• Home
  • About Me
  • Travelling
  • Beauty
  • Finance
  • Personal Thought
  • Welcome!
    • About Me
    • Annisa’s Tumblr
    • Personal Thought
    • Pernikahan
    • Beauty
  • Download Freebies

Ideannisa

Personal Blog by Finastri Annisa

Advetorial and Competition, Finance, Islamic Thought, Personal Thought

Zakat Produktif , Solusi Syarikat Islam Menuju Kemandirian Ummat Islam

September 11, 2017 Comments : 3

Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Menurut data BPS tahun 2016, 85% penduduk Indonesia adalah beragama islam, sedangkan 15% lainnya beragama Kristen, Hindu, dan Budha. Dengan jumlah penduduk tersebut, Indonesia tentunya bisa merepresentasikan kondisi umat islam yang merupakan penduduk mayoritas.

Akan tetapi, banyaknya umat islam yang berada di Indonesia, kenyataannya belum mampu menjadi role model bagi bangsa-bangsa lainnya, khususnya dalam bidang ekonomi. Hal ini, sebagaimana dilansir oleh BPS, angka kemiskinan di Indonesia sebesar 10,7% dari total penduduk Indonesia. Ini setara dengan 27,76 juta jiwa. Sedangkan indeks kemiskinan sebesar 1,94.

Bukan hanya persoalan kemiskinan, permasalahan ekonomi juga identik dengan kemampuan masyarakat memiliki penghasilan sendiri. Namun kenyataannya, masih ada 5,6% penduduk Indonesia mengalami masalah pengangguran. Hal ini setara dengan jumlah 7,03 juta jiwa dari penduduk Indonesia.

Aspek penting dalam ekonomi bangsa adalah adanya kemandirian. Umat islam yang jumlahnya banyak, kenyataannya dalam hal ekonomi masih belum benar-benar berdikari dan juga berdaya bagi bangsa. Artinya, umat islam masih banyak dalam kondisi kemiskinan, bergantung pada bantuan orang lain, bahkan penghasilan yang tetap masih menjadi masalah yang terjadi dan dirasakan.

Hal ini tentu saja menjadi sebuah pertanyaan besar, bukankah Islam agama yang Rahmatan lil Alamin, lantas mengapa umat Islam belum juga keluar dari garis kemiskinan?

Tentu jawabannya ada dari kita sendiri sebagai umat islam bagaimana memaksimalkan potensi dan aturan yang Allah berikan, sebagaimana Allah sampaikan “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS Ar-Rad : 11)

Zakat dan Potensinya di Indonesia

Sebagai agama yang universal dan mengatur seluruh sektor kehidupan ummatnya, Islam memiliki aturan berzakat yang diwajibkan bagi seluruh muslim yang mampu. Aturan berzakat bukan hanya sekedar mensucikan harta dan ibadah yang bersifat individual. Lebih jauh dari itu, zakat memiliki dampak sosial kultural yang sangat besar, termasuk dalam menghapuskan kemiskinan dan menjadikan umat islam mandiri secara ekonomi.

Dikutip dari buku Daras Kemiskinan yang ditulis oleh M Sabeth Abilawa dan Amin Sudarsono, Zakat merupakan refleksi telad untuk mensucikan masyarakat dari penyakit kemiskinan, harta benda orang kaya, dan pelanggaran terhadap ajaran-ajaran Islam yang terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan pokok bagi setiap orang tanpa membedakan suku, ras, dan kelompok.

Zakat juga merupakan komitmen seseorang Muslim dalam bidang sosio-ekonomi yang tidak terhindarkan untuk memenuhi kebutuhan pokok bagi semua orang, tanpa harus meletakkan beban pada kas negara semata, seperti yang dilakukan oleh sistem sosialsime dan negara kesejahteraan moderen.

Hal serupa juga disampaikan oleh Neal Robinson, Guru Besar pada University of Leeds, bahwa zakat mempunyai fungsi sosial ekonomi yang sangat tinggi, dan berhubungan dengan adanya larangan riba, zakat mengarahkan kita untuk tidak menumpuk harta namun merangsang investasi untuk alat produksi atau perdagangan.

