Sebagai wanita, agak sedikit merinding ketika mendengar tentang penyakit kanker payudara apalagi ketika sudah tau ciri-ciri kanker payudara yang ternyata bisa saja setiap manusia mengalaminya. Memang kanker payudara banyak dialami oleh wanita di dunia ini. Walaupun usia rata-rata yang terkena kanker payudara adalah wanita usia 40 tahun ke atas, namun tentu masalah ini tidak bisa disepelekan dan harus diatasi sejak dini. Salah menangani dan tidak pernah ada pencegahan, tentu saja akan berakibat fatal. Tentu kita tidak mau kan ini terjadi?
Saya pun masih ingat tentang cerita teman saya. Kesedihan masih terlihat di raut wajahnya ketika bercerita hal ini. Air mukanya seakan-akan menunjukkan dia sangat rindu sekali dengan almarhumah ibunda tercintanya yang meninggal saat 10 tahun yang lalu. Mendadak dan tiba-tiba bahwa selama ini ibundanya menyembunyikan penyakit kanker payudara yang dialaminya saat usia 40 tahunan. Ia pun menyesali, andai saat itu ibunda bisa tertangani dengan cepat dan tepat mungkin akan berbeda ceritanya.
Tentu saja tidak ada wanita yang menginginkan kanker payudara menghampirinya. Mungkin stress, kesedihan, merasa mendapatkan ujian yang berat akan dirasakan oleh para penerima kanker payudara. Namun ternyata pandangan saya ini keliru. Hari Sabtu, 17 Februari 2018 yang lalu saya berkesempatan mengikuti sebuah acara K-link Inspiring Woman yang diadakan oleh K-Link Indonesia di K-Link Tower, Jakarta Selatan. Dari acara tersebut, saya benar-benar mendapatkan wawasan yang sangat luas mengenai kanker payudara dan spirit yang mendalam tentang bagaimana perjuangan seorang wanita menghadapi kanker payudara. Tanpa kesedihan, tanpa rasa berat hati, tanpa juga merasa bahwa inilah akhir hidupnya.
Indira Abidin, Bahagia Saat Menerima Kurikulum Kanker Payudara
“Saya bahagia ketika saya tahu saya menerima kurikulum kanker payudara. Rasa sedih, stress, seakan dunia akan runtuh jauh-jauh saya buang dan tidak ada sama sekali dalam diri saya. Karena saya tahu hal tersebut adalah racun-racun yang bisa membuat saya lebih sakit dan sakit lagi”, cerita ibu Indira Abidin S.E, M.Ed, EPC, APP, saat di acara Klink Woman Inspiration.
Saya benar-benar terkenjut dan tidak percaya, seakan masih bertanya Apakah mungkin di dunia ini ada orang seperti ibu Indira? Hatinya begitu tulus dan itu terpancar ketika saya melihat wajahnya yang terus menerus tersenyum cerah, sepanjang acara berlangsung. Ia tak pernah menceritakan kesedihan, kedukaan bahkan kepahitan saat ia menerima kanker payudara. Semua yang beliau ceritakan adalah hal positif dan membangun, seakan berpesan bahwa hidup ini begitu luas daripada sekedar menangisi kanker payudara yang ada pada tubuhnya.
Ibu Indira menyebut kondisinya tersebut sebagai Penerima Kurikulum Kanker Payudara. Ia tak pernah mau menyebut kondisi tersebut dengan Penderita Kanker Payudara, atau Pejuang Kanker Payudara, atau Melawan Kanker Payudara. Menurut beliau pemilihan kata dan istilah sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan energi seseorang. Untuk itu, ia selalu menyebut dengan istilah penerima kanker payudara. Bagi beliau, kanker payudara ini adalah seperti kurikulum pembelajaran baginya, sehingga ketika ia berhasil mempelajari dan benar-benar bisa melewatinya sampai selesai, berarti ia akan bisa lebih berarti bagi hidup dan masyarakat.
