• Home
  • About Me
  • Travelling
  • Beauty
  • Finance
  • Personal Thought
  • Welcome!
    • About Me
    • Annisa’s Tumblr
    • Personal Thought
    • Pernikahan
    • Beauty

Ideannisa

Personal Blog by Finastri Annisa

Personal Thought

HARGA HIJAB, ASUMSI, HINGGA PENILAIAN MANUSIA

March 28, 2019 Leave a Comment

Kita tidak bisa menjadi bernilai di hadapan semua orang. Tetapi, kita bisa membuat nilai dari diri kita sendiri dan menjadi berharga untuk hidup yang kita jalani

Di tahun 2016-2017, saya sempat memulai sebuah bisnis hijab dan fashion bersama dengan sahabat saya. Saat proses menjual barang, baik secara online ataupun offline (lewat bazaar, teman-teman, dsb), kami sering mendapat komentar dari berbagai orang.

“Mahal banget sih mbak, hijabnya! Hijab doang masa sampai segitu harganya?”

“Saya mau deh mbak, tapi 30 ribu ya!”

“Ah saya beli di Tanah Abang harganya 25 ribuan mbak hijab motif kayak gini”

Ya, mendapatkan komentar seperti itu di awal kali berbisnis rasanya seperti ditikam harimau dan ingin balas menyerang balik. Kami malah sempat merasa down, marah, bahkan kesal setiap kali ada calon pembeli yang seperti itu. Rasa-rasanya harga hijab yang kami jual dengan harga 75ribu rupiah saat itu, belum ada apa-apanya dibanding dengan harga jilbab lainnya, yang bisa di angka 300ribu ke atas. Ya, bisa 3 kali lipatnya dari harga hijab yang kami jual. Tetapi lambat laun saya dan sahabat saya ini jadi terbiasa dengan komentar tersebut.

Selain komentar yang sedikit nyinyir dan ujung-ujungnya juga nggak beli, kami juga sering mendapat testimoni yang positif. Mulai dari orang yang membeli tanpa menawar dan langsung borong banyak, sampai orang yang ingin jadi agen penjualan kami. Mereka merasa kualitas produk yang kami jual sangat bersaing, walaupun kami ini masih newbie. Pemilihan bahan yang berkualitas, motif hijab yang bagus, sampai dengan kualitas jahitan yang juga oke.

“Aku kalau pengen beli hijab yang bagus-bagus ingetnya ke kamu, mbak!”

Coba deh, senang bukan main kan jika ada komentar positif seperti itu? Andai saja ya semua pembeli seperti itu. Hehehe.

Mengapa semua itu bisa terjadi? Mengapa ada komentar orang yang merasa hijab ini terlalu mahal padahal ada hijab lain yang lebih murah dan kenapa ada orang-orang yang mengapresiasi dengan antusias produk yang kami jual? Saya pun mulai mendapatkan kesimpulannya, bahwa memang untuk menilai sesuatu itu berharga atau tidak, bagus atau jelek, keren atau biasa aja, sangat bergantung kepada kemampuan dan data yang dimiliki oleh orang yang akan menilai. Semakin orang tersebut memiliki kemampuan dalam hal ini: ilmu, skill, pengalaman yang baik disertai data yang juga menunjang, maka ia akan menilai dengan lebih objektif. Ya tidak asal menilai ini bagus atau tidak sesuai dengan kehendak hati mereka saja.

Misalnya saja, dalam kasus orang yang membeli hijab yang kami jual, berkomentar positif, dan sampai jadi pelanggan. Mereka adalah orang-orang yang pernah membeli hijab di tempat lain, pernah kecewa dengan produk tertentu, atau memang mereka benar-benar paham kualitas bahan dan jahitan. Mereka mengambati juga secara teliti produk yang kami jual. Ditambah lagi, mereka memiliki kemampuan untuk membeli. Artinya harga 75ribu sangat affordable di kantong mereka. Tapi, mereka juga paham bahwa ada kualitas jahitan, bahan, bahkan design yang lebih diatas hijab yang kami produksi. Hijab branded istilahnya. Pasti harganya jauh diatas dan wajar karena value produknya juga jauh dari kami.