Dengan adanya hal tersebut, dalam masyarakat yang menerapkan ajaran islam secara benar tentunya akan terinternalisasi aturan zakat ini. Simpanan emas, perak, serta kekayaan yang tidak produktif cenderung akan berkurang, sehingga meningkatkan investansi dan menimbulkan kemakmuran yang lebih besar. Hal ini karena orang yang kaya berlomba untuk mengeluarkan hartanya agar lebih bermanfaat dan bernilai dihadapan Allah SWT.

Pendapat-pendapat di atas menunjukkan bahwa zakat merupakan harta umat islam, bukan lagi harta personal atau individu, yang keberadannya mampu mengangkat masalah kemiskinan dan menjadikan umat islam lebih berdaya. Seharusnya, dengan keberadaan zakat, umat Islam tak lagi mengalami masalah-masalah ekonomi yang menyengsarakan.

Tentu, jika zakat benar-benar diberdayakan, dampaknya bukan hanya pada satu atau dua orang saja, melainkan pada bangsa. Semakin kuat kemandirian ekonomi ummat islam, maka kekuatan ekonomi bangsa juga akan semakin menguat. Dampaknya bukan hanya kemandirian ekonomi umat islam, melainkan kemandirian ekonomi bangsa Indonesia.

Hasil riset Islamic Development Bank (IDB) pada 2010, menyebutkan bahwa potensi Zakat Indoensia mencapai angka RP100 triliun. Sedangkan, pada tahun 2011 jumlahnya semakin meningkat dengan potensi hingga Rp217 triliun. Artinya, dari tahun ke tahun angka potensi zakat sejatinya akan terus naik. Angka tersebut, tentunya bukan angka kecil, yang jika dioptimalkan sebetulnya akan mampu menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ummat.

Namun, kenyataannya hingga kini, angka-angka tersebut masih tersendat dan dirasa belum efektif dalam membuat zakat lebih produktif menurunkan tingkat kemiskinan dan membedayakan rakyat miskin.

Model Zakat Produktif, Jalan Keluar Menuju Kemandirian

Pada masyarakat Indonesia tertentu, pendayagunaan zakat terkadang masih terjebak pada cara-cara yang tradisional.  Zakat sekedar dibagikan pada asnaf atau penerima zakat, namun setelah dibagikan tidak berefek pada jangka panjang. Artinya, zakat masih bersifat charity atau bantuan sementara. Namun, setelah habis harta atau barang yang dibagikan, makan kondisi mustahik akan kembali pada semula.

Cara seperti ini tentu tidak akan banyak membantu ummat islam keluar menuju jalan kemandirian ekonomi. Bukan menjadikan mereka mandiri, namun akan terus bergantung pada harta zakat. Justru, adanya zakat seharusnya membuat mereka memiliki kemandirian dan keluar dari kemiskinan atau lilitan hutang.

Pemanfaatan dan pendayagunaan zakat tentunya memiliki beberapa macam varian. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam buku Daras Kemiskinan, di tahun 2016. Pemanfaatan dan pendayagunaan zakat dapat digolongkan menjadi :

  1. Konsumtif Tradisional, yaitu zakat yang dimanfaatkan dan digunakan langsung oleh mustafik untuk pemenuhan kebutuhannya
  2. Konsumtif Kreatif, zakat yang diwujudkan dalam bentuk seperti beasiswa atau bantuan pendidikan
  3. Produktif Tradisional, yaitu zakat yang diberikan dalam bentuk barang yang produktif. Misalnya saja hewan ternak atau mesin produksi
  4. Produktif Kreatif, pendayagunaan zakat yang diwujudkan dalam bentuk modal bergulir bagi pedagang sebagai modal berwirausaha.

Jika dilihat dari 4 jenis penggolongan tersebut, kita bisa mencermati bahwa untuk jangka panjang, penyelesaian masalah kemiskinan dan kemandirian ekonomi tentunya model Zakat Produktif adalah model zakat yang sangat tepat untuk digunakan. Model zakat produktif memegang prinsip “Berikan kailnya, bukan ikannya”. Artinya mereka para mustahik diberikan kesempatan, modal agar apa yang diberikan dapat berkembang, bukan stagnan dan kembali pada kondisi semula sebagaimana hanya memberi ikan namun tidak diberikan keahlian memancing, dan modal untuk memancing ikan.

