• Home
  • About Me
  • Categories
    • Travelling
    • Beauty
    • Finance
    • Personal Thought
  • Welcome!
    • About Me
    • Annisa’s Tumblr
    • Personal Thought
    • Pernikahan
    • Beauty

Ideannisa

Personal Blog by Finastri Annisa

Personal Thought, Woman Empowerment

Menjadi Perempuan Indonesia Masa Kini dengan Semangat Kartini

May 1, 2017 Leave a Comment

Berbicara mengenai wanita Indonesia, maka kita tidak bisa lepas dari nama Kartini sebagai pahlawan Indonesia. Bukan karena namanya saja yang dikenal, lebih dari itu perjuangan dan apa yang dilakukan oleh Kartini membuat dirinya menjadi spesial bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya bagi Wanita Indonesia.

Kartini : Semangat Keadilan dan Membangun Bangsa

Kartini lahir di tengah konteks sosial politik masyarakat yang sangat patriarkis. Wanita di masa itu sangat rendah nilainya, tidak mampu mengaktuskan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, dibelenggu akal, tidak mendapatkan pendidikan yang layak dan tidak mendapatkan hak-hak bersosial juga berpolitiknya. Wanita di masa itu disempitkan, (dalam istilah jawa) macak, manak, masak , yaitu soal berdandan, melayani suami, dan memasak di dapur.

Begitu sempit pemahaman masyarakat saat itu mengenai wanita. Tepatnya, tidak mampu menjadikan wanita sebagaimana fitrahnya seorang manusia yang memiliki potensi untuk berkembang, produktif, dan bermanfaat. Tentu saja Tuhan menciptakan wanita selayaknya seorang manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Bukan berarti, laki-laki yang memiliki kekuatan fisik lebih kuat maka ia sama dengan tidak memiliki kekurangan apapun.

Apa yang dilakukan Kartini tentu memiliki perjuangan dan tantangan tersendiri di masanya. Ia berjuang untuk memberikan pendidikan pada kaum wanita serta masyarakat tidak mampu, memberdayakan masyarakat lewat usaha ukiran jepara agar memiliki potensi ekonomi untuk hidup,  memperjuangkan hak-nya untuk mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana kaum lelaki di masa itu, bahkan ia juga menulis surat, korespondensi, bahkan buku untuk mencerahkan bangsanya yang tengah terbelunggu dengan nilai-nilai patriarkis yang tidak seimbang itu.

Kartini juga mengajarkan kerendahan hati dan sikap egaliter. Walaupun ia seorang anak pejabat, ia tidak lantas sombong dan menengadah ke langit. Ia sangat membumi bahkan merakyat. Ia peduli dan tidak terlena oleh kehidupan seorang ningrat.

Itulah Kartini di masa lampau, di lebih 200 tahun yang silam. Tentunya apa yang diperjuangkan Kartini tidak boleh berlalu begitu saja. Ibaratnya Kartini telah memberikan pondasi keadilan dan hak bagi perempuan Indonesia untuk membangun bangsa dan bermanfaat untuk masyarakat. Semangat Kartini tidak berhenti sebatas tegaknya hak-hak wanita semata. Semangat Kartini adalah untuk memberdayakan wanita selayaknya manusia, menyelesaikan masalah ketidakdilan di masyarakat, dan tentunya membangun bangsa Indonesia untuk berdaya dan berkembang.

Kartini telah melakukan yang terbaik dengan apa yang dimiliki. Lantas apa yang harus dilakukan agar menjadi perempuan Indonesia dengan semangat seperti seorang Kartini?

Menjadi Perempuan Indonesia di Era Moderen

Tidak mudah untuk meneruskan cita-cita seorang Kartini. Kartini tidak hanya sekedar mengajarkan wanita meraih hak-nya, tapi lebih dari itu Kartini mengajak wanita untuk bisa memberdayakan dirinya untuk bangsa, memberikan yang terbaik untuk kaumnya, mampu memecahkan masalah sosial yang ada dengan kemampuan yang dimilikinya.

Di era moderen ini, hak-hak wanita sudah banyak didapatkan, bahkan setara dengan kaum pria. Pendidikan wanita bahkan terkadang banyak yang lebih tinggi dibanding dengan kaum lelaki. Banyak juga para wanita yang mampu menjadi pemimpin dan mengelola organisasi penting di masyarakat. Artinya, persoalan hak-hak wanita sudah bisa didapatkan, jauh tidak seperti di masa kartini.

Kartini di masa kini adalah Menjadi Perempuan Indonesia yang mampu berdaya dan bermanfaat bagi bangsa melalui sektor atau bidang apapun dan dimanapun. Di kantor, di rumah, sekolah, di pasar, dan dimanapun wanita berada, ia bisa Menjadi Perempuan Indonesia sebagaimana semangat Kartini membangun bangsanya.

