Sebelumnya, saya tidak pernah mendalami tentang penyebab kanker serviks. Kanker mulut rahim yang terjadi pada wanita ini, memang memiliki fakta yang mencengangkan. Pada tahun 2014, WHO menyatakan terdapat lebih dari 92 ribu kasus kematian pada penduduk wanita akibat penyakit kanker dan 10,3% nya terjadi akibat kanker serviks. Kita juga sudah tidak asing, ada artis wanita yang meninggal karena penyakit kanker serviks ini. Sang artis tentu tak menyangka akan berakhir seperti ini. Tapi yang jelas, kondisi seperti ini tak akan ada yang menginginkannya.

Seakan seperti momok yang menakutkan bagi semua wanita, namun berbeda dengan Mbak Elli seorang penyandang kanker serviks dan kanker colon. Bayangkan 2 kanker primer menerpa dalam hidupnya. Namun siapa yang sangka, pembawaannya yang tampak ceria, tak terlihat seperti memiliki penyakit ganas. Malam itu saya tak menyangka bahwa Mbak Elli memiliki ujian berat dalam hidupnya, yang mungkin tak semua orang bisa setegar beliau menghadapinya.
Sumbangsih Elli, Wanita Pejuang Kanker Serviks yang Tegar dan Kuat
Sumbangsih Elli. Walaupun ini adalah pertemuan pertama saya dengan beliau, rasa salut dan haru muncul dari dalam diri saya. Perawakannya tak seperti orang sakit. Senyumnya sumringah dan selalu tertawa manis. Bahkan berjalan dan berbicara saja, terlihat tampak energik sekali. Tak ada yang akan tahu bahwa dia menyandang sakit kanker serviks dan colon, jika MC di acara Blogger Gathering “Mengenal Bahaya Kanker Serviks” oleh Rumah Sakit di malam itu tidak memberitahukannya pada peserta yang hadir.
Awalnya, Mbak Elli menyadari bahwa ia terkena kanker serviks saat kondisinya sudah stadium 1B. Jangan salah, Mbak Elli bukan orang yang tidak rajin kontrol dan melakukan pap smear rutin. Ia cukup rajin untuk melakukan pap smear, namun kenyataan berkata lain. Walaupun sudah rajin pap smear, kanker serviks pun tetap datang pada dirinya.

Sungguh mengharuskan kisah yang ia sampaikan. Saat ia di nyatakan mengalami kanker serviks oleh dokter, ia tak menyampaikan kepada anak-anaknya yang masih bersekolah dan kuliah. Ia tak ingin ia menjadi lemah karena anak-anaknya menangis dan ikut sakit karena mengetahui kondisi ibunya. Begitupun sang suami, yang selalu diminta oleh mbak Elly untuk tidak menangis dihadapannya. Namun, pada akhirnya anak-anak dan keluarga pun mengetahui kondisi Mbak Elly. Semua menguatkan beliau dan memberi dukungan penuh agar Mbak Elli sembuh dan survive menghadapi peyakit ini.
“Syukur, Sabar, Ikhlas, dan tetap bahagia adalah kunci saya bisa tetap survive hingga akhir ini. Pengobatan apapun tidak akan bisa menyembuhkan penyakit yang saya alami, jika dalam diri kita saja tidak bersyukur, sabar, ikhlas, apalagi menolak apa yang menjadi ujian ini. Semuanya dimulai dari mindset kita. Bahagia adalah suntikan sehat bagi saya”, pesan Mbak Elli pada seluruh peserta blogger yang datang hari itu.
Ke rumah sakit, bertemu dokter, konsultasi, meminum obat adalah hal yang selalu dilakukan Mbak Elli secara konsisten. Untuk lebih tegar dan bersemangat untuk sembuh, ia pun juga berkumpul bersama komunitas serupa dan saling berbagi untuk menginspirasi. Ia juga selalu mengatakan bahwa penyakit yang dititipkan Tuhan pada beliau sejatinya harus disyukuri terlebih dahulu. Mungkin ini jalan yang harus dilewati, diijabahnya doa, atau jalan ia mendapatkan balasan yang lebih besar.
“Jika saya menolak hal ini terjadi, saya tidak akan pernah sembuh. Maka itu saya syukuri dan saya harus tegar. Saya akan bagikan pengalaman saya ini pada wanita yang lain agar mereka tak seperti saya. Belum tentu orang lain yang mendapatkan hal ini akan sekuat dan setegar saya. Untuk itu ini pembuktian saya, bahwa penyandang kanker serviks bukanlah orang lemah”, ujarnya sambil berapi-api.