Andaikata mereka yang menawar hingga harga 25 ribu atau 35 ribu tahu, untuk menghasilkan produk hijab yang kami jual ini tentu tidak mudah. Kami tidak bisa mendapatkan keuntungan dengan menjual di harga tersebut. Belum lagi kami pun harus membeli bahan dasar hijab yang harganya bisa sama dengan harga yang mereka tawar. Belum lagi kami harus membayar penjahit dan memastikan kualitas jahitannya bagus, rapih, dan tidak ada cacat sedikitpun. Mereka juga tidak tahu, bahwa mencari bahan yang bagus, motif yang oke (nggak pasaran, nggak norak), itupun juga tidak mudah. Kami harus bersaing dengan banyak pembeli besar yang bisnisnya lebih besar dari kami. Kami juga harus berdesak-desakkan ke pasar, hunting bahan sana sini, belum lagi kami berdua harus memasarkannya secara online atau offline. Butuh fokus, tenaga, pulsa, ongkos, dan hal-hal lainnya sampai hijab cantik dan memuaskan customer ini bisa siap dibeli. Yang ada mungkin bukan kemahalan, tapi memang si pembeli tak sanggup untuk membelinya, tidak sesuai dengan budget biasanya ia membeli hijab. Bukan menyalahkan penjual dengan alasan kemahalan.

Itu kenapa, kalau ditawar setengah harga, lalu dibilang ini mahal banget padahal ada yang lebih mahal lagi rasanya kami sering nyesek! Tapi semakin lama saya semakin sadar bahwa memang seseorang akan menilai sesuatu berharga atau tidak ya sesuai dengan kemampuan dan data yang mereka miliki. Jika ada calon pembeli yang berkomentar nyinyir seperti itu, kami pun mencoba untuk menjelaskannya dengan baik. Mulai dari kualitas bahan, jahitan, dan beragam kelebihan lainnya yang akan mereka dapatkan.

Well, dalam hidup ini pun banyak hal yang serupa dengan hal ini. Kita tidak akan pernah bisa menilai sesuatu dengan benar-benar objektif, bijaksana, jika kita tidak memiliki kemampuan berpikir, menalar, mendapatkan data, memiliki informasi, dan ilmu yang benar terkait hal tersebut. Apalagi saat ini kita dihadapakan berbagai masalah hidup, seperti memilih pemimpin untuk negeri, memilih pasangan, memilih tempat kita bekerja, dan sebagainya.

Termasuk tentang seberapa besar nilai atau berharganya diri kita di hadapan orang lain, tentu juga akan berbeda-beda. Kita tidak mungkin menjadi bernilai atau berharga di mata semua orang. Kita juga tidak bisa menjadi sesuatu yang sangat bernilai bagi hidup semua orang. Hanya orang-orang yang benar-benar mengenal kita, tahu tentang diri kita, tahu apa manfaat yang bisa kita berikan untuk orang lain, dan apa yang akan terjadi jika kita tak ada di dalam hidup mereka.

Misalnya saja, seberapa berharganya diri kita bagi sebuah perusahaan. Ada yang menganggap kehadiran kita sangat bernilai dan bermanfaat, namun bisa jadi ada yang menganggap kita tidak seberapa bernilai. Namun tidak berarti saat kita dirasa tidak begitu berharga, bukan sebagai aset bernilai perusahaan, sama dengan kita memang seperti itu. Bisa jadi mereka tidak tahu potensi kita, mereka tidak punya alat untuk menilai kita secara objektif, dan tentunya saat kita ingin lebih berharga, bisa jadi kita harus pergi pada perusahaan atau tempat yang lebih menerima kita. Sama halnya seperti hijab yang saya jual. Ia akan menjadi produk yang bernilai jika dilihat oleh orang yang tepat, segmen yang pas, yang memang memiliki kemampuan dan pemahaman yang sesuai.