Pemberian hewan ternak, mesin produksi tentu bisa dilakukan untuk memberikan lahan pekerjaan dan modal agar mustahik dapat memberdayakannya dan menjadikan sebagai penghasilan. Tentu saja dengan syarat, mereka memiliki kemampuan atau keahlian dalam menggunakannya. Jika tidak, maka pemberi zakat atau lembaga zakat harus memberikannya keahlian atau kemampuan, karena jika tidak tentu menjadi sia-sia.

Hal serupa juga pada Zakat dengan model produktif kreatif. Zakat dengan model ini, bisa saja membantu meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia yang masih di angka 3,1% (tahun 2017). Padahal, pengusaha atau wirausaha adalah salah satu jalan untuk menjadikan masyarakat lebih produktif, berdaya, dan mandiri. Mereka tidak akan bergantung pada pemberian atau pekerjaan tertentu yang mungkin hasilnya tidak menentu dan stagnan.

Pemberian modal bergulir, pinjaman lunak, atau modal berwirausaha tentunya harus diiringi dengan kemampuan mereka berwirausaha. Tentu modal materil saja tidak cukup, harus disertai mental dan moral melalui pelatihan atau pendidikan.

Model zakat seperti ini cocok untuk diterapkan dalam membangun kemandirian dan memiliki tingkat suistanable yang tinggi. Mustahik tidak hanya diberikan bantuan pada hari itu saja, melainkan dalam bentuk yang lebih jangka panjang namun lebih menghasilkan. Potensi mengeluarkan dari garis-garis kemiskinan tentu saja lebih tinggi. Dengan model seperti ini juga, sangat memungkinkan mustahik yang awalnya hanya menerima zakat kemudian berubah statusnya menjadi muzzaki (pemberi zakat) setelah meningkat perekonomiannya.

Indonesia Berzakat, Model Zakat Produktif Kreatif

Mengoptimalkan dan mendayagunakan zakat tentunya adalah tanggung jawab umat islam sendiri. Zakat adalah untuk ummat islam dan dikelola juga oleh ummat islam. Bentuk pengelolaan zakat yang profesional dan terorganisir tentu saja sangat dibutuhkan. Untuk itu organisasi islam atau lembaga islam membutuhkan hal ini untuk menjadikan zakat lebih produktif.

Syarikat Islam (SI) adalah salah satu organisasi kemasyrakatan tertua di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1905. Organisasi ini adalah organisasi yang ikut meletakkan pondasi islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Syarikat Islam akan kembali berperan di tengah kehidupan masyarakat dengan fokus pada bidang pendidikan dan penguatan ekonomi umat. Dengan ekonomi yang kuat, umat islam akan mandiri dan berdaya. Selain itu, SI juga mendeklarasikan dirinya bahwa tidak akan menjadi partai politik, dan tidak ikut dalam politik praktis.

Tentunya hal ini sangat dibutuhkan oleh lembaga islam yang hendak mengelola zakat dan menjadikannya sebagai kekuatan baru di tengah-tengah umat islam. Komitmen seperti ini menunjukkan bahwa lembaga atau organisasi benar-benar fokus pada persoalan mendasar umat, bukan terjebak pada kepentingan politik yang terkadang sangat rentan dengan kepentingan personal atau kelompok tertentu saja.

Syarikat Islam yang diketuai oleh Hamdan Zoelfa ini, akan banyak berfokus pada kebangkitan dakwah ekonomi yang menurutnya jarang disentuh oleh ormas manapun. Padahal kita ketahui bahwa bidang tersebut di hari ini begitu dibutuhkan dan sangat penting untuk diselesaikan. Artinya, antara dakwah dan pembangunan ekonomi adalah suatu hal yang tidak dipisahkan. Masyarakat akan minim religiusitas jika tanpa ada dakwah, dan akan menjadi miskin jika tanpa ada kemandirian ekonomi.

Hal ini juga selaras dengan berdirinya Syarikat Islam dulu pertama kali. Organisasi ini besar sebagai organisasi yang bergerak dalam hal perdagangan dan ekonomi, dan kemudian membesar hingga menjadi organisasi islam besar di Indonesia oleh tangan HOS Tjokroaminoto.

