• Home
  • About Me
  • Categories
    • Travelling
    • Beauty
    • Finance
    • Personal Thought
  • Welcome!
    • About Me
    • Annisa’s Tumblr
    • Personal Thought
    • Pernikahan
    • Beauty

Ideannisa

Personal Blog by Finastri Annisa

Finance

NGOBROLIN KEUANGAN KELUARGA BERSAMA SUAMI

December 28, 2018 Leave a Comment

Pasca menikah, rasanya lega. Tapi juga ada deg-degannya karena selain happy bisa hidup bersama orang tercinta, tapi masa depan masih panjang yang harus dihadapi. Hidup berumah tangga pastinya bukan cuma masalah cinta ya, tapi ibarat membangun organisasi ada banyak aspek yang harus dikelola bersama. Salah satunya adalah harus pinter-pinter ngatur keuangan. Bagaimanapun pondasi keluarga selain visi bersama juga harus ditopang dengan keuangan yang sehat.

Sudah banyak cerita-cerita tentang masalah keuangan keluarga dari berbagai sumber. Ternyata dari masalah keuangan saja, akibatnya bisa kemana-mana kalau tidak dikelola secara benar. Ada yang jadi ke perceraian, ada yang jadi pertengkaran sengit, ada yang akhirnya keluarga serba kekurangan, dsb. Sedih sih dengernya. Tapi yang jelas, saya jadi tahu bahwa apapun yang terjadi suami istri harus terbuka banget soal keuangan. Apa yang suami dapat, istri dapat, begitupun juga soal pengeluaran. Semuanya harus ada kesepakatan diawal termasuk bagaimana pola keuangan yang akan diterapkan saat menikah.

Photo from Unsplash

Untungnya, dari awal sebelum menikah saya dan suami sudah terbuka soal keuangan. Mulai dari soal gaji masing-masing, tambahan income dari kerjaan sampingan, sampai hutang-hutang yang dimiliki. Mungkin ada beberapa pasangan yang tidak sama seperti apa yang saya terapkan. Tapi kalau bagi saya pribadi, keterbukaan ini bisa membuat lega dan tidak ada saling curiga. Semua ini karena saya punya pandangan bahwa persoalan keuangan bukan hanya tugas suami atau istri, tapi bareng-bareng. Karena menikmatinya juga bareng dan dipake untuk kebutuhan bersama. Jadi rumus pertama, ya udah terbuka aja yuk masing-masing dan semua kita obrolin bareng-bareng.

Ngobrolin Keuangan Setiap Bulan, Apa Aja yang Diobrolin?

Minimal, satu bulan sekali saya selalu obrolin masalah keuangan ini sama suami. Di luar itu pastinya adalah obrolan-obrolan ringan. Tapi, di awal bulan (khususnya setelah menerima gaji) obrolan ini agak serius, seperti rapat-rapat di kantor ya yang perlu perhitungan, kalkulator, dan diskusi diskusi yang panjang. Hehehehe. Tapi tetep asyik, karena ngobrolnya kan bisa sambil bobo-boboan, ngopi santai, dan bercandaan. Beberapa hal yang biasanya saya obrolin dan harus banget terbuka masalah ini saya jelaskan dibawah ya.

  1. Obrolin Sumber-Sumber Keuangan

Soal gaji, udah pasti saling tau. Termasuk kalau ada bonus, penghasilan tambahan saya sebagai blogger misalnya, juga diobrolin. Walaupun hasilnya belum tentu semua dipakai untuk kebutuhan bersama tapi saya tetap bilang kok. Misalnya saja, saya dapat penghasilan dari satu event blogger atau menulis produk review, lalu saya ingin untuk membeli jam tangan baru atau kebutuhan saya lainnya. Saya tetap bilang bahwa ada uang segini dan akan saya belikan ini. Sisanya akan saya simpan atau ditabung untuk kebutuhan lainnya. Begitupun suami saya, juga akan menyampaikan hal yang sama ketika ia dapat bonus kantor dan kebutuhan lainnya.

Kalau tabungan aman dan hutang juga aman, biasanya akan terpikir untuk jalan-jalan atau dipakai untuk refreshing. Hehehe. Yang jelas, setiap bulan kita sudah harus obrolin sumber-sumber keuangan kita ini darimana saja dan berapa saja. Saling terbuka soal sumber keuangan ini lebih nyaman dan pastinya enak karena kita kelola bersama.