“Jika saya sedih, maka saya tidak akan bisa melakukan apapun. Mungkin Allah sengaja memberikan saya kurikulum ini agar saya bisa lebih berarti bagi masyarakat dengan mengajak mereka untuk selalu happy,bersemangat, dan bisa melewati kurikulum ini. Dari situlah justru saya senang karena kurikulum ini membuat saya lebih bisa berarti dan menebar manfaat, khususnya lewat Lavender Foundation yang saya dirikan”.
Sejak menerima kurikulum kanker payudara, Ibu Indira pun mendirikan Lavender Foundation yaitu sebuah yayasan untuk mensupport para penerima kanker payudara. Program dan aktivitasnya juga banyak berfokus pada trauma healing, self healing, dan membuat mereka bisa survive serta bahagia. Hal ini pun terbukti bahwa walaupun Ibu Indira mengalami kanker tersebut, ia tetap produktif, tetap bekerja, dan tetap menjalani karirnya, bahkan berprestasi hingga mendapatkan penghargaan “Most Innovative Woman in Communication Indonesia, dan Best Adverstising and Management Consultacy, dsb”. Kini Lavender Foundation menjadi fokus utama beliau selain menjadi konsultan komunikasi/PR di berbagai perusahaan.
Dari tahun 2012 ia menerima kurikulum kanker payudara, kini di tahun 2018 ia merasa tubuhnya telah sehat. Sel-sel kanker sudah menipis hingga mencapai angka 0%. Pengobatan yang beliau lakukan selama 5 tahun banyak berfokus kepada pengobatan alternatif, herbal, dan self healing. Beliau mempelajari berbagai hal tentang energi positif dan negatif, hormonal, serta dampaknya bagi tubuh. Untuk itu, ia sangat tau bahwa stress dapat mengacaukan sistem hormon, sistem tubuh lainnya Selain itu ia pun merubah pola hidupnya menjadi vegetarian serta beristirahat. Maka itulah, ia Happy saat menerima kanker.
“Dulu saya pernah mengalami stress, mungkin hati saya banyak bermasalah, untuk itulah kanker payudara menjadi kurikulum bagi saya. Mungkin ini juga teguran atau jalan Allah agar saya membersihkan hati dan kembali kepada Allah. Alhamdulillah dengan adanya kurikulum ini, saya bisa lebih bermakna dan berarti bagi mereka yang membutuhkan”.
Tidak terasa, air mata saya pun menetes. Handphone yang saya gunakan untuk live tweet selama acara pun tanpa sadar sedikit basah karena air mata yang jatuh. Setegar itukah Ibu Indira? Bisakah saya memiliki sikap yang sama saat ujian hidup datang?
Pencegahan Kanker Payudara Lebih Baik daripada Mengobati
Setegar dan sebahagia apapun Ibu Indira mendapatkan kurikulum kanker payudara, tentunya akan lebih bahagia jika kita bisa hidup sehat, bugar, dan fisik yang kuat. Bagaimanapun fisik yang merupakan titipan Allah SWT ini harus kita jaga dan jangan sampai tidak teroptimalkan dengan baik.
Hal ini juga sama seperti disampaikan oleh dr. Arief Munandar yang merupakan seorang dokter sekaligus medical consultant di PT Klink Indonesia, sebagai pembicara di Klink Woman Inspiration. Beliau menyampaikan bahwa rata-rata terjadinya kanker pada manusia, khususnya wanita adalah karena gaya hidup dan pola pikir. Bahkan setiap individu memiliki resiko terkena masalah ini. Ia membenarkan semua yang Ibu Indira sampaikan bahwa stress adalah salah satu penyebab penyakit terjadi pada tubuh manusia, karena energi negatif yang menguasai sistem tubuh. Untuk itu cara mengobati kanker payudara salah satunya bisa dengan pendekatan medis, herbal, atau alternatif lainnya asalkan kita memiliki keyakinan yang kuat untuk sembuh.