Menyelesaikan masalah tersebut, Syarikat Islam juga membuat platform berzakat dan berdonasi untuk program-program yang berorientasi pada keummatan. Platform yang bernama Indonesia Berzakat ini harapannya menjadi corong utama ummat islam untuk mengoptimalisasikan dana zakat agar lebih produktif dan memiliki dampak besar di masyarakat. Program-program yang ada tentunya berorientasi pada zakat produktif dan membantu membawa mustahik menjadi lebih mandiri

Platform Indonesia Berzakat yang dibentuk oleh Syarikat Islam guna mendayagunakan zakat untuk lebih produktif dan tepat sesuai sasaran.

Di dalam platform Indonesia Berzakat terdapat banyak campaign dan program-program yang diadakan untuk membantu dan mengeluarkan mustahik dari berbagai masalah ekonomi, pendidikan, sosial, dan dakwah dengan dibalut nilai keislaman yang kental. Program ekonomi yang mengentas kemiskinan dan juga memberikan “kail” pada mustahik adalah program utama yang hendak dijalankan. Salah satunya adalah melalui program memberikan sepeda dan kursi roda pada mereka yang berkebutuhan khusus.

Salah satu program/campaign yang terdapat di Indonesia Berzakat. Memberikan sepeda dan kursi roda agar penerima manfaat lebih aktif dan tetap produktif.

Selain itu, program yang cukup menarik adalah bantuan bagi para tuna netra dengan membukakan posko atau tenda khusus untuk pijat. Dengan adanya posko ini mereka sangat terbantu untuk mencari pekerjaan di tengah keterbatasan mereka, namun tetap mampu mengeluarkan kemampuan dan berkarya dengan sebaik-baiknya melalui jasa pijat. Artinya, orang-orang dengan keterbatasan diri, tetap mampu berdaya dan tidak bergantung pada pemberian orang lain.

Dana zakat yang dioptimalkan untuk program seperti ini tentunya mendorong para penerima manfaat atau mustahik lebih produktif dan tidak bergantung hanya pada bantuan orang lain saja. Mereka tetap dapat bekerja, menghasilkan uang untuk hidupnya, tanpa harus bergantung atau meminta-minta pada orang lain. Bukan saja menjadikan mereka berkarya produktif, tetapi dengan zakat yang digunakan kita bisa lebih memanusiakan mereka.

Program pemberdayaan para tunanetra dengan sistem posko atau tenda khusus untuk pijat. Mereka bisa lebih produktif dan berkarya dengan fasilitas ini.

Dalam platform Indonesia Berzakat, kesempatan untuk berzakat atau berdonasi sangat dibuka luas bagi siapapun. Artinya semua muslim di Indonesia bisa bergabung dan menyukseskan kampanye yang telah dibuat untuk program dapat dijalankan. Jika muslim di Indonesia bisa memberikan banyak dana atau harta yang dimilikinya untuk program produktif seperti ini, menjadi suatu keniscayaan kemandirian dan pemberdayaan mereka yang membutuhkan akan bisa terselesaikan sedikit demi sedikit.

Design Posko atau Tenda Pijat yang digunakan, sebagai program binaan dari Syarikat Islam
Penyediaan jasa layanan pijat lengkap dengan fasilitasnya sebagai bentuk pemberdayaan para tuna netra.

Dengan adanya program-program zakat produktif seperti ini, harapannya menjadi sebuah awalan untuk mengurangi tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya muslim ini. Tentu saja dibutuhkan terus program-program yang inovatif dan lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas.

Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa agama Islam, sebetulnya tidak bergantung kepada kebijakan pemerintah ataupun kepentingan politik tertentu. Pengelolaan zakat tidak harus dikelola oleh pemerintah. Pengumpulan zakat, adanya lembaga zakat dan juga organisasi islam tentu bisa berjalan tanpa harus bergantung kepada politik atau rezim pemerintahan. Zakat dan dana umat islam terdapat pada ummat islam itu sendiri.