Ya, begitulah penilaian manusia. Kadang asumsi menjadi basic padahal asumsi hanyalah asumsi, bukan selalu data atau realitas real. Padahal yang seharusnya data dan realitaslah yang menjadi patokan. Manusia memang kadang sulit menilai segala sesuatunya secara utuh, kadang-kadang ada aspek subjektifitas atau dorongan perasaan yang mendominasi. Memang tidak bisa sempurna. Tapi setidaknya, cobalah kita untuk menilai dengan memulainya dari objek atau hal yang akan kita nilai. Bukan berangkat dari asumsi, persepsi, apalagi sesuatu yang kita yakini tanpa bukti. Bukankah Tuhan memang sudah memberikan akal pada manusia sebagai alat untuk kita berpikir dengan benar?

Previous:
PERAWATAN ANTI AGING SEBELUM USIA 30 TAHUN, MEMANG HARUS?
Next:
SHARE YOUR POWER, BE POWERFULL WOMAN

You might also enjoy

Bukan Hanya Fisik yang Perlu di Percantik, 5 Hal ini Bisa Mempercantik Pikiran Kita!
Belajar Adil dalam MenilaiBelajar Adil dalam Menilai
Generasi Millenial Jauhi Narkoba, Dekati Content PositifGenerasi Millenial Jauhi Narkoba, Dekati Content Positif

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Me

About Annisa

Annisa is blogger who loves writing about lifestyle, life experiences, personal thought, and everything that i want. As digital strategist at non profit organization and digital consultant for another social community, i care for humanity and universality. Annisa can contacted by e-mail finastricha@gmail.com.

Follow Annisa

Community

Blogger Perempuan

SEARCH

Read this blog at your mail

Enter your mail

Top Post

  • 25 PERTANYAAN QnA UNTUK LEBIH MENGENAL SAHABAT
    25 PERTANYAAN QnA UNTUK LEBIH MENGENAL SAHABAT
  • 15 PERTANYAAN RANDOM TENTANG DIRI SENDIRI
    15 PERTANYAAN RANDOM TENTANG DIRI SENDIRI
  • PENGALAMAN KONSULTASI KE DOKTER GIZI, TERNYATA INILAH RESEPNYA AGAR TUBUH LEBIH SEHAT
    PENGALAMAN KONSULTASI KE DOKTER GIZI, TERNYATA INILAH RESEPNYA AGAR TUBUH LEBIH SEHAT
  • Cara Mudah Hilangkan Komedo dengan Biore Pore Pack Black
    Cara Mudah Hilangkan Komedo dengan Biore Pore Pack Black

CATEGORIES

Archives


Instagram post 17934028237454721
Sejak kecil, mungkin saat saya sudah masuk TK, ibu saya sering kali membelikan buku-buku cerita bergambar. Mulai dari cerita dari negeri dongeng, kisah-kisah moral, hingga ke kisah-kisah Nabi dan Rasul dalam Islam.

Setiap pergi jalan-jalan, ibu menyempatkan mampir dan mengajak saya ke Toko Buku. Lihat-lihat dan membeli buku yang jadi pilihan saya.

Kebiasaan ini membawa saya jadi senang dengan buku, apalagi sejak mulai lancar membaca. Setiap minggu, saya selalu menagih ibu untuk membelikan majalah Bobo. Kalau ada uang lebih, sesekali saya juga minta dibelikan buku kumpulan cerpen.

Kenangan saat kecil yang suka dengan buku dan sering berimajinasi dengan cerita di dalamnya, membuat saya sadar bahwa saat nanti memiliki anak dan harus berkewajiban mendidik seorang anak, membiasakan anak membaca buku begitu penting.

Mereka tidak akan menyukai buku secara tiba-tiba jika sejak kecil tidak dipancing terlebih dahulu dengan orang tuanya.

