• Home
  • About Me
  • Categories
    • Travelling
    • Beauty
    • Finance
    • Personal Thought
  • Welcome!
    • About Me
    • Annisa’s Tumblr
    • Personal Thought
    • Pernikahan
    • Beauty

Ideannisa

Personal Blog by Finastri Annisa

Personal Thought

Tentang Makna yang Hilang

September 30, 2017 Comments : 11

Pernah gak sih merasakan hidup cuma gitu gitu aja dan seperti mengulang hal yang sama. Saat beraktivitas dan bekerja, tapi kita. gak merasakan adanya meaning di hal tersebut.

1 tahun belakang saya bener bener merasakan hal itu. Istilahnya seperti berada si gurung pasir, kekeringan, kehausan. Saya juga gak tau apa sebenernya yang ingin dicapai dan bener bener jadi satu tujuan dalam hidup.

Tujuan disini, pastinya bukan tujuan akhir dunia yang dalam sudut pandang islam adalah soal akhirat. Justru kegalauan sering melanda ketika ingat, apa yang saya kerjakan ini apakah bener benar bisa menyelematkan hingga tujuan akhir hidup saya? Artinya apa sih yang goal dunia saya hingga ini bener bener jadi bekal hidup kelak?

Saya sering berpikir, apa yang saya lakukan itu ujung ujungnya selalu berakhir untuk tujuan diri saya sendiri. Apalagi jika berhadapan soal materi. Kadang lepaslah soal apakah karir kita benar benar membawa manfaat pada orang lain atau tidak. Padahal sebaik baiknya manusia adalah mereka yang paling banyak memberikan manfaat.

Bekerja si salah satu NGO yang punya value unik dan khas, tidak lantas membuat kebermaknaan itu muncul. Apalagi jika membandingkan apa yang dikerjakan atau dikorbankan orang lain begitu besar. Sedangkan saya? Mungkin tak ada 1% dari apa yang mereka lakukan. Misalnya, harus mencari dana, berjibaku dengan pelaksanaan program, berada di wilayah rawan bencana, siap siaga saat terjadi bencana, mengelola para penerima manfaat, dan lain sebagainya.

Ya, 1 tahun kebelakang saya merasa ada yang hilang tentang kebermaknaan dan memberikan manfaat. Apa yang bisa saya lakukan sepertinya adalah level rendah dari kebutuhan masyarakat hari ini. Walaupun jika ingin digali, tentu saja selalu ada manfaat yang kita berikan walau tak terlihat secara kasat mata.

Saya pernah merasakan kebermaknaan akan rasa memberikan manfaat. Rasanya puas, lega, ikhlas dan banyak bersyukur. Berbeda. ketika fokus kita adalah untuk menghidupi diri sendiri, mengumpulkan materi, dan berpikir besok dapat uang darimana untuk menutup kebutuhan hidup. Rasanya lelah sekali. Seperti tidak ada habisnya.

Bayang bayang harus bermanfaat, menjadi khalifah fil ard, seakan terus mengejar dari belakang. Seakan mereka berteriak, kamu sudah ngapain aja? Apakah misi hidupmu sudah kamu jalankan?

Tapi setelah 1 tahun berlalu saya pun punya cara pandang lain soal kebermaknaan. Mungkin tak mudah membentuk makna. Apalagi bagi kita yang makna muncul dari lingkungan atau pekerjaan itu sendiri. Namun bagaimana jika dibalik. Justru kita yang memproduksi makna dan pekerjaan atau aktivitas muncul makna karena itu hasil pikiran kita sendiri.

Suatu hari saya berpikir. Jika saya terus menerus merasa hilang makna, lantas kapan saya akan merasa bermakna? Padahal hidup ini begitu singkat. Bukankah seharusnya kita selalu memaknai dari apa yang bisa kita lakukan. Jika tidak ada orang yang memaknai dan memberikan apresiasi, berarti diri saya sendirilah yang harus melakukannya.

Banyak orang bunuh diri soal makna hidup. Islam sudah memberikan panduannya bahwa seharusnya makna hidup kita tak jauh dari misi yang Allah titipkan pada kita. Sesimpel membantu orang lain dengan apa yang kita bisa, membagikan semangat dan hal positif di lingkungan sekitar kita berada.

Andai saya ambil waktu sejenak dan berpikir lebih mendalam, mungkin 1 tahun kemarin begitu banyak makna yang bisa saya rasakan. Sayangnya, saya terlalu fokus dengan masalah dan ancaman, sampai sampai lupa bersyukur dan memaknai semua perjalanan yang telah berlalu.

You might also enjoy

SAAT SUAMI SAYA DINYATAKAN SEBAGAI PASIEN DALAM PENGAWASAN CORONA (BAGIAN-2)
7 HAL YANG SAYA LAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN SKILL DAN KUALITAS DIRI
Mengapa Saya Menulis? Inilah Alasannya
Previous:
Tampil Spesial di Hari Istimewa dengan Kain Batik Khas Indonesia
Next:
Sedia Payung Sebelum Hujan, Sedia Asuransi Sebelum Perjalanan

Comments

  1. Nchie Hanie says

    December 20, 2017 at 5:43 am

    Iya, aku pernah merasakan hal yg sama juga tepatnya awal tahun ini, merasa diri berada di level paling bawah. Tapi hanya diri sendiri lah yg mampu membangkitkan semangat lagi agar tetep menjadi manusia yg bermanfaat, minimal buat diri sendiri..