Untuk itu, zakat produktif adalah salah satu jalan untuk memberantas kemiskinan dan menuju jalan kemandirian. Kemandirian kuncinya terletak pada pemberdayaan. Mereka yang tak mampu diberikan lahan, dan diberikan kesempatan untuk berkarya, diberikan keahlian, sehingga mereka dapat menghasilkan sumber daya sendiri dan tidak bergantung hanya kepada pemberian orang lain.

Kini eranya zakat untuk pemberdayaan, agar ummat Islam semakin mandiri dan keluar dari garis-garis kemiskinan. Tentunya kemandirian merupakan awal dari kebangkitan umat Islam di dunia.

 

Previous:
Equity Life Indonesia, Perusahaan Jasa Asuransi yang Kini Tengah Berevolusi
Next:
Punya Penghasilan Besar Saja Tidak Cukup, Waspadai Jebakan Keuangan Ini.

You might also enjoy

ASURANSI DAN INVESTASI SEBAGAI SOLUSI KEBUTUHAN MENDADAK
Ingin Tulisan Semakin Berkualitas dan Menghasilkan? 3 Orang Ini memaparkan Rahasianya
5 IDE KADO ULANG TAHUN YANG BERKESAN UNTUK ORANG TERDEKAT

Comments

  1. Helena says

    September 11, 2017 at 10:42 am

    Idenya menarik nih. Aku setuju untuk penerima zakat yang masih dalam usia produktif ya diberi zakat produktif. Kalau lansia ya diberi untuk konsumtif

    Reply
  2. Sulastri says

    September 12, 2017 at 4:29 am

    Ulasannya konstruktif & mencerahkan mba..setuju,memang Sudah saatnya lembaga-lembaga zakat mengoptimalkan zakat produktif masyarakat.potensinya besar utk pemberdayaan umat

    Reply
  3. Sulastri says

    September 12, 2017 at 4:29 am

    Ulasannya konstruktif & mencerahkan mba..setuju,memang Sudah saatnya lembaga-lembaga zakat mengoptimalkan zakat produktif masyarakat.potensinya besar utk pemberdayaan umat

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Me

About Annisa

Annisa is blogger who loves writing about lifestyle, life experiences, personal thought, and everything that i want. As digital strategist at non profit organization and digital consultant for another social community, i care for humanity and universality. Annisa can contacted by e-mail finastricha@gmail.com.

Follow Annisa

Community

Blogger Perempuan

SEARCH

Read this blog at your mail

Enter your mail

Top Post

  • 25 PERTANYAAN QnA UNTUK LEBIH MENGENAL SAHABAT
    25 PERTANYAAN QnA UNTUK LEBIH MENGENAL SAHABAT
  • 15 PERTANYAAN RANDOM TENTANG DIRI SENDIRI
    15 PERTANYAAN RANDOM TENTANG DIRI SENDIRI
  • PENGALAMAN KONSULTASI KE DOKTER GIZI, TERNYATA INILAH RESEPNYA AGAR TUBUH LEBIH SEHAT
    PENGALAMAN KONSULTASI KE DOKTER GIZI, TERNYATA INILAH RESEPNYA AGAR TUBUH LEBIH SEHAT
  • PENGALAMAN MENGGUNAKAN L’OREAL PARIS REVITALIFT CRYSTAL MICRO-ESSENCE UNTUK KULIT WAJAH BERMINYAK
    PENGALAMAN MENGGUNAKAN L’OREAL PARIS REVITALIFT CRYSTAL MICRO-ESSENCE UNTUK KULIT WAJAH BERMINYAK

CATEGORIES

Archives


Instagram post 17934028237454721
Sejak kecil, mungkin saat saya sudah masuk TK, ibu saya sering kali membelikan buku-buku cerita bergambar. Mulai dari cerita dari negeri dongeng, kisah-kisah moral, hingga ke kisah-kisah Nabi dan Rasul dalam Islam.

Setiap pergi jalan-jalan, ibu menyempatkan mampir dan mengajak saya ke Toko Buku. Lihat-lihat dan membeli buku yang jadi pilihan saya.

Kebiasaan ini membawa saya jadi senang dengan buku, apalagi sejak mulai lancar membaca. Setiap minggu, saya selalu menagih ibu untuk membelikan majalah Bobo. Kalau ada uang lebih, sesekali saya juga minta dibelikan buku kumpulan cerpen.