Mbak Elli yang kini sudah monopouse akibat rahimnya yang sudah dioperasi ini tentu sudah tidak bisa bereproduksi dan berhubungan sexual dengan pasangannya. Rasa sakit justru hadir saat hal tersebut dilakukan. Hal ini yang juga ia dengan ikhlas dan tegar menawarkan suaminya untuk menikah lagi. Namun justru sang suami tak melakukannya dan mendampingi Mbak Elli dalam keadaan apapun. Tentu sungguh luar biasa perjuangan Mbak Elli. Ia bukan hanya pejuang kanker namun juga memberikan makna tersendiri tentang arti keluarga juga makna kehidupan.
Mbak Elli sosok wanita teladan. Memang tak mudah untuk bersyukur, bersabar, dan ikhlas mengadapi kenyataan pahit. Tapi ternyata sosok yang bisa melewati hal tersebut ada. Malam itu, para blogger sangat terharu dan terinspirasi dari kisah Mbak Sumbangsih Elli. Tak sedikit yang meneteskan air mata dan memeluk erat Mbak Elli selepas acara.
Yang paling penting, malam itu para blogger dan peserta yang hadir memiliki kesadaran dan semangat untuk segera melakukan pap smear rutin. Termasuk saya yang belum menikah, melakukan vaksin HPV adalah wajib dilakukan. Kita tidak pernah ujian seperti Mbak Elli akan menerpa siapa. Tapi tindakan preventif tentu harus dilakukan.
Penjelasan dr. Yuslam, Sp. OG tentang Penyebab Kanker Serviks
Tak sedikit wanita yang kurang memperhatikan masalah penyebab kanker serviks. Padahal, jika dibiarkan tentu sangat bahaya dan bisa berujung pada kepahitan. Beruntung sekali, hari Kamis (30 November 2017), saya bisa hadir atas undangan Rumah Sakit Mayapada dan Komunitas ISB di The Hook, bilangan Kebayoran, Jakarta Selatan. Acara ini mengajak para blogger untuk mengenal bahaya kanker serviks serta mengkampanyekan #SayaPeduliKankerServiks pada masyarakat luas.
Selain di hadiri oleh Mbak Elli selaku penyandang kanker, hadir pula dr. Yuslam, Sp. OG yang menjelaskan secara mendetail namun sangat mudah untuk dipahami, mengenai bahaya serta penyebab kanker serviks. Ada beberapa hal yang bisa saya dapatkan dari penjelasan beliau, khususnya mengenai penyebab kanker serviks.
dr. Yuslam menyampaikan bahwa kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada mulut rahim. Bentuk mulut rahim itu sendiri seperti alpukat yang terbalik. Bagian bawahnya adalah corong yang kecil sedangkan diatasnya adalah bagian yang lebih lebar.

Penyebab utama kanker serviks adalah karena virus HPV-16 dan HPV-18. Virus ini tentu bisa berkembang karena adanya medium yang menampungnya. Ia tidak akan hidup jika berada di luar organ atau medium yang mendukung. Untuk itu, mulut rahim adalah medium yang berpotensi membuat virus ini tumbuh. Sedangkan pendukungnya adalah, karena sanitasi yang kurang higienis dan berbagai penyebab kanker serviks lainnya.
Kasus yang pernah terjadi, remaja usia 16 tahun ada yang sudah terkena serangan kanker serviks. Tentu sungguh mengagetkan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu saja ini bisa terjadi dan berpotensi pada semua wanita. Penyebab terjadinya adalah karena :
1. Menikah di Usia Dini
Maksud dari menikah usia dini adalah berhubungan sexual di usia dini. Saat usia dibawah 16 tahun, organ reproduksi termasuk mulut rahim tentu belum siap untuk bisa dilakukan pembuahan atau dilakukannya aktivitas sexual. Jika ini dipaksakan dan terjadi, tentu akan membahayakan kondisi tubuhnya. Untuk itu, menghindari pergaulan bebas dan menikah (berhubungan sexual) di usia dini harus dihindari. Untuk itu, saran dr. Yuslam agar terhindar dari penyebab kanker serviks paling mudah adalah menikah saat usia sudah matang, minimal 18 tahun saat organ-organ sudah kuat dan sempurna.