Untuk bisa menjadi Kartini di masa kini, ada 3 hal yang harus seorang wanita lakukan.

  1. Melek Informasi dan Teknologi

Indonesia tengah memasuki era digital. Dilansir oleh kompas.com, pengguna internet di Indonesia mencapai 132 juta jiwa. Artinya hampir 50% penduduk Indonesia adalah pengguna internet aktif. Hampir seluruh kebutuhan hidup manusia, tawaran berbagai jasa, pembangunan berbagai sektor tidak bisa lepas dari informasi dari dunia online dan digital. Bahkan anak-anak di usia dini kerap sudah mengenal dunia sosial media juga teknologi di gadget. Aplikasi online, platform online, dan berbagai kanal media tengah semarak digunakan untuk berbagai tujuan bisnis ataupun pembangunan sektor tertentu.

Perkembangan teknologi dan dunia digital ini tentu saja mempengaruhi kultur, budaya, dan strategi baru dalam membangun bangsa. Sebagai perempuan Indonesia, tentunya harus melek terhadap perkembangan informasi yang semakin cepat, melintas batas waktu dan wilayah. Segala perkembangan teknologi dan informasi harus perempuan indonesia ikuti, karena bersamanyalah kemajuan masyarakat dan nasib bangsa ada.

Gambar dari Unsplash

Seorang wanita yang melek informasi dan teknologi tentu akan sangat mudah dalam menjalankan karirnya di bidang masing-masing. Bahkan ia pun bisa mendapatkan beragam informasi untuk mendidik anak-anaknya di masa kini, membantu pekerjaan suaminya, mendukung keluarganya, bahkan mengaktuskan kemampuannya lewat teknologi dan perkembangan digital di masa kini.

Melalui teknologi dan perkembangan digital banyak wanita yang bisa mendapat kesukesan, memiliki kekuatan ekonomi, mampu membuka lapangan pekerjaan baru, mensejahterakan keluarganya, dan membagi pengalaman-pengalamannya lewat berbagai platform digital atau sosial media. Misalnya saja para wanita yang berprofesi sebagai womanpreneur online, blogger, vlogger, dan lain sebagainya.

Wanita Indonesia tidak boleh ketinggalan ilmu pengetahuan, informasi-informasi bermanfaat, dan terbelakang pengetahuannya hanya gara-gara lambat dalam merespon percepatan informasi dan teknologi yang berkembang.

Sebagaimana semangat Kartini, wanita Indonesia tidak boleh terbelakang dan berada di garis-garis kebodohan. Keluar dari garis-garis kebodohan artinya mengeluarkan diri juga dari jurang kemiskinan dan ketidakberdayaan. Untuk itu, Menjadi Perempuan Indonesia adalah menjadi perempuan yang melek informasi dan teknologi.

  1. Mengaktuskan Kemampuan atau Potensi yang Dimiliki

Menjadi Perempuan Indonesia dengan semangat Kartini, tentunya ia harus mampu mengaktuskan kemampuan atau potensi yang dimilikinya untuk kemajuan masyarakat dan bangsa, yang tentunya dimulai dari diri dan keluarganya.

Setiap wanita tentu diberikan Tuhan potensi atau kemampuan tersendiri yang khusus dan spesial dalam dirinya. Sebagai wanita Indonesia yang dihadapkan berbagai masalah kebangsaan, masalah sosial, masalah ekonomi, masalah politik, dan beragam masalah di sektor-sektor lainnya tentu sudah menjadi tanggung jawab untuk mengambil peran di dalamnya. Untuk itu, wanita harus mengaktuskan dan mengoptimalisasikan potensi yang dimilkinya.

Banyak sekali perempuan-perempuan Indonesia masa kini yang dengan kemampuan dan keahliannya bisa menjadi inspirasi di masa kini. Sebut saja : Diajeng Lestari (CEO E-Commerce Hijup), Catherine Hindra Sutjahyo (Direktur Zalora Indonesia), Nurhayati Subakat (CEO PT Paragon Indonesia), dan lain sebagainya. Tentu ini membuktikan bahwa Kartini di masa moderen adalah mereka yang mampu membuktikan kemampuan diri, menghasilkan karya dan manfaat besar untuk Indonesia. Tentunya dengan menghadang segala kekurangan, kelemahan, dan pandangan miring mengenai wanita.

Dengan mengaktuskan kemampuan dan potensi yang dimiliki, wanita Indonesia bisa lebih produktif, menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, dan tentunya berharap mampu memberdayakan orang lain yang juga membutuhkan, sebagaimana yang dilakukan Kartini di masa lampau.

