiri pernah parno-an kayak saya? Hehehe. Gimana cara ngadepinnya?

Instagram post 17900083378625641
Sudah pada tahu belum, kalau sekarang di Traveloka kita udah bisa beli asuransi. Salah satunya adalah beli asuransi dari FWD Life Asuransi Bebas Handal dan Asuransi FWD Cancer Protection, melalui Traveloka Protect.

Asuransi Bebas Handal adalah asuransi kesehatan berbasis syariah yang terjangkau dengan manfaat rawat inap komprehensif. Kontribusinya mulai dari Rp75.000 per bulan dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp100 juta.

Sedangkan, FWD Cancer Protection adalah asuransi kanker terjangkau yang memberikan uang pertanggungan 100% saat diagnosis kanker dengan premi mulai Rp10.000 per bulan dan manfaat hingga Rp150 juta.

Waw banget kan, ada asuransi yang bisa kita beli mulai dari Rp10.000 per bulan aja? Jujur kalau saya sendiri, belum pernah membeli asuransi dengan harga premi Rp10.000. Tapi ini tentu sebuah terobosan agar lebih banyak lagi masyarakat yang memiliki proteksi. Thank you ya @fwd_id & @traveloka.

Selengkapnya sudah saya ulas di blog. Plus, ada sedikit ulasan chit chat dengan dr. Falla Adinda yang bahas juga tentang resiko penyakit kanker untuk masyarakat Indonesia. Mampir ya di ideannisa.com

#FWD #AsuransiMudahBeneran

Instagram post 17873375798052308
Menurut Mbak Githa Argasasmita, seorang financial planner, bukan hanya darurat saja yang
penting untuk kita siapkan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.

Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa juga penting banget untuk dipersiapkan supaya hidup kita dan keluarga lebih terproteksi.

Tapi sayangnya, banyak masyarakat Indonesia yang belum punya asuransi jiwa dan asuransi
kesehatan gara-gara males ngurus, males baca polis, dan tiap kali butuh urus-urus adminitrasi harus ke kantor asuransinya.

Well, sekarang udah ada cara gampangnya. Kalau kamu mendaftar sebagai nasabah @fwd_id  udah ada fitur eServices di aplikasi FWD MAX yang memudahkan kita urus-urus asuransi. Gak ada lagi tuh alasan ribet atau males keluar rumah buat mengurus asuransi.

Kebetulan, Jumat 16 Oktober 2020, saya ikutan Virtual Blogger & Media Online. Kita bahas apa itu eServices dan apa saja manfaatnya? Termasuk beberapa tips keuangan dari Mbak Githa Argasasmita.

Simak di blogpost terbaru saya, ya!
#FWD #FWDMax #FWDBeda


2021 blog by annisa Design by SkyandStars.co
Back Top

Copyright © 2021 · Yoon Theme on Genesis Framework · WordPress · Log in