2. Berganti-Ganti Pasangan
Berganti-ganti pasangan bisa menjadi faktor penyebab kanker serviks. Untuk itu, kesetiaan terhadap pasangan dan saling menjaga pasangan adalah hal yang harus dilakukan. Pasangan yang berganti-ganti bisa menyebabkan tertularnya virus dan membunuh anti bodi. Tentu hal ini harus disadari bukan hanya dari wanita, tapi juga dari suami.
3. Hubungan Sexual yang Tidak Sehat
Satu-satunya cara penyebab kanker serviks pada wanita adalah lewat hubungan sexual. Untuk itu, cara berhubungan yang sehat, wajar, dan sesuai kaidah kesehatan adalah hal yang harus dilakukan. Begitupun dengan suami yang harus memperhatikan juga organ intimnya, menjaga dan merawat agar selalu bersih bebas dari kuman atau bakteri sebelum berhubungan dengan sang istri.
4. Memiliki Banyak Anak
Penyebab kanker serviks yang satu ini mungkin masih terjadi perdebatan antar dokter. Ada yang mengatakan, berpotensi terkena kanker serviks jika anak yang lebih dari 3, ada juga yang mengatakan lebih dari 6. Namun, yang paling penting adalah pada aspek bagaimana cara dan sistem hubungan sexual yang dilakukan.
Selain penyebab kanker serviks, dr. Yuslam juga menjelaskan tentang sedikit gejala kanker serviks yang biasanya dialami wanita. Diantaranya seperti, keputihan yang tak kunjung selesai dan juga banyak. Hal ini perlu diketahui agar kita waspada, apakah keputihan ini terjadi karena jamur atau justru karena sel ganas.
Cara paling mudah mendeteksi keganasan virus HPV atau virus penyebab kanker serviks adalah dengan menggunakan/mencolekkan asam laktat pada mulut rahim. Apabila bereaksi atau ada warna yang tidak wajar, maka harus segera ditangani oleh dokter yang ahli. Untuk itu jaga organ kita, karena di dalamnya sudah ada bakteri sehat yang harus dijaga tingkat keasaman/Ph-nya.
Tanya Jawab Seputar Pengobatan Kanker Serviks dan Cegah Penyebab Kanker Serviks
Dalam acara Blogger Gathering bersama Rumah Sakit Mayapada ini, ada banyak sekali pertanyaan dari para blogger yang sangat menarik. Untuk itu, berikut saya rangkum beberapa hasil jawaban dr Yuslam dari pertanyaan penting yang bisa menjadi insight bagi kita.
- Sebaiknya wanita tidak hamil saat menjalani vaksin kanker serviks. Hal ini untuk memaksimalkan berjalannya vaksin dalam tubuh kita dan tidak ada kejadian penolakan dalam tubuh saat vaksin berproses
- Vaksin HPV bisa diberikan pada anak usia 9 tahun. Semakin muda usia wanita yang mendapat vaksin kanker serviks, perlindungannya akan lebih tinggi terhadap virus penyebab HPV. Sehingga tidak perlu ragu untuk melakukannya sejak dini pada anak-anak.
- Vaksin HPV sebaiknya diberikan pada wanita sejak ia sebelum menikah atau berhubungan sexual. Hal ini memproteksi lebih dini dan menghindari potensi terjadinya kanker serviks pada saat setelah menikah. Selain itu, lakukan konseling pre marital agar kedua pasangan lebih bisa mempersiapkan diri berbagai kenyataan setelah menikah
- Kanker serviks bukanlah disebabkan oleh genetik. Ia murni karena hasil intercouse atau hubungan sexual aktif.
- Pria atau suami bisa melakukan pencegahan agar istrinya terhindar dari kanker serviks. Diantaranya adalah menjaga kesetiaan, melakukan sunat, dan menjaga organnya agar tetap higienis.
- Lakukan pap smear bagi wanita yang sudah menikah minimal 3 tahun sekali untuk mengetahui kondisi mulut rahim apakah sehat atau tidak.
- KB Suntik tidak menyebabkan kanker serviks, namun penderita kanker serviks ada yang tidak boleh melakukan KB dengan jenis tertentu.
- Ada banyak yang takut melakukan Pap Smear, padahal ini penting dan tidak ada yang perlu ditakuti.
Dalam hal pengobatan kanker serviks, dr. Yuslam menyampaikan bahwa jika kanker serviks masih stadium 1B lebih baik diangkat rahimnya. Namun jika sudah stadium 2 atau lebih, maka dianjurkan untuk tidak mengangkat rahim namun melakukan kemoterapi atau treatment tertentu sesuai dengan arahan dokter ahli.