Kalau usia saya saat ini masih anak-anak, mungkin aplikasi ini akan jadi salah satu favorit saya dan saya akan minta pada orang tua untuk setiap hari mengizinkan saya membaca buku cerita bergambar lewat aplikasi ini di gadget. Hehehe. Ya, aplikasi buku digital ini bernama Let’s Read.

Di zaman sekarang ini, sebenarnya enak banget. Baik orang tua, guru, pendamping anak, dan anak-anak sangat dimudahkan untuk membaca dan belajar.

Apalagi buku-buku digital yang ada di Let’s Read sangat banyak variannya. Jadi dari satu aplikasi saja, kita bisa memilih jenis cerita apa yang ingin kita bacakan atau anak lihat sendiri melalui aplikasi tersebut.

Anak-anak juga tentu akan senang karena buku digital Let’s Read memiliki gambar ilustrasi yang sangat menarik dan colourfull. Dengan melihat gambarnya saja, mereka sudah bisa berimajinasi dan mendapat wawasan baru.

Yuk ibu-ibu, bunda-bunda kalau mau tahu selengkapnya tentang aplikasi ini, check di blog post terbaru ideannisa.com ya. Selain itu, punya tips apalagi nih biar anak suka baca?

@letsread.indonesia @bloggerperempuan #LetsReadAsia #AyoMembaca #LetsReadxBloggerPerempuan

Instagram post 17880941939028130
Beberapa waktu lalu, di rumah kedatangan si box pink cantik yang udah pasti bisa ketebak dari mana kan? Ya, dari @sociolla.

Kali ini seneng banget, karena punya skincare lengkap untuk merawat kulit supaya lebih terhidrasi.

Jadi isi box ini ada:
❤️ Micellar Water dari @ariul_id
❤️ Body Lotion dari @klorane_idn
❤️ AHC Cleansing Foam dari @koreanaestheticskincare_id
❤️ Hydrating Mist Toner dari @sukinskincare_idn
❤️ Masker dari @mediheal_idn

Super lengkap buat bikin kulit tambah sehat dan lembap.
Tapi jangan salah ya. Supaya kulit bisa terhidrasi dengan baik, gak cukup cuma dengan skincare atau perawatan dari luar aja, tapi juga butuh perawatan dari dalam.

Caranya adalah dengan minum air mineral yang berkualitas dan teruji dengan baik.

Untuk mendukung wanita Indonesia merawat kulit agar selalu merawat kulit dan terhidrasi, Sociolla bersama dengan Aqua Reflections berkolaborasi menghadirkan edisi spesial Sociolla x Aqua Reflections yang botolnya didesign khusus dengan ciri khas Sociolla.

Saya salah satu yang beruntung karena bisa mendapatkan botol @aqua_reflections edisi spesial ini.

Btw, di botol Aqua Reflections x Sociolla ini ada QRCode yang bisa kamu scan juga lho! Ada voucher senilai Rp25.000 untuk belanja di Sociolla.

So, yuk dapetin Aqua Reflectionnya dan belanja skincare favorit kamu untuk menghidrasi kulit di @sociolla.com!

Instagram post 17892396910792819
Apa pertanyaan yang sering dilontarkan pada pasangan yang sudah menikah lebih dari dua tahun dan belum juga memiliki keturunan?
.
"Belum isi?"
.
"Kenapa belum isi? (Wajahnya sambil kayak bersedih gitu, sambil nepuk-nepuk bahu saya).
.
"Udah dua tahun ya nikah? Yang sabar ya, semangat terus pokoknya! Udah coba minum ini, minum itu..?"
.
Di kesempatan lain, dalam sebuah moment. Ada lagi yang nyeletuk-nyeletuk
.
"Kapan nih, (nyebut nama anaknya) punya temen?"
.
"Kayaknya lo stress deh.."
.
"Lo kerja terus sih, mikirin kerjaan terus, gimana mau jadi"
.
Biasanya sih, saya cuma ketawa. Sambil mengaminkan karena bisa saja emang mereka kasih doa tulus kan. Terus orang-orang ini, menyemangati dan menyuruh bersabar. Sambil ngasih nasihat-nasihatnya.