  1. List Semua Daftar Kebutuhan, Anggaran, dan Keinginan-Keinginan

Setelah obrolin sumber keuangan selesai, berlanjut ke list semua kebutuhan kita baik untuk rumah tangga ataupun kebutuhan masing-masing. Termasuk nih soal keinginan-keinginan kita. Misalnya aja nih ya, suami saya ada hobi naik gunung. Kalau sudah naik gunung biasanya anggaran jajan bulanannya dia ini bisa jebol. Untuk itu, saya pasti kasih saran untuk anggaran naik gunung ini ditabung setiap bulan dari uang jajan personal. Jadi, saat ada jadwal naik gunung sama teman-teman, gak menguras habis uang jajan langsung. Lebih aman deh jadinya karena udah nabung.

Dari list anggaran dan kebutuhan yang sudah kita buat pastinya lebih mudah nih ngobrolin alokasinya karena kita jadi tahu kebutuhan setiap bulan ini apa saja sih. Termasuk kita juga anggarin uang-uang tidak terduga atau kalau ada teman yang menikah. Kan harus siapin amplop juga ya atau beliin kado sesuai kebutuhan.

  1. Atur Budget yang Realistis

Ini bagian proses mengatur keuangan yang juga penting. Atur budget yang realistis dan sesuai dengan kebutuhan. Kalau tidak mengatur budget, biasanya yang terjadi tiba-tiba suka over budget. Gak sadar uang udah keluar banyak buat jajan di mall atau beli skin care atau bisa jadi belanja kalap karena ada diskon.

Pastinya, masing-masing punya cara dan strategi beda untuk atur budgetnya. Untuk saya sendiri, biasanya presentase pengeluarannya seperti ini:

  • 45% Untuk Kebutuhan Rumah Tangga
  • 30% Untuk Cicilan/Hutang
  • 20% Untuk Tabungan dan Investasi
  • 5% Untuk Dana Cadangan Termasuk Membayar Zakat dan Infaq

Untuk dana zakat sendiri, saya sudah menggunakan sistem autodebet setiap kali gajian dan suami pun secara manual langsung transfer ke rekening lembaga zakat setiap kali gajian. Jadi lebih aman dan tenang uangnya tidak terpakai dulu. Jika ingin infaq atau sedekah, pernikahan teman atau kebutuhan untuk orang tua lainnya, juga bisa digunakan dari alokasi dana yang 10%.

Alokasi budget ini saya pelajari juga dari berbagai literatur dan juga banyak referensi. Yang penting kita terus update dan saling belajar satu sama lain, supaya connect ketika ngobrol masalah keuangan. Hehehe.

  1. Soal Hutang dan Kartu Kredit

Oya, setelah menikah ini kami juga memutuskan untuk punya kartu kredit. Tapi saat akan menggunakannya kami juga harus diskusi dulu akan digunakan untuk apa. Kami bersepakat bahwa penggunaan kartu kredit ini hanya untuk hal darurat saja atau membeli kebutuhan seperti tiket pesawat, tiket mudik yang harus dipesan dari awal, dsb. Kalaupun misalnya untuk dana travelling, ini harus diketahui lebih dulu apakah budgetnya akan ada kemudian? Jika tidak, maka jangan sekali-kali menggunakan kartu kredit.

photo from Unsplash

Selain itu, kartu kredit juga kita pahami sebagai alat pembayaran bukan untuk sesuatu yang konsumtif. Ini juga berfungsi untuk membangun portofolio yang bagus. Siapa tahu kedepannya akan beli rumah lewat KPR, pasti butuh ini kan?

Masalah hutang dan cicilan apapun, kami masing-masing juga saling terbuka. Teman saya juga ada yang pernah bicara soal hutang dan kredit. Beberapa diantaranya ada yang pernah melakukan Gadai BPKB Mobil untuk kebutuhan mendadaknya. Tapi menurut saya, ini bisa saja dilakukan kalau kita punya prediksi sumber penggantinya. Jadi tetap harus realistis menghitungnya ya. Semua hutang itu tidak dilarang, yang penting realistis bisa membayar dan sumbernya tetap produktif. Jadi kita tidak terhimpit dan terjebak.