Menurut dr. Arief Munandar, aspek Genetik juga bisa menyebabkan seseorang terkena kanker payudara, apalagi jika ada riwayat dimana keluarganya ada yang pernah mengalami. Namun, sekali lagi dr Arief Munandar menegaskan bahwa faktor genetik tersebut tidak akan terjadi seandainya kita bisa menjaga gaya hidup yang baik. Tidak stress, lingkungan yang sehat, pola makan sehat, tidak banyak makan junkfood, olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup. Ingat juga, istirahat yang cukup serta tidak sering begadang.
Oh ya tentang masalah kanker ini, sebetulnya ada catatan menarik yang saya tulis dari dr. Arief Munandar. Simak di infografis ini ya, siapa tau bermanfaat.
Peduli Soal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Klink Memberi Solusi Alternatif
Sebagai perusahaan bisnis multi level marketing, ternyata K-Link juga memberikan solusi-solusi melalui berbagai produknya agar masyarakat Indonesia sehat, terlebih para wanita yang juga sangat rentan terkena masalah kanker payudara. Untuk itu, K-Link juga merasa penting untuk memberikan informasi mengenai kanker payudara pada wanita serta menghindari kanker ini sedini mungkin.
Sebenarnya saya juga baru tahun 2017 mengetahui tentang perusahaan bernama K-Link ini. Ternyata K-Link memberikan produk makanan dan minuman kesehatan, penunjang kesehatan sebagai solusi lengkap gaya hidup sehat dan mewah. Tidak hanya itu saja, K-Link juga memperkaya masyarakat dengan pengetahuan, ketrampilan, dan pelatihan agar bisa menyebarkan produk sehat K-Link di masyarakat
“Sebagai perusahaan multi level marketing yang bersertifikasi syariah, Kami memastikan impian setiap distributor dapat dicapai melalui marketing plan yang adil, mudah dicapai serta produk yang mudah dipasarkan, dilatih oleh para pakar yang berpengalaman.K-Link Indonesia telah memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) dan telah menjadi anggota dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) serta memiliki sertifikat dari MUI” – disampaikan oleh Product Executive PT Klink Indonesia, Donny Juliadi S.Si.
Saat ini K-Link Indonesia juga memiliki program khusus wanita yang bernama Ladies Beauty Center (LBC) yang diketuai oleh Ibu Ukay Kencanawatie yang juga merupakan Platinum Leaders Club dari K-Link Indonesia. Ibu Ukay menyampaikan juga bahwa LBC didirikan sebagai wadah untuk wanita Indonesia lebih produktif dan dapat menyalurkan potensi yang dimilikinya. Terlebih, produk-produk LBC adalah produk kecantikan dan kesehatan yang sangat dibutuhkan para wanita.
Alhamdulillah, dari acara K-Link Inspiring Women ini selain mendapatkan ilmu dan spirit yang sangat besar, saya juga bisa mencoba beberapa produk dari K-Link Indonesia. Salah satunya adalah Propolis Platinum. Mungkin sebagian orang berpikir untuk apa sih beli mahal-mahal produk seperti itu? Memang sudah pasti sehat? Banyak yang ga minum itu juga bisa tetep sehat kok.
Review Rasa dan Khasiat Propolis
Propolis platinum ini adalah salah satu produk dari K-Link yang sudah saya coba. Dulu saya pernah mencoba minum rutin propolis, namun sempat berhenti karena harganya yang lumayan juga ya. Hehehe. Tapi setelah ini saya sepertinya ingin coba mengkonsumsi lagi Propolis dari K-Link.