Biaya Pap Smear dan Vaksin HPV untuk Mencegah Penyebab Kanker Serviks di Mayapada Hospital
Dengan adanya informasi tersebut, saya pribadi menjadi semakin mengerti tentang bahaya yang telah dijelaskan dalam acara bertema Saya Peduli Kanker Serviks bersama Mayapada Hospital. Memang membutuhkan biaya yang cukup besar untuk bisa mengecek kesehatan mulut rahim serta melakukan vaksin. Tapi bagi saya pribadi, biaya untuk vaksin ini menjadi anggaran tersendiri, untuk budget sebelum melangsungkan pernikahan satu tahun kedepan.
Selama ini saya sering berbincang dengan para ibu atau teman-teman yang akan melakukan pap smear serta vaksin sebelum HPV sebelum menikah. Mereka menyampaikan pengalaman-pengalaman dan keluhannya ketika harus bertemu dokter atau pergi ke rumah sakit untuk melakukan itu. Terkadang ada dokter yang kurang prima dalam pelayanan, hanya melakukan pap smear dan vaksin tanpa ada penjelasan atau edukasi yang detail, atau bahkan fasilitas yang kurang memadai.
Untuk itu, dalam memilih rumah sakit dan dokter juga tidak bisa sembarangan. Pilihlah yang benar-benar kredibel, terdapat pelayanan prima, bisa konsultasi dengan dokter secara rutin dan jelas. Yang terpenting juga bisa supporitf kepada kita, bukan hanya sekedar melakukan aktivitas biasa.
Untuk mendapatkan fasilitas terbaik mencegah kanker serviks, ternyata Mayapada Healthcare Group memiliki fasilitas tersebut dengan harga yang masih terjangkau, tentu dengan fasilitas terbaik dan maksimal. Berikut adalah harga dari fasilitas paket vaksin pencegah kanker serviks di Mayapada Hospital (diambil dari website Mayapada Hospital. Paket dan harga ini berlaku hingga akhir Desember 2017.
Paket Rose : Rp. 3.100.000
Sudah termasuk:
• Biaya administrasi
• Pemeriksaan Dokter Obstetric & Gynecology
• 3x vaksinasi (Gardasil 0.5ml)
Paket Lavender : Rp. 2.600.000
Sudah termasuk:
• Biaya administrasi
• Pemeriksaan Dokter Obstetric & Gynecology
• 3x vaksinasi (Cervarix 0.5ml)
Atau bisa juga menggunakan paket thin prep, untuk mengecek kanker serviks.
Paket Kartini 1 : (Deteksi Dini Kanker Serviks) : Rp. 1.220.000,-
Sudah termasuk:
• Biaya administrasi
• Pemeriksaan Dokter Spesialis Obstetric & Gynecology
• Thin Prep Test
• USG Transvaginal Print
• Patologi Anatomi: Thin Prep Test
• Makan pagi/ siang
Untuk mendapatkan paket ini, kita bisa berkunjung langsung di Mayapada Hospital Lebak Bulus atau Mayapada Hospital Tangerang. Atau menghubungi langsung di Mayapada Call Center terlebih dahulu atau klik melalui website Mayapada Hospital.
Saya Peduli Kanker Serviks dan jangan sampai kita atau keluarga terdekat ada yang terkena kanker berbahaya ini. Semuanya tentu kembali lagi pada diri kita. Tentang gaya hidup, pola hidup sehat, mindset, dan tentunya perlu diingat kembali tentang penyebab kanker serviks yang utama.
Semoga bermanfaat. Segera lakukan vaksin HPV sebelum menikah dan Pap Smear setelah menikah ya! Jangan sampai terlambat dan kita menyesal kemudian. Keep Healthy!
Perjuangan bu elly benar-bensr keren.. Kita yang sehat harus semangat menjaga pola hidup ya
Betul mbak, itu yang susah, Buat pola hidup gak hanya sekali-kali tapi bener bener konsisten
Seremmm..jadi mau Pap smear ah d mayapada,mkch infonya Mba
Iya, apalagi yang sudah menikah wajib banget
Wah ternyata punya banyak anak jg salah satu potensi bisa kena kanker serviks ya TFS
Iya walaupun masih pro kontra mbak. Makanya harus rajin pap smear bagi yang sudah menikah
Terharu membaca kisah perjuangan Bu Elly. Pasti ga mudah untuk bisa menerimanya, tapi kuncinya adalah sabar, syukur, ikhlas, dan tetap bahagia. Baiklah, aku akan mencoba mengingatnya, sambil tak lupa untuk menjaga pola hidup.
Makasih ya, Mbak sudah menuliskan kisah ini.
Iya saya pun terharu banget waktu menulis dan mendengar kisah Bu Elly. Sama-sama semoga bermanfaat ya mbak
Ssjak kematian arris Jupe, banyak wanita yang sadar bahaya kanker serviks. Kalau sekarang sudah ada vaksin nya tentu banyak yang menyambut gembira
Bener mbak, harus check sejak dini dan vaksin sebelum menikah
Kalau dengar kata kanker, aku langsung merinding, mba…
Pasalnya Bapak (rahimahullah) baru saja berpulang ke Rahmatullah awal tahun ini dengan diagnosis kanker.
Sehingga setiap dapat materi tentang kanker atau pola hidup sehat, aku langsung ingin mempratekkannya.
Semoga bisa menjadi langkah preventif aku sekeluarga dari kemungkinan sakit ini.
In syaa Allah….
Semoga bisa menjadi peringatan bagi kita ya mbak buat jaga pola hidup termasuk ngajak orang yang disayang supaya jaga kesehatan sejak sekarang.
Cha, vaksin HPV apa hanya untuk sebelum menikah? Setelah menikah masih bisa? Berapa kali diberikan? Apa sekali seumur hidup?
Untuk yang sudah menikah masih bisa kok mbak. Cuman syaratnya saat vaksin atau sebelumnya ada jeda waktu tidak melakukan hub suami istri. Kalau dari penjelasan kemarin minimal 1x kok.
Ini penyakit yang paling ditakuti sama sm para wanita, termasuk saya. Ternyata sering periksa aja bisa kena juga ya mbak , harus bener2 menjaganya ya. Dari pihak suamipun bisa pengaruh juga, btw itu paket kartini utk pengechekan awal kan yaa?
Iya mudah-mudahan kita terhindar dari segala penyakit ini ya. Dan yang pasti harus benar-benar jaga hidup dengan pola hidup sehat dan suami harus mengerti juga soal ini.
Aku belum pernah pap smear, takuut. Tapi setelah mendengar penjelasan dr. Yuslam wajib banget nih aku pap smear.
Iya mbak bener itu paket untuk check awal aja. Mudah-mudahan kita terhindar dari segala penyakit ini ya
Wah aku baru tau punya banyak anak bisa jd salah satu penyebabnya ya. Makin banyak aja pengetahuan yg aku dapat mumpung blm telat 🙂
Iya walaupun masih pro kontra. Tapi tetep harus rajin check ya
Paling takut sama kanker yg menyerang perempuan deh, baik kanker servicks dan bagian rahin lainnya, atau payudara . Harus jaga diri nih biar gk kena
Bener mbak ini harus diwaspadai sama para wanita. Mudah-mudahan kita semua bisa terhindar ya.
Aku sudah pernah papsmear tapi belum rutin, harusnya dijadwalkan rutin ya biar lebih terpantau kondisi kita
Semoga sehat dan gak ada yang aneh aneh ya mbak
Tetangga saya ada yang mengalami hal ini, dia diurus oleh anak perempuan dan sampai sekarang tetap beraktivitas menjual kue, meski sering bolak balik rumah sakit
Mudah-mudahan segera sehat dan kondisi bisa normal kembali. Yang penting berdoa semoga beliau tetap tabah dan jadi kebaikan yang mengalir setiap saat
Menjaga kesehatan, jauh lebih mudah dan murah dibanding mengobati. Makasih sharingnya Mbak 🙂
Bagi yang punya remaja putri, sudah saatnya untuk mengantisipasi datangnya Kanker Serviks deng Vaksin HPV
Betul pak, ajak anak anak dan keluarga ya
Hebat yah Bu Elly, kuat dan tegar banget. ??
Banget…teladan banget pokoknya dia
Makasih sharingnya mbak, aku juga pingin coba pap smear. Sebelum program hamil anak ke-2 aku mau check up macem-macem dulu, biar tenang. 🙂
Semoga lancar ya mbak..Baik anak dan keluarga bisa kondisidengan sehat semuanya
Jadi pengen cepet cepet pap smear ya…. Semoga kelak cek pap smear dan vaksin nya bisa diberikan gratis oleh pemerintah
Iya, mudah-mudahan bisa gratis ya mbak hehehe
Siap!
Amiiin Ya Rabbal Alamiin