Kalaupun ada sumber keuangan yang kurang dan harus berhutang terlebih dahulu, kita tahu rumusnya tidak boleh lebih dari 30% keuangan yang kita dapatkan. Selagi syarat itu terpenuhi, tentu masih aman. Jangan sampai keuangan rusak dan gagak karena soal hutang yang tidak terbayar dan tidak terprediksi sebelumnya.

  1. Punya Pegangan Masing-Masing, Bebas Atur Sendiri

Kita masing-masing punya uang pegangan. Biasanya uang tersebut untuk jajan atau beli-beli kebutuhan lainnya yang memang kebutuhan personal kita di luar yang sudah dianggarkan. Untuk pulsa, bensin atau transport sudah kita anggarkan di luar budget ini. Untuk makan, kita memutuskan bawa bekal sehari-hari jadi sudah ada anggaran belanja bulanan. Jadi ini murni untuk lifestyle dan keseharian saja. Entah mau ngopi, beli baju, atau lainnya yang penting cukup saja untuk sebulan. Anggaran ini bisa kita atur sendiri, masing-masing.

Saya sendiri berusaha utuk disiplin dalam mengatur keuangan ini. Mudah-mudahan sih bisa lancar dan keuangan sehat. Karena keuangan yang sehat, juga membantu untuk membuat keluarga yang sehat. Setuju gak? Share juga pengalaman ngobrolin keuangan sama suami versi kalian ya. Jadi buat bahan belajar dan reference mengatur keuangan lebih banyak lagi.

You might also enjoy

INGIN BELANJAAN CEPAT SAMPAI RUMAH, BELANJA DI ALFACART AJA!
Ini Ternyata, Strategi Bisnis UMKM Bisa Melesat Maju
3 TIPS MENGELOLA CATATAN KEUANGAN UNTUK BISNIS SUKSES
Previous:
KENALAN DENGAN JENIS-JENIS ASURANSI JIWA, YUK!
Next:
JADI #CERDASDENGANUANGMU LEWAT PENGHASILAN TAMBAHAN MENJADI BLOGGER

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Me

About Annisa

Annisa is Digital Marketing Lecturer and Practitioners who loves blogging and writing. You can contact Annisa by mail at finastricha@gmail.com

Read this blog at your mail

Enter your mail

Follow Annisa

SEARCH

Artikel Lainnya

Categories

Ideannisa Podcast

Dewaweb


Instagram post 17896984779189173
Kebahagiaan kecil di tengah carut-marutnya bulan Maret 2025. Dapet tikel Halal Bihalal Kasualnya Maliq & bangga aku tuh menang war 😂

Bukber bareng @dessentialsteam plus nonton konser intimate bareng sesama pecinta @maliqmusic. Tiga jam penuh nyanyi, senyum, dan recharge ❤️🫰🏻

✨ Gak apa apa gak keliatan jelas di foto tapi beneran ada di situ juga udah happy banget 😇

Instagram post 18051100942926075
Pertama kalinya travelling ke Jepang pas Juni 2024 lalu, rasanya pengen balik lagi😭Eksplor lagi tempat-tempat seru, bersejarah, dan unik.

Jadi, waktu saya dan suami untuk eksplor Jepang ga banyak. Tapi kita sempet untuk menjelajah ke beberapa kota & wilauah. Mulai dari Osaka, Kyoto, Otsu, Nara, dan Kobe. 

Aku gak expect bisa mampir ke Otsu. Saat perjalanan dari Osaka naik JR pun kami sempat salah jalan dan bingung ada dimana. Otsu ini, Salah satu kota yang bakal aku inget terus vibesnya sepanjang hidup😂 Kota kecil, sepi, ga banyak orang apalagi lalu lalang kendaraan. Tapi, di Otsu ini ternyata banyak hidden gems. Ada danau biwa yg merupakan danau terbesar di Jepang, sampai salah satu kuil tertua yaitu Enriyakuji. Entah darimana suami saya research tempat-tempat ini. Tapi, di kota ini saya bener-bener bisa menikmati Jepang dari sisi yang berbeda, jauh dari hingar bingar pusat kota seperti Tokyo atau Osaka.

