Sejak kecil, mungkin saat saya sudah masuk TK, ibu saya sering kali membelikan buku-buku cerita bergambar. Mulai dari cerita dari negeri dongeng, kisah-kisah moral, hingga ke kisah-kisah Nabi dan Rasul dalam Islam. Setiap pergi jalan-jalan, ibu menyempatkan mampir dan mengajak saya ke Toko Buku. Lihat-lihat dan membeli buku yang jadi pilihan saya.
Kebiasaan ini membawa saya jadi senang dengan buku, apalagi sejak mulai lancar membaca. Setiap minggu, saya selalu menagih ibu untuk membelikan saya majalah Bobo. Kalau ada uang lebih, sesekali saya juga minta dibelikan buku kumpulan cerpen anak dari Bobo juga.
Saat itu, ibu saya yang juga bekerja dari pagi hingga malam sebenarnya jarang membacakan buku cerita atau dongeng. Saat belum lancar membaca saya disuruh melihat-lihat saja buku cerita bergambar yang sudah dibeli dan saya pun mengimajinasikannya sendiri. Hehehe.
Masih ingat sekali, waktu itu ibu saya membelikan buku tentang dongeng peri-peri di langit. Yang saya lihat saat itu, peri-peri itu berpakaian cantik, memegang tongkat, dan ada mantra-mantra yang ia baca. Seketika sebelum tidur, saya pun berimajinasi dengan gambar tersebut. Bagaimana saya jika berada di sana, menggunakan baju yang sama seperti peri dan memiliki teman-teman para peri baik hati itu. Ya, itu yang saya imajinasikan dari buku cerita bergambar.
Kenangan masa kecil ini membuat saya sadar bahwa kebiasaan orang tua untuk membelikan buku yang saya sukai membuat saya menyukai buku dan membaca hingga dewasa. Bukan hanya itu, saya juga jadi tertarik untuk menulis dan membuat cerita. Dari apa yang saya lihat dan baca dari buku atau majalah, membuat saya juga terobsesi untuk bisa menjadi seperti penulis-penulis tersebut.
Hak Anak, Buku, dan Zaman Digital
Kenangan saat kecil yang suka dengan buku dan sering berimajinasi dengan cerita di dalamnya, membuat saya sadar bahwa saat nanti memiliki anak dan harus berkewajiban mendidik seorang anak, membiasakan anak membaca buku begitu penting. Mereka tidak akan menyukai buku secara tiba-tiba jika sejak kecil tidak dipancing terlebih dahulu dengan orang tuanya.
Membacakan cerita pada anak, membiasakan anak untuk membaca dan mencintai buku adalah salah satu kewajiban orang tua yang menjadi hak anak-anak untuk menerimanya. Karena membaca adalah salah satu aktivitas bermain dan belajar dari anak-anak. Apa yang mereka baca akan jadi pengalaman, tanaman nilai dan juga kebiasaan yang akan terus teringat hingga mereka dewasa.
Orang tua bisa menggunakan buku cerita bergambar, karena memiliki banyak warna, dan mampu ditangkap pesannya secara mudah oleh anak. Tentu ini akan sangat menarik bagi mereka dibanding buku yang hanya berisi teks. Mereka juga akan menganggap bahwa buku bisa membukakan pintu imajinasi mereka kemanapun dan membawa mereka ke pintu-pintu pengetahuan yang lainnya. Buku juga memancing mereka untuk banyak bertanya, memancing daya kritisnya, dan kecepatan dalam menangkan informasi yang baru.
Tentunya, ini menjadi tantangan bagi setiap orang tua. Buku mungkin akan terkesan “jadul” bagi anak-anak di zaman ke depan. Mereka lebih familiar dengan gadget atau aplikasi-aplikasi digital. Ini seperti yang dialami oleh keponakan saya yang usianya masih 2,5 tahun. Dia sudah sangat lihat mengoperasikan youtube dan menonton video kesukaannya. Sebenarnya orang tua cukup sedih saat anaknya mulai kecanduan gadget, tapi tentunya kembali lagi bahwa pancingan orang tua menentukan segalanya.