Kenangan saat kecil yang suka dengan buku dan sering berimajinasi dengan cerita di dalamnya, membuat saya sadar bahwa saat nanti memiliki anak dan harus berkewajiban mendidik seorang anak, membiasakan anak membaca buku begitu penting.

Mereka tidak akan menyukai buku secara tiba-tiba jika sejak kecil tidak dipancing terlebih dahulu dengan orang tuanya.

Kalau usia saya saat ini masih anak-anak, mungkin aplikasi ini akan jadi salah satu favorit saya dan saya akan minta pada orang tua untuk setiap hari mengizinkan saya membaca buku cerita bergambar lewat aplikasi ini di gadget. Hehehe. Ya, aplikasi buku digital ini bernama Let’s Read.

Di zaman sekarang ini, sebenarnya enak banget. Baik orang tua, guru, pendamping anak, dan anak-anak sangat dimudahkan untuk membaca dan belajar.

Apalagi buku-buku digital yang ada di Let’s Read sangat banyak variannya. Jadi dari satu aplikasi saja, kita bisa memilih jenis cerita apa yang ingin kita bacakan atau anak lihat sendiri melalui aplikasi tersebut.

Anak-anak juga tentu akan senang karena buku digital Let’s Read memiliki gambar ilustrasi yang sangat menarik dan colourfull. Dengan melihat gambarnya saja, mereka sudah bisa berimajinasi dan mendapat wawasan baru.

Yuk ibu-ibu, bunda-bunda kalau mau tahu selengkapnya tentang aplikasi ini, check di blog post terbaru ideannisa.com ya. Selain itu, punya tips apalagi nih biar anak suka baca?

@letsread.indonesia @bloggerperempuan #LetsReadAsia #AyoMembaca #LetsReadxBloggerPerempuan

Instagram post 17880941939028130
Beberapa waktu lalu, di rumah kedatangan si box pink cantik yang udah pasti bisa ketebak dari mana kan? Ya, dari @sociolla.

Kali ini seneng banget, karena punya skincare lengkap untuk merawat kulit supaya lebih terhidrasi.

Jadi isi box ini ada:
❤️ Micellar Water dari @ariul_id
❤️ Body Lotion dari @klorane_idn
❤️ AHC Cleansing Foam dari @koreanaestheticskincare_id
❤️ Hydrating Mist Toner dari @sukinskincare_idn
❤️ Masker dari @mediheal_idn

Super lengkap buat bikin kulit tambah sehat dan lembap.
Tapi jangan salah ya. Supaya kulit bisa terhidrasi dengan baik, gak cukup cuma dengan skincare atau perawatan dari luar aja, tapi juga butuh perawatan dari dalam.

Caranya adalah dengan minum air mineral yang berkualitas dan teruji dengan baik.

Untuk mendukung wanita Indonesia merawat kulit agar selalu merawat kulit dan terhidrasi, Sociolla bersama dengan Aqua Reflections berkolaborasi menghadirkan edisi spesial Sociolla x Aqua Reflections yang botolnya didesign khusus dengan ciri khas Sociolla.

Saya salah satu yang beruntung karena bisa mendapatkan botol @aqua_reflections edisi spesial ini.

Btw, di botol Aqua Reflections x Sociolla ini ada QRCode yang bisa kamu scan juga lho! Ada voucher senilai Rp25.000 untuk belanja di Sociolla.

So, yuk dapetin Aqua Reflectionnya dan belanja skincare favorit kamu untuk menghidrasi kulit di @sociolla.com!

#hydratetoradiate #aquareflectionsxsociolla #sociollaxaquareflections

Instagram post 17892396910792819
Apa pertanyaan yang sering dilontarkan pada pasangan yang sudah menikah lebih dari dua tahun dan belum juga memiliki keturunan?
.
"Belum isi?"
.
"Kenapa belum isi? (Wajahnya sambil kayak bersedih gitu, sambil nepuk-nepuk bahu saya).
.
"Udah dua tahun ya nikah? Yang sabar ya, semangat terus pokoknya! Udah coba minum ini, minum itu..?"
.
Di kesempatan lain, dalam sebuah moment. Ada lagi yang nyeletuk-nyeletuk
.
"Kapan nih, (nyebut nama anaknya) punya temen?"
.
"Kayaknya lo stress deh.."
.
"Lo kerja terus sih, mikirin kerjaan terus, gimana mau jadi"
.
Biasanya sih, saya cuma ketawa. Sambil mengaminkan karena bisa saja emang mereka kasih doa tulus kan. Terus orang-orang ini, menyemangati dan menyuruh bersabar. Sambil ngasih nasihat-nasihatnya.