Ada dua respon sih dari semua itu.

Yang pertama: Terima kasih, sudah memperhatikan dan mendoakan yang terbaik.

Yang kedua, ada satu anggapan dari saya begini.

Kadang, orang lain melihat sepertinya kondisi pernikahan seperti ini menyedihkan. Sudah lebih dari dua tahun menikah belum juga dikaruniai keturunan.

Padahal, realitanya, belum tentu begitu.

Gak selalu, pasangan yang belum memiliki keturunan hidupnya gak sebahagia pasangan yang udah punya keturunan atau keturunan yang banyak.

Yang memiliki keturunan bisa merasa bahagia, bisa juga tidak merasa bahagia. 

Nyatanya ada juga yang stress dan pusing gak karuan setelah memiliki anak, padahal di sisi lain ada yang iri dengan kehidupannya karena ia belum juga dititipkan keturunan.

Menurut saya ini soal mindset dan gimana setiap detik kita bisa bersyukur dengan yang Allah SWT titipkan.

Yang mungkin perlu jadi highlight: life goals dan kebahagiaan masing-masing orang bisa aja berbeda. Gak selalu diukur dengan kacamata dan sudut pandang yang sama.

Jadi, gak semua orang menyedihkan saat belum atau tidak merasakan kebahagiaan yang seperti kita alami. Semua orang hidup dengan versinya, rezekinya, dan jalannya masing-masing.

Termasuk saya dan suami. Ada hikmah dan kebahagiaan lain yang menurut saya, masih Allah berikan untuk kami.

Selagi kita bisa menikmatinya, maka bersyukurlah. Semoga Allah menambah lagi nikmat-nikmat yang lain

Selamat menjalani hidup & bahagia versimu😎

Instagram post 17854740353362128
Mamahku, yang sampai anaknya gede masih suka tanya udah makan atau belum, makan apa, masak apa hari ini? Udah shalat atau belum? Ada aja yang dibawelin tiap ketemu 😂. Dan pastinya selalu berdoa yang terbaik untuk anak-anaknya.

Sebagai anak, mungkin banyak hal yang membuat beliau kecewa atau sedih. Kadang gak sesuai harapan atau keinginan. Tapi, berusaha sekecil apapun yang bisa dilakukan maka akan coba saya lakukan.

Semoga beliau diberikan kesehatan dan kebahagiaan dunia juga akhirat. Aamiinya Rabbal Alamiin.

Selamat Hari Ibu untuk seluruh perempuan dan ibu tangguh negeri ini ❤❤

#hariibu #hariibu2021

Instagram post 17849041115406067
Biasanya berapa lama dalam sehari kamu menatap gadget? Kalau saya, karena tuntutan pekerjaan mungkin bisa lebih dari 6 jam nih sehari.

Apalagi kalau yang ada di layar gadget itu babang Kim Soe Ho, alias Mas Han Ji Pyeong (tim Han Ji Pyeong mana suaranyaa?) Hehehe.

Walaupun itu risiko seorang pekerja digital, menatap layar gadget terlalu lama juga gak bagus. Harus diimbangi dengan mengistirahatkan mata plus konsumsi vitamin atau suplemen mata supaya mata tetap maksimal bekerja maksimal.

Selengkapnya, check di blog terbaru aku yuk di link: https://ideannisa.com/2020/12/01/cara-menjaga-mata-tetap-sehat/

Nah, kalau kamu gimana nih? Berapa lama menatap layar gadget dalam sehari? Dan punya tips tambahan gak biar mata tetap sehat dan gak stress?

Instagram post 18110146072175435
Eh, guys. Mau nanya deh, suka parno gak sih kalau badan tiba-tiba meriang? Apalagi kalau udah bersin-bersin atau batuk. Di tengah pandemi kayak sekarang ini, sedikit aja ada gejala gak enak di badan rasanya suka khawatir. Persis kayak kejadian kemarin, waktu tenggorokan saya sempat sakit. Langsung dalam hati bertanya-tanya, ini kenapa ya? Bukan Covid-19 kan? Untungnya mereda setelah beberapa hari dan gak sampai hilang penciuman.