Buat orang yang lebih suka suasana santai, sepi, bisa menikmati suasana, tempat-tempat yg saya sebut ini sangat cocok. Kami gak pergi ke tempat-tempat viral, karena menghindari keramaian, antrian dan penuh sesak dengan banyaknya turis. Jiwa introvert kami meronta-ronta kalau ada di keramaian yg penuh sesak begini😆

Well, aku coba list lagi beberapa tempat ini siapa tahu kamu mau berkunjung juga yah:

Otsu
✅ Naik cablecar Sakamoto
✅ Enriyakuji Temple

Nara
✅ Itsuen Garden
✅ Todaiji Temple (Harus ke belakang & naik ke atas buat pemandangan yg lebih keren - Nigatsudo)

Kobe
✅ Kitano Kobe (Jepang Rasa Eropa🫶)
✅ Jangan lupa keliling Kobe dengan city bus yang very cutsy

Sebenernya banyak yg saya kunjungin, tapi itu dalah satu yg mungkin ga banyak disebut orang-orang, dan cenderung gak ramai turis global, lebih banyak lokal❤️😇

Boleh share rekomendasi tempat lain yang menurut kamu menarik di Jepang yah...

#HiddenGemJepangku @jntoid #jntoid

Instagram post 18297600640231697
Terima kasih 1,5 tahunnya @univ_indonesia ✨
-----
Veritas - Probitas - Iustitia
(Kejujuran - Kebenaran - Keadilan)

Proud to be Yellow Jacket Family!

Instagram post 17921511950905802
Nyobain Trial Class @abccookingstudio_id bikin Ham Cheese & Mocha Roll bareng @utamidamimo. Dari percakapan random jadi juga baking-bakingan setelah nunda berminggu-minggu, dan akhirnya di Minggu pagi yg super effort ini kejadian 😂

Next, nyobain resep apa lagi ya?

Instagram post 18343503850187256
Japan when it rains ☔️☔️⛈️⛈️🌧️🌧️

Instagram post 18082378198442495
Kota terakhir yang kami kunjungi di Jepang, adalah Kobe. Waktu edit video ini sedih sebenarnya, karena malam ke 4 ini jadi malam terakhir di Jepang.

Selain berkunjung ke rumah teman yang sedang kuliah di sana, sebelumnya kami berkeliling Kobe dengan bis ternyata jadi pengalaman yang unik. Kota yang antik karena ada percampuran budaya Jepang dan Eropa.

Belum ke Kobe, kalau belum Jalan jalan di Kobe Port serta berkeliling di kawasan Kitano-cho melihat rumah-rumah mantan dubes Eropa di Jepang. Kobe tidak terlalu ramai, hangat, dan tentram rasanya berada di sini.

Oya, tidak lupa juga mampir ke Masjid Kobe yang katanya masjid pertama di Jepang 😊 

Malam terakhir ini, setelah dari Kobe kami kembali ke Osaka dan disambut dengan hujan yang cukup deras sampai pagi. 

Kalau ada rezeki lagi, ingin kembali Jepang dan mampir ke Kobe 🙂

#kobe #kobejepang #japan #kobeport #kobeporttower 
#kitanocho #kitanochokobe

Instagram post 17886763110063758
Day 3 in Japan - Nara

Sampai di Nara, kami disambut dengan adanya Matsuri, semacam festival yang diadakan di sekitaran Stasiun Nara.

Festival ini juga semacam upacara persembahan untuk dewa dengan membawa bunga Lili langka yang katanya hampir punah.

Berlanjut ke Nara Park untuk bermain dengan rusa-rusa yang sangat "sopan", karena selalu menunduk saat kita menunduk 😀

Sekitar 2Km dari Nara Park, ada taman bagus yang dekat juga dengan Todayji Temple.

What a beautiful city, Nara!

Instagram post 17982117953700696
Kyoto, Japan🍃🇯🇵
----
Just seeing this in Japan makes me happy. It truly is the literal meaning of a peaceful and serene city.

#Jepang #Japan #Kyoto #sightseeing #sightseeingjapan #kyotojapan🇯🇵


Design by SkyandStars.co