Gambar dari Unsplash

Tanpa mengaktuskan kemampuan dan potensi yang dimiliki maka wanita Indonesia tidak akan mampu memberikan manfaat dan produktif. Tentu sangat sayang sekali jika wanita tidak mengaktuskan potensi yang dimilikinya di masa hak asasi dan keadilan terhadap wanita sudah ditegakkan juga dilindungi oleh hukum nasional. Di masa Kartini dulu, wanita masih terbelenggu dan terbatasi hak-nya, akan tetapi Kartini memiliki semangat luar biasa untuk mendobrak kultur tersebut.

  1. Mandiri dan Berdaya

Menjadi perempuan Indonesia masa kini adalah mereka yang mampu mandiri dan berdaya. Ia tidak mudah bergantung kepada siapapun, mampu memecahkan persoalan hidupnya, serta berdaya dalam hidupnya. Perempuan Indonesia di masa kini tentu harus menerapkan semangat yang telah Kartini ajarkan, bahwa perempuan berhak untuk memilih nasib hidupnya, ia tidak dibayang-bayangi oleh kekuasaan laki-laki atau pihak lainnya. Wanita adalah manusia yang merdeka selayaknya manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang merdeka.

Wanita berhak untuk memilih karirnya, memilih nasib hidupnya, memilih minat, bakat, dan potensi dirinya. Untuk itulah wanita bisa mandiri dan berdaya, tidak menggantungkan nasib hidup hanya pada satu-satunya pilihan, yang bukan atas dasar keinginan atau pilihan dirinya sendiri. Tentu saja dengan catatan setiap pilihan menuai konsekuensi dan tantangannya sendiri.

Itulah 3 hal yang membuat kita bisa Menjadi Perempuan Indonesia yang membawakan semangat Kartini sang Pahalwan Wanita Indonesia. Semangat Kartini tidak boleh berhenti dimakan waktu dan bergantinya zaman. Keadilan, kemajuan bangsa adalah tugas semua orang tanpa melihat gender dan latar belakang. Tugas membangun bangsa adalah soal berkontribusi dan memberikan yang terbaik dari apa yang dimiliki, sebagaimana Kartini pernah contohkan.

Semangat Menjadi Perempuan Indonesia! Selamat Berdaya, Berkarya, dan Bermanfaat untuk Indonesia, seperti Ibu Kita Kartini!

You might also enjoy

Sekelumit Tentang Penafsiran Manusia Pada Islam
Generasi Millenial Jauhi Narkoba, Dekati Content Positif
Sejauh Apapun Perjalanan, Berhentilah Sejenak!
Previous:
6 Cara Agar Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
Next:
Mengenal Indonesia Lewat Data : Generasi Millenial dan Terbukanya Peluang Ekonomi Baru Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Me

About Annisa

Annisa is Digital Marketing Lecturer and Practitioners who loves blogging and writing. You can contact Annisa by mail at finastricha@gmail.com

Read this blog at your mail

Enter your mail

Follow Annisa

SEARCH

Artikel Lainnya

Categories

Ideannisa Podcast

Community

Blogger Perempuan


Instagram post 17936993632993078
Family portrait in Idul Fitri 2022
By @jonasphotoid, Bandung's favorite photo studio

Instagram post 17924827904168942
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443H
Taqabalaullahu minna wa minkum.
Mohon maaf lahir dan batin. Semoga ibadah kita di bulan Ramadan diterima oleh Allah SWT

Alhamdulillah bisa bertemu lebaran kembali. Semoga kita juga bisa mengambil esensi dari Idul Fitri 😀🙏

Instagram post 17910020327255202
Pernah nyobain treatment di salah satu klinik kecantikan dan salin gitu, buat bersihin white comedo di wajah. Hasilnya ya lumayan sih, komedo kecabut, tapi wajah jadi merah-merah, dan pas dicabut gitu sakitnya minta ampun.

Gak lagi-lagi akhirnyaaa dan memilih pake semacam comedo strap buat bersihin. Tapi gak bersih total juga. Masih aja ada yg membandel. Skincare yg dipake selama ini juga kayaknya belum bener-bener optimal buat bersihin komedo.

Sampai akhirnya ketemu nih sama program Comedoless & Poreless dari @erha_ultimateacnecure. Penasaran dan bener-bener pengen banget bersihin komedo, akhirnya aku nyobain langsung treatment yang Comedo Peeling.

Treatment ini aku rasanya cocok banget. Soalnya metodenya adalah pengelupasan kulit wajah untuk yang berminyak dan suka beruntusan. Ya udah lah yaaa, itu kulit gw bangeeet! 😂😂

Treatment kurang lebih 30 menit + 20 menit konsultasi jadi treatment paling membagiakan karena jadi tahu kondisi kulit plus dokter ngasih rekomendasi produk yang tepat.