Tapi kalau terlalu khawatir juga gak baik sih. Mending kita prepare dengan bangun gaya hidup sehat dan bikin hidup kita lebih fit. Misalnya aja, banyakin makan sayur-buah, olahraga ringan setiap hari, jauhi stress, dan lakukan hal yang menyenangkan biar psikis juga sehat.

Selain itu, saya suka tambahin minum suplemen @Vipro-G biar ada booster imun. Soalnya sekarang ini lagi banyak banget aktivitas dan kerja sampai malam. Suplemen ini juga bisa bantu untuk mengurangi radang tenggorokan dan anti radikal bebas.

Tentang pengalaman konsumsi Vipro-G, saya share di blog ya. Check link nya di bit.ly/ideannisa-viprog

Suplemen ini menarik soalnya pas pertama kali lihat, ada foto Raffi Ahmad-nya. Hehehe. Jadi emang ini sesuai dengan orang yang sibuknya kayak Raffi dari subuh-tengah malam.

Kalau kalian sendiri pernah parno-an kayak saya? Hehehe. Gimana cara ngadepinnya?

Instagram post 17900083378625641
Sudah pada tahu belum, kalau sekarang di Traveloka kita udah bisa beli asuransi. Salah satunya adalah beli asuransi dari FWD Life Asuransi Bebas Handal dan Asuransi FWD Cancer Protection, melalui Traveloka Protect.

Asuransi Bebas Handal adalah asuransi kesehatan berbasis syariah yang terjangkau dengan manfaat rawat inap komprehensif. Kontribusinya mulai dari Rp75.000 per bulan dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp100 juta.

Sedangkan, FWD Cancer Protection adalah asuransi kanker terjangkau yang memberikan uang pertanggungan 100% saat diagnosis kanker dengan premi mulai Rp10.000 per bulan dan manfaat hingga Rp150 juta.

Waw banget kan, ada asuransi yang bisa kita beli mulai dari Rp10.000 per bulan aja? Jujur kalau saya sendiri, belum pernah membeli asuransi dengan harga premi Rp10.000. Tapi ini tentu sebuah terobosan agar lebih banyak lagi masyarakat yang memiliki proteksi. Thank you ya @fwd_id & @traveloka.

Selengkapnya sudah saya ulas di blog. Plus, ada sedikit ulasan chit chat dengan dr. Falla Adinda yang bahas juga tentang resiko penyakit kanker untuk masyarakat Indonesia. Mampir ya di ideannisa.com

#FWD #AsuransiMudahBeneran

Instagram post 17873375798052308
Menurut Mbak Githa Argasasmita, seorang financial planner, bukan hanya darurat saja yang
penting untuk kita siapkan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.

Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa juga penting banget untuk dipersiapkan supaya hidup kita dan keluarga lebih terproteksi.

Tapi sayangnya, banyak masyarakat Indonesia yang belum punya asuransi jiwa dan asuransi
kesehatan gara-gara males ngurus, males baca polis, dan tiap kali butuh urus-urus adminitrasi harus ke kantor asuransinya.

Well, sekarang udah ada cara gampangnya. Kalau kamu mendaftar sebagai nasabah @fwd_id  udah ada fitur eServices di aplikasi FWD MAX yang memudahkan kita urus-urus asuransi. Gak ada lagi tuh alasan ribet atau males keluar rumah buat mengurus asuransi.

Kebetulan, Jumat 16 Oktober 2020, saya ikutan Virtual Blogger & Media Online. Kita bahas apa itu eServices dan apa saja manfaatnya? Termasuk beberapa tips keuangan dari Mbak Githa Argasasmita.

Simak di blogpost terbaru saya, ya!
#FWD #FWDMax #FWDBeda


2021 blog by annisa Design by SkyandStars.co
Back Top

Copyright © 2021 · Yoon Theme on Genesis Framework · WordPress · Log in