Ada dua respon sih dari semua itu.

Yang pertama: Terima kasih, sudah memperhatikan dan mendoakan yang terbaik.

Yang kedua, ada satu anggapan dari saya begini.

Kadang, orang lain melihat sepertinya kondisi pernikahan seperti ini menyedihkan. Sudah lebih dari dua tahun menikah belum juga dikaruniai keturunan.

Padahal, realitanya, belum tentu begitu.

Gak selalu, pasangan yang belum memiliki keturunan hidupnya gak sebahagia pasangan yang udah punya keturunan atau keturunan yang banyak.

Yang memiliki keturunan bisa merasa bahagia, bisa juga tidak merasa bahagia. 

Nyatanya ada juga yang stress dan pusing gak karuan setelah memiliki anak, padahal di sisi lain ada yang iri dengan kehidupannya karena ia belum juga dititipkan keturunan.

Menurut saya ini soal mindset dan gimana setiap detik kita bisa bersyukur dengan yang Allah SWT titipkan.

Yang mungkin perlu jadi highlight: life goals dan kebahagiaan masing-masing orang bisa aja berbeda. Gak selalu diukur dengan kacamata dan sudut pandang yang sama.

Jadi, gak semua orang menyedihkan saat belum atau tidak merasakan kebahagiaan yang seperti kita alami. Semua orang hidup dengan versinya, rezekinya, dan jalannya masing-masing.

Termasuk saya dan suami. Ada hikmah dan kebahagiaan lain yang menurut saya, masih Allah berikan untuk kami.

Selagi kita bisa menikmatinya, maka bersyukurlah. Semoga Allah menambah lagi nikmat-nikmat yang lain

Selamat menjalani hidup & bahagia versimu😎

Instagram post 17854740353362128
Mamahku, yang sampai anaknya gede masih suka tanya udah makan atau belum, makan apa, masak apa hari ini? Udah shalat atau belum? Ada aja yang dibawelin tiap ketemu 😂. Dan pastinya selalu berdoa yang terbaik untuk anak-anaknya.

Sebagai anak, mungkin banyak hal yang membuat beliau kecewa atau sedih. Kadang gak sesuai harapan atau keinginan. Tapi, berusaha sekecil apapun yang bisa dilakukan maka akan coba saya lakukan.

Semoga beliau diberikan kesehatan dan kebahagiaan dunia juga akhirat. Aamiinya Rabbal Alamiin.

Selamat Hari Ibu untuk seluruh perempuan dan ibu tangguh negeri ini ❤❤

#hariibu #hariibu2021

Instagram post 17849041115406067
Biasanya berapa lama dalam sehari kamu menatap gadget? Kalau saya, karena tuntutan pekerjaan mungkin bisa lebih dari 6 jam nih sehari.

Apalagi kalau yang ada di layar gadget itu babang Kim Soe Ho, alias Mas Han Ji Pyeong (tim Han Ji Pyeong mana suaranyaa?) Hehehe.

Walaupun itu risiko seorang pekerja digital, menatap layar gadget terlalu lama juga gak bagus. Harus diimbangi dengan mengistirahatkan mata plus konsumsi vitamin atau suplemen mata supaya mata tetap maksimal bekerja maksimal.

Selengkapnya, check di blog terbaru aku yuk di link: https://ideannisa.com/2020/12/01/cara-menjaga-mata-tetap-sehat/

Nah, kalau kamu gimana nih? Berapa lama menatap layar gadget dalam sehari? Dan punya tips tambahan gak biar mata tetap sehat dan gak stress?