Tapi sebenarnya, gadget gak salah kok! Yang salah adalah ketika kita tidak mampu mengajarkan etika, batasan, dan nilai-nilai yang benar pada anak saat menggunakannya. Jika digunakan dengan baik, misalnya saja untuk membaca buku digital atau ebook, tentu akan jadi nilai lebih juga bukan? Pastinya harus didampingi oleh orang tua, agar apa yang dilakukan anak juga bisa diawasi.
Jadi, kapanpun zamannya, anak-anak harus sudah diajarkan dan ditumbuhkan minatnya untuk membaca sejak ia kecil. Mungkin awalnya hanya memegang, hanya melihat, sampai akhirnya ia pun mengamati walaupun belum bisa membaca dengan lancar. Selain itu, ini adalah hak anak-anak yang harus mereka dapatkan sejak dini.
Let’s Read: Membaca Buku Digital Jadi Lebih Menyenangkan
Kalau usia saya saat ini masih anak-anak, mungkin aplikasi ini akan jadi salah satu favorit saya dan saya akan minta pada orang tua untuk setiap hari mengizinkan saya membaca buku cerita bergambar lewat aplikasi ini di gadget. Hehehe. Ya, aplikasi buku digital ini bernama .
Di zaman sekarang ini, enak banget. Baik orang tua, guru, pendamping anak, dan anak-anak sangat dimudahkan untuk membaca dan belajar. Apalagi buku-buku digital yang ada di Let’s Read sangat banyak variannya. Jadi dari satu aplikasi saja, kita bisa memilih jenis cerita apa yang ingin kita bacakan atau anak lihat sendiri melalui aplikasi tersebut.
Dengan adanya aplikasi Let’s Read ini, tentu saja orang tua bisa berhemat dengan tidak membeli buku banyak-banyak. Bahan cerita dan dongeng untuk anak, sudah banyak tersedia di aplikasi ini. Anak-anak juga tentu akan senang karena buku digital Let’s Read memiliki gambar ilustrasi yang sangat menarik dan colourfull. Dengan melihat gambarnya saja, mereka sudah bisa berimajinasi dan mendapat wawasan baru.
Buku-buku di Let’s Read juga tersedia dari berbagai bahasa dan salah satunya Indonesia. Beberapa buku juga ada yang berbahasa daerah. Jadi kita bisa memilih, bahasa mana yang nyaman untuk kita gunakan. Untuk bahasa Indonesia sendiri, gaya bahasanya ringan namun tetap sesuai dengan kaidah EYD. Anak-anak jadi bisa belajar berbahasa yang baik juga (nggak alay atau lebay, hehehe).
Walaupun saya sendiri belum menjadi orang tua, tetapi saya sangat senang sekali dengan adanya aplikasi ini. Saya kadang menggunakannya saat sedang bermain dan berinteraksi dengan keponakan tercinta.
Tentunya ini menjadi salah satu strategi untuk bisa meningkatkan literasi pada anak-anak dan orang tua. Kenapa orang tua juga? Karena anak-anak tidak akan muncul minatnya terhadap literasi, jika orang tuanya juga tidak memiliki semangat untuk hal tersebut. Jadi, secara tidak langsung aplikasi ini juga mengajarkan dan mendidik orang tua agar mau bercerita dan mendidik anak-anak lewat buku.
Mulai Gunakan Let’s Read untuk Pendidikan Anak-Anak
Dengan berbagai kelebihan dan keunggulan Let’s Read tentunya ini sangat menguntungkan dan memudahkan kita sebagai orang tua kan? Namun, perlu diingat ya bahwa untuk menggunakan Let’s Read ini jangan lupa untuk tetap dampingi anak dan awasi mereka.
Lebih seru dan baik lagi kalau orang tua ikut membacakan atau ikut berimajinasi dengan anak-anak. Selain menjadi lahan meningkatkan literasi anak ini juga memperkuat interaksi orang tua dan anak.
Untuk menggunakan Let’s Read kita bisa mengaksesnya melalui smartphone, desktop/laptop, tablet/ipad, atau bisa juga di print sendiri karena terdapat file PDF nya yang bisa didownload. Semuanya tergantung kemudahan dan selera kita ingin menggunakan yang mana.
Tunggu apa lagi? Yuk, segera melalui smartphone atau mengaksesnya via website. Selamat membaca bersama anak para orang tua!
Leave a Reply