Propolis dari K-Link ini adalah antibiotik alami, sehingga bisa menjaga daya tahan tubuh. Terdapat juga senyawa resin yang dihasilkan dari air liur lebah Brazil. Fungsinya juga bisa menghambat pertumbuhan bakteri jahat, jamur, dan virus. Ini dibutuhkan oleh kita saat cuaca sedang tidak menentu, sering terpapar polusi udara, dan kondisi lingkungan yang tidak sehat lainnya. Jika tidak dijaga dengan zat-zat seperti propolis yang mengandung aktioksidan, anti jamur, dan anti virus maka pasti kita akan mudah sakit dan terkena berbagai serangan penyakit lainnya.
Saya sudah coba Propolis platinum ini dan dicampur dengan air putih saja. Air putih menjadi sedikit berbau, terutama bau-bau jamu yang sedikit menyengat. Mungkin bagi yang tidak menyukai jamu bau propolis sedikit tidak mengenakkan, namun, rasanya masih segar walaupun bau jamu masih terasa. Pastinya, ingat khasiat nya saja dijamin jadi semangat minumnya hehehe.
Ya mungkin saja ada orang yang sehat dan tidak tertarik untuk minum-minuman kesehatan yang seperti Propolis. Tapi sebagai manusia kita tidak pernah tahu dan tidak bisa memprediksi kapan kita sehat dan kapan kita sakit. Hanya ikhtiar saja yang bisa kita lakukan, karena bukan kita seorang faktor yang menentukan nasib hidup. Lagi pula menurut saya pribadi, biasanya dalam sebulan kita dengan mudah beli makanan atau minuman atau mungkin jajanan yang tidak sehat (soft drink, junk food, gorengan, dsb), tapi mengapa untuk minuman kesehatan kita tidak bisa melakukannya? Apalagi dampak yang cukup siginifikan.
So, lebih baik sekarang beralih saja untuk konsumsi produk-produk yang menyehatkan daripada lifestyle kita berubah menjadi buruk dan merusak sistem tubuh kita sendiri. Hal ini juga seperti yang disampaikan oleh Dato Radzi Shaleh (Presiden Direktur K-Link Indonesia).
“Dalam prinsip MLM Syariah, kami menjalankan bisnis online sesuai prestasi. Jika banyak menguntungkan, kami berikan bonus ke seluruh member sesuai dengan usahanya. Tidak ada itu leader selalu mendapatkan hasil tertinggi. Jika leader bekerja dengan baik dalam memimpin dan ada produk yang dia jua; kami akan berikan sesuai prestasinya, Ini berlaku untuk semua.”
K-Link sudah menyediakannya lho, dan benefitnya sangat banyak kalau kita mau jadi membernya. Selain sehat, kita juga bisa berbisnis untuk mendapatkan penghasilan tambahan untuk keluarga. Coba klik disini saja ya. Varian produk dari K-Link juga sangat banyak sekali. Waktu mau beli, saya pun bingung sendiri karena semuanya dibutuhkan banget oleh tubuh. Nah, ini beberapa produk lain dari K-Link ya
Nah, itu beberpaa produk yang sudah saya rasakan sendiri khasiatnya ya. Beneran deh, tidak rugi mencoba produk dari K-Link. Pastinya lebih untung lagi kalau kita jadi member, karena setiap pembelian produk bisa mendapatkan diskon 20%. Belum lagi kalau ngajak teman atau saudara beli, tambah lagi benefitnya.
Oh ya, kira-kira kalian punyakah tips hidup sehat dan gaya hidup sehat lainnya yang bisa di share? Teman saya pernah menambahkan, menurutnya penting juga kita dalam keseharian ada waktu-waktu untuk detoks. Kalau kalian, apakah ada tips lain? Silahkan share di kolom comment ya. Tips dan share kalian pasti bermanfaat banget buat saya dan pembaca lainnya. Terimakasih.
Okti Li says
Kalau produk K Link gini ga bisa didapat secara bebas di apotik atau Warung biasa ya…
Dian Radiata says
Masya Allah.. Salut banget ama bu Indira. Caranya mengubah mindset dari kata penderita jadi penerima itu luar biasa banget! Memang ya penting untuk menjaga gaya hidup sehat. PR banget ini buat saya, supaya mengurangi begadang… TFS ya mbak
Nova Violita says
Jiwa sehat..pikiran..sehat, perilaku mengarah pada tindakan sehat ya..mba
,Kalo udah stress duluan..kerjaan ribet..pikiran ribet..gimana mau berprilaku sehat..