Instagram post 18110146072175435
Eh, guys. Mau nanya deh, suka parno gak sih kalau badan tiba-tiba meriang? Apalagi kalau udah bersin-bersin atau batuk. Di tengah pandemi kayak sekarang ini, sedikit aja ada gejala gak enak di badan rasanya suka khawatir. Persis kayak kejadian kemarin, waktu tenggorokan saya sempat sakit. Langsung dalam hati bertanya-tanya, ini kenapa ya? Bukan Covid-19 kan? Untungnya mereda setelah beberapa hari dan gak sampai hilang penciuman.

Tapi kalau terlalu khawatir juga gak baik sih. Mending kita prepare dengan bangun gaya hidup sehat dan bikin hidup kita lebih fit. Misalnya aja, banyakin makan sayur-buah, olahraga ringan setiap hari, jauhi stress, dan lakukan hal yang menyenangkan biar psikis juga sehat.

Selain itu, saya suka tambahin minum suplemen @Vipro-G biar ada booster imun. Soalnya sekarang ini lagi banyak banget aktivitas dan kerja sampai malam. Suplemen ini juga bisa bantu untuk mengurangi radang tenggorokan dan anti radikal bebas.

Tentang pengalaman konsumsi Vipro-G, saya share di blog ya. Check link nya di bit.ly/ideannisa-viprog

Suplemen ini menarik soalnya pas pertama kali lihat, ada foto Raffi Ahmad-nya. Hehehe. Jadi emang ini sesuai dengan orang yang sibuknya kayak Raffi dari subuh-tengah malam.

Kalau kalian sendiri pernah parno-an kayak saya? Hehehe. Gimana cara ngadepinnya?

Instagram post 17900083378625641
Sudah pada tahu belum, kalau sekarang di Traveloka kita udah bisa beli asuransi. Salah satunya adalah beli asuransi dari FWD Life Asuransi Bebas Handal dan Asuransi FWD Cancer Protection, melalui Traveloka Protect.

Asuransi Bebas Handal adalah asuransi kesehatan berbasis syariah yang terjangkau dengan manfaat rawat inap komprehensif. Kontribusinya mulai dari Rp75.000 per bulan dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp100 juta.

Sedangkan, FWD Cancer Protection adalah asuransi kanker terjangkau yang memberikan uang pertanggungan 100% saat diagnosis kanker dengan premi mulai Rp10.000 per bulan dan manfaat hingga Rp150 juta.

Waw banget kan, ada asuransi yang bisa kita beli mulai dari Rp10.000 per bulan aja? Jujur kalau saya sendiri, belum pernah membeli asuransi dengan harga premi Rp10.000. Tapi ini tentu sebuah terobosan agar lebih banyak lagi masyarakat yang memiliki proteksi. Thank you ya @fwd_id & @traveloka.

Selengkapnya sudah saya ulas di blog. Plus, ada sedikit ulasan chit chat dengan dr. Falla Adinda yang bahas juga tentang resiko penyakit kanker untuk masyarakat Indonesia. Mampir ya di ideannisa.com

#FWD #AsuransiMudahBeneran

Instagram post 17873375798052308
Menurut Mbak Githa Argasasmita, seorang financial planner, bukan hanya darurat saja yang
penting untuk kita siapkan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.

Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa juga penting banget untuk dipersiapkan supaya hidup kita dan keluarga lebih terproteksi.

Tapi sayangnya, banyak masyarakat Indonesia yang belum punya asuransi jiwa dan asuransi
kesehatan gara-gara males ngurus, males baca polis, dan tiap kali butuh urus-urus adminitrasi harus ke kantor asuransinya.

Well, sekarang udah ada cara gampangnya. Kalau kamu mendaftar sebagai nasabah @fwd_id  udah ada fitur eServices di aplikasi FWD MAX yang memudahkan kita urus-urus asuransi. Gak ada lagi tuh alasan ribet atau males keluar rumah buat mengurus asuransi.

Kebetulan, Jumat 16 Oktober 2020, saya ikutan Virtual Blogger & Media Online. Kita bahas apa itu eServices dan apa saja manfaatnya? Termasuk beberapa tips keuangan dari Mbak Githa Argasasmita.

Simak di blogpost terbaru saya, ya!
#FWD #FWDMax #FWDBeda


2021 blog by annisa Design by SkyandStars.co
Back Top

Copyright © 2021 · Yoon Theme on Genesis Framework · WordPress · Log in