Berkembangnya digital marketing dan menjamurnya online shop membuat siapapun sekarang bisa melakukan atau mengembangkan bisnis. Termasuk para karyawan atau orang-orang yang bekerja di kantoran atau lembaga lainnya dapat melakukan bisnis walaupun mereka terikat oleh kontrak kerja di perusahaan.
Saya sendiri adalah seorang wanita yang bekerja di salah satu NGO atau Lembaga Non Profit yang ada di Indonesia dan tengah mendunia. Di tengah-tengah kesibukan, saya masih menyempatkan untuk bisa mengelola bisnis hijab online yang saya handle bersama dengan teman. Jangan salah, teman saya juga bukan full time untuk bisnis. Dia pun bekerja di salah satu start up yang tengah berkembang untuk program-program anak muda.
Jika ditanya : Pilih mana, bekerja di NGO/Perusahaan atau Berbisnis?
Jujur saja itu pertanyaan sulit. Ibaratnya di NGO ada hal-hal yang tidak saya dapatkan di bisnis, dan di bisnis ada hal-hal yang tidak saya dapatkan di NGO. Di NGO saya bisa mengeksplor dan belajar banyak hal khususnya untuk pengembangan di bidang sosial. Tentu kita ketahui, masalah-masalah sosial, kemiskinan, minimnya pendidikan, moral masih banyak menerpa bangsa ini. Di sisi lain, kepuasan berbisnis dan investasi untuk masa selanjutnya juga sangat prospek apalagi dalam membangun pondasi ekonomi. Bagaimanapun untuk bisa membantu dan memberdayakan orang butuh pondasi ekonomi yang kuat.
Untuk saat ini jujur saja masih sulit, walaupun sempat terpikir sepertinya saya lebih cocok bekerja dengan kemauan saya sendiri dan mengatur segala-galanya sesuai ide dan konsep yang lahir sendiri.
Saat memikirkan hal tersebut, ada beberapa hal yang saya temukan. Saat akan memilih menjadi full time enterpreneur, ada hal-hal yang harus kita pertimbangkan. Tentunya walau berat hati nantinya harus meninggalkan pekerjaan sebelumnya.
1. Passion
Tau sendiri kan, bagaimana rasanya melakukan aktivitas tanpa passion? Pastinya lemes, mudah bad mood, mudah nyerah, dan lama kelamaan bukannya semakin berkembang atau konsisten membuahkan hasil, hanya akan banyak keluh kesah dan ingin segera meninggalkan. Ibarat cinta pada seseorang, kalaupun waktu lama sama dia, pasti tidak akan terasa. That’s Passion!
Pastikan bahwa kita benar-benar passion terhadap bisnis dan bidang bisnis yang kita geluti. Misalnya saja akan berbisnis hijab, maka pastikan kita benar-benar memiliki passion yang cukup tentang masalah fashion. Jika tidak, maka nanti bisnis kita akan ketinggalan, dan tentunya dalam bisnis pasti membutuhkan proses belajar yang baik.
Baca juga : 5 Pelajaran dan Hikmah Dari Berbisnis
2. Mental
Mental seorang pengusaha pastinya berbeda dengan mental karyawan. Apalagi, pengusaha benar-benar mengandalkan proses dan kaki sendiri untuk bisa membuahkan hasil. Jika di perusahaan sebelumnya kita bisa mendapatkan gaji yang sama tiap bulan, dalam berbisnis hal ini belum tentu bisa terjadi, tergantung pada usaha dan strategi kita.
Pengusaha juga kadang tidak bisa diprediksi. Hasil bisa naik dan turun bisa juga terkena berbagai kasus yang berdampak pada suistanable bisnis kita. Pastikan mental, sudah siapkah menghadapi hal tersebut?
3. Konsep Bisnis
Sebelum resign dari kantor dan memutuskan berwirausaha, pastikan konsep bisnis kita sudah jelas. Mau apa dan seperti apa menjalankannya. Bukan berarti harus semua nya terlihat sempurna loh ya. Tapi minimal ada kejelasan mengenai apa bidang bisnis yang hendak dijalankan, dari mana modalnya, seperti apa operasionalnya, dan tahapannya. Tanpa konsep yang jelas, bukannya berbisnis, kita malah akan terombang-ambing tidak jelas.
Baca juga : 5 Keuntungan Bekerja Sambil Berbisnis Sampingan
4. Jaminan Finansial
Di awal-awal bisnis pasti kita tidak bisa mengharapkan hasil yang ideal. Tentu hal ini berdampak pada penghasilan kita. Untuk itu, sebelum menjadi full time enterpreneur pastikan ada jaminan finansial minimal selama masa percobaan bisnis kita dan jaga-jaga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Bagi yang saat ini masih bekerja di kantoran, tentunya gaji yang kita terima tiap bulan bisa kita manfaatkan dan menjadi tabungan untuk persiapan bisnis yang akan dijalankan.
baca juga : 5 Tantangan Bekerja Sambil Berbisnis Sampingan
5. Networking
Berbisnis di awal-awal sangat membutuhkan bantuan orang lain dan support dari orang-orang sekitar kita. Networking atau jaringan ini sangat penting karena mereka lah yang akan menjadi jembatan kita dalam berbisnis. Apalagi, mereka yang akan memberikan kita masukan, pembelajaran, bahkan yang prospek menjadi pasar bisnis kita.
Utuk itu, bergabung di komunitas bisnis yang sesuai bidang kita penting agar membantu percepatan dan juga pengembangan bisnis kita.
Sudah siap menjadi full time enterpreneur?
Are you ready? Just prepare it!
Eni Rahayu says
Tanpa passion bekerja bagaikan robot ya mak, inspiratif postingannya, karna saya juga mompreneur wanna be, hehe
salam kenal
Finastri Annisa says
semangat ya Mak! Saya juga pengen jadi pengusaha hehehe. Enak jadi pengusaha bisa flexibel waktunya sambil ngatur keluarga dan anak ya 🙂
Susindra says
5 yang sangat penting dan harus dimiliki sebelum memutuskan jadi full time enterpreneur. Basic need sekali.
Finastri Annisa says
betul mbak. very-very basic yaa
Primanola Perdananti says
aku masih selalu belom berani untukresign dari kantor dan jadi fulltime entrepreneur, karena nggak ada jaminan finansial.. ini lagi mulai nabung sih.. karena katanya kalo mau resign dan fokus usaha tuh minimal udah punya tabungan untuk biaya standar hidup selama setaun.. 😀 makasih sharenya ya mbak, jadi termotivasi untuk jadi entrepreneur nih.. 😉
Finastri Annisa says
memang butuh persiapan ya mbak hehehe. but, it’s okay kok kalau kita coba dikit-dikit. Kerja nyambi bisnis. Double2 deh untungnya hehehe. Semangat mbak! 🙂
Via says
wah kak, tulisannya berguna banget buat generasi muda yang udah mau lulus kuliah kayak aku untuk menetukan langkah selanjutnya setelah lulus nanti 🙂
Finastri Annisa says
Terimakasih. Sukses terus buat kuliah dan persiapan karirnya yaaa ???