    Reply
  2. Munasya says

    December 20, 2017 at 7:07 am

    Saya kadang juga merasakan kejenuhan dan merasakan yg begitu begitu saja, perlu sebuah perubahan buat kedepan

    Reply
  3. Nova DW says

    December 20, 2017 at 7:19 am

    Aku pernah mengalami, hidup yang dijalani serasa tiada berarti, kehilangan gairah dan makna. Tapi saat melihat anak, juga masih banyak hal yang patut kusyukuri, akhirnya sadar bahwa aku tidak boleh menyerah.

    Reply
  4. Rach Alida Bahaweres says

    December 20, 2017 at 7:34 am

    Aku pernah mengalami mba. Saat kecelakaan dan merasa tak berguna. Tapi itu membuat aku kehilangan rasa syukur karena diberikan kesempatan hidup. Yuk semangat lagi

    Reply
  5. Irni Irmayani says

    December 20, 2017 at 8:14 am

    aku belum pernah seh mbak merasakan seperti itu. Apalagi setelah punya anak rasanya hidup penuh dengan banyak tanggung jawab yang gak ada habisnya.

    Mudah2an mbak annisa bisa melewatinha dengan baik ya

    Reply
  6. Beautyasti1 says

    December 20, 2017 at 8:29 am

    Hidup harus bermanfaat setidak nya buat diri sendiri dulu mba, aka seneng seneng juga.. nyenengin diri sendiri seperti belanja or nyalon kan bermanfaat buat mood kita juga hehehe, segeran dan bawaannya happy aja *sotoy*

    Reply
  7. andyhardiyanti says

    December 20, 2017 at 6:20 pm

    Saat sepi dan melakukan perenungan gini biasanya saat-saat kita ngerasain kalau ada makna yang hilang dalam hidup kita, mbak..

    Reply
  8. Helena says

    December 21, 2017 at 12:21 am

    Chaaaa, sini aku guyur. Bosen juga sih ya kalau gitu-gitu aja. Kayaknya bisa melakukan lebih. Yaudah yuk kita bikin project apaan gitu.

    Reply
  9. Ata says

    December 21, 2017 at 1:05 am

    Semoga bisa segera melewati fase ini ya Mba. 🙂

    Reply
  10. April Hamsa says

    December 21, 2017 at 1:55 am

    Dalem banget tulisannya ya mbak? Cocok deh jd refleksi akhir tahun.
    Iya ya kalau diinget2 umur segini manfaat apa yg udah kita berika ma org lain TFS remindernya

    Reply
  11. Anindita Ayu Prastiwi says

    December 21, 2017 at 3:08 am

    Tetap semangat mbak..

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Me

About Annisa

Annisa is Digital Marketing Lecturer and Practitioners who loves blogging and writing. You can contact Annisa by mail at finastricha@gmail.com

Read this blog at your mail

Enter your mail

Follow Annisa

SEARCH

Artikel Lainnya

Categories

Ideannisa Podcast

Dewaweb


Instagram post 17896984779189173
Kebahagiaan kecil di tengah carut-marutnya bulan Maret 2025. Dapet tikel Halal Bihalal Kasualnya Maliq & bangga aku tuh menang war 😂

Bukber bareng @dessentialsteam plus nonton konser intimate bareng sesama pecinta @maliqmusic. Tiga jam penuh nyanyi, senyum, dan recharge ❤️🫰🏻

✨ Gak apa apa gak keliatan jelas di foto tapi beneran ada di situ juga udah happy banget 😇

Instagram post 18051100942926075
Pertama kalinya travelling ke Jepang pas Juni 2024 lalu, rasanya pengen balik lagi😭Eksplor lagi tempat-tempat seru, bersejarah, dan unik.

Jadi, waktu saya dan suami untuk eksplor Jepang ga banyak. Tapi kita sempet untuk menjelajah ke beberapa kota & wilauah. Mulai dari Osaka, Kyoto, Otsu, Nara, dan Kobe. 

Aku gak expect bisa mampir ke Otsu. Saat perjalanan dari Osaka naik JR pun kami sempat salah jalan dan bingung ada dimana. Otsu ini, Salah satu kota yang bakal aku inget terus vibesnya sepanjang hidup😂 Kota kecil, sepi, ga banyak orang apalagi lalu lalang kendaraan. Tapi, di Otsu ini ternyata banyak hidden gems. Ada danau biwa yg merupakan danau terbesar di Jepang, sampai salah satu kuil tertua yaitu Enriyakuji. Entah darimana suami saya research tempat-tempat ini. Tapi, di kota ini saya bener-bener bisa menikmati Jepang dari sisi yang berbeda, jauh dari hingar bingar pusat kota seperti Tokyo atau Osaka.

Buat orang yang lebih suka suasana santai, sepi, bisa menikmati suasana, tempat-tempat yg saya sebut ini sangat cocok. Kami gak pergi ke tempat-tempat viral, karena menghindari keramaian, antrian dan penuh sesak dengan banyaknya turis. Jiwa introvert kami meronta-ronta kalau ada di keramaian yg penuh sesak begini😆

Well, aku coba list lagi beberapa tempat ini siapa tahu kamu mau berkunjung juga yah:

Otsu
✅ Naik cablecar Sakamoto
✅ Enriyakuji Temple

Nara
✅ Itsuen Garden
✅ Todaiji Temple (Harus ke belakang & naik ke atas buat pemandangan yg lebih keren - Nigatsudo)

Kobe
✅ Kitano Kobe (Jepang Rasa Eropa🫶)
✅ Jangan lupa keliling Kobe dengan city bus yang very cutsy

Sebenernya banyak yg saya kunjungin, tapi itu dalah satu yg mungkin ga banyak disebut orang-orang, dan cenderung gak ramai turis