Thanks to dr Evelyne yang udah mentreatment dan kasih konsultasi. Kalau kata dr Evelyne, kulit wajah saya masih aman. Flek hitam belum ada, jerawat juga ga parah, cuma tinggal beruntusan aja yang suka muncul.

Gak pake sakit, gak pake perih, udah lah ya treatment bersihin komedo dan wajah di Erha aja.

Btw review lengkap ada di blog yaaa. Click aja di bioo. Siapa tahu mau nyobain biar kulit makin glowing 😍

#UACSquad

Instagram post 17916938369065428
Welcome to 2022!

Semoga kita bisa seperti Yamaha
"Selalu di Depan. Dan Seperti Polytron, yang "Memang Canggih. 💪🏻😌

Kalau kata Nike, Just Do It, aja lah. Dan kata Tokopedia, Mulai Aja Dulu.

Bismillah😄🙏

Instagram post 17938347916740275
Kali ini nyobain produk skincare Scarlett Whitening untuk Acne Series. Sebenernya kulit wajah saya gak teralu berjerawat, tapi beruntusan dan suka muncul jerawat pas mau PMS. Kadang gede-gede juga tuh jerawat yang muncul 🥲🥲.

Buat teksturnya lumayan cepet menyerap di wajah dan ada wangi yang bikin relax. Sejauh ini, paling nyaman dan rajin pake night cream nya. Siang suka lupa bund 😅 

Sebelumnya nyobain facial wash dan serumnya. Ternyata cocok, lanjut sampai sekarang. Nah, yang acne night cream dan day creamnya juga cocok. Gak ada masalah dan jerawat lumayan berkurang menjelang PMS.

Secinta itu aku tuh sama @scarlett_whitening. Beneran suka sama produknya, jauh sebelum Song Jong Ki jadi Brand Ambassador😜.

Jujur aja dulu suka banget beli beli ambil ambil body treatment atau skincare di supermarket. Tapi gak cocok buang atau kadang males pake.

Sama scarlett, mulai dari body treatment, hair treatment, sampai skincare gatau deh udah habis berapa botol😂.

So far, the best product yang paling aku suka adalah: Facial Wash, Shampoo yang ada Sea Saltnya itu wanginya enak banget, Body Lotion yang  Freshy & Jolie, dan Body Wash yang Cucumber.

Ada yang sama kayak aku, suka sama Scarlett Whitening juga?

Instagram post 17894266649418005
Lagi decluttering memory handhphone, ternyata banyak foto-foto bertiga @gandinious @cintamaulida yang isinya pipi semua😆😆😆

Setidaknya cukup menggambarkan kalau mereka ini ada di perjalanan hidup saya 🥰🥰. Bedanya yang foto pertama udah ada member baru dengan pose tidur tapi pusing kepala. Wkwkw.

Daripada disimpen dan terlupakan gitu aja, jadi mari kita upload aja.

Ditambah ini IG juga jarang diisi dan diupload foto. Jadi next mau upload memory masa-masa bahagia. Biar ga numpuk di laptop atau memory handphone aja.

Foto slide terakhir, ceritanya waktu mau ke Cianjur ketemu @fitrianurainis sebelum dia ke Jerman. Ngejar kereta ke Bogor sampai lari-lari gegara kesiangan.

Kita bertiga minta nasihat pernikahan sama suhunya langsung dan emang belum pada nikah 😂. Terus foto bareng pake hijab brand sendiri. Hahaha. Ada yg masih inget namanya?

#sliceoflife #memoryofmine

Instagram post 17899099451233861
Tentang childfree yang kemarin-kemarin ramai dibicarakan dan membuat saya berusaha untuk memahaminya dari sudut pandang sendiri.

Semoga kita saling menghargai 😀🙏

Instagram post 17970956890425747
Abis nonton Blood Red Sky di Netflix, jadi terpikir aja kalau di tengah krisis atau konflik suka muncul karakter atau tipe-tipe orang kayak gini.

Yang mana ya kalau kita? 😬

Anyway, film ini seru dan menguras emosi. Bisa dibilang film thriller tapi juga ada sisi humanisnya. Buat yang ga suka darah, harap berhati-hati ya karena adegan berdarah-darahnya lumayan banyak.

Tapi kalau kamu suka Train to Busan, Into The Night, The Rain Series, mungkin bakalan suka juga sama film ini. Karakter seperti ini juga psti ada di film-film lainnya kok.

Penasaran buat nonton? Check dulu tipe-tipe karakter orang dari Blood Red Sky ini👍


Design by SkyandStars.co