Semoga kita terhindar dari penyakit ini ya..serem deh kalo udah bilang kangker ini itu..
rizka edmanda says
dulu aku juga suka konsumsi produk K-Link, yang minuman klorofil nya itu hhe.. produknya memang bagus-bagus ya
Nova Violita says
Kalo suka dengki..iri Ama keberhasilan orang…terus suka nyinyirin.
Itu artinya jiwa gak sehat ya…, Makanan sehat diiringi jiwa sehat..baru deh tentram luar dalam..
Lia Lathifa says
Memang sebelum terkena sakit lebih baik mencegah ya mbak biar bisa segera tertangani
Rach Alida Bahaweres says
ya ampun seramnya jika tahu tentang kanker payudara ya, mba. Semoga kita dijauhakn dari berbagai penyakit itu ya mba
Amallia Sarah says
Sebagai seorang perempuan tentu rentan ya mba pada penyakit kanker khususny payudara dan serviks, menjaga kesehatan dan pola fikir trnyta pengaruh banget
Dian Safitri says
Aku salut banget sama ibu Indira ini, Mbak. Hebat bisa berpikir positif di saat mungkin kalau aku malah nangis-nangis dulu sebelum bisa move on.
Aku mulai menjaga badan ah. Belajar juga selalu berbaik sangka, sama lingkungan dan pasti sama Allah 🙂
Faridilla Ainun says
Memiliki gaya hidup sehat memang wajib ya mba. Saya kok hilang fokus ke produk k-link yang kolagen…penasaran 😀
Alaika Abdullah says
Wah, luar biasa nih informasinya. Jadi bertambah pengetahuanku. Thanks for share, Mba. ?
Irni Irmayani says
wah hebat banget ya ibunya mbak. Jadi inget temen sekantor aku dulu di dinkes juga pejuang kanker payudara. Kalau ada kegiatan selalu aktif dan gak mau dibantu. Sampai sekarang alhamdulillah sehat.
Btw k link ini banyak banget produknya ya.
Apura says
Aku kurang olahraga dan kurang tidur nih. Harus ubah pola ya… Serem kalau sakit kaya gini ?
miss dapur says
Karen ya, ada orang yg bahagia menerima kanker. Penyebutan kurikulum kanker adalah hal yg baru dan semangat patut di tiru
mpo ratne says
Propolis ane juga minum, awalnya rasa beda tapi kalau kelaman juga biasa.
Noe says
Propolis K-link ini andalan keluarga aku bgt deh, kebetulan aku dan suamiku jg member 😀
Helena says
Oh ini tho propolis platinum. Ternyata produknya K Link. Bagus juga ya punya LBC.
Evi Fadliah says
Belajar banyak dari acara ini ya Mba, salut dengan perjuangan dan ketegaran Ibu Indira. Yess, yukk kita jaga pola hidup sehat dan hindari stress.
April Hamsa says
Ibu Indira inspiring banget yaa, moga sehat2 selalu. Semoga dunia kedokteran jg makin canggih dan bisa menemukan obat untuk kanker sampai sehat betul aamiin.
Aan says
suka sama bahasa dan semangat ibu Indira “penerima kurikulum” . begitu ikhlasnya beliau. tak heran semangat selalu menyala . inspiratif
Yesi Intasari says
salut banget sama bu Indira, bisa selalu menularkan energi positifnya..
Amirria says
Nice info kak, lengkap! Kita memang harus mencegah dripada mengobati. Keep healthy life!
Geet Aditya says
Wahhh.. akhirnya nemu info juga. Mencegah memang selalu lebih baik dari mengobati. Semangat sembuh dan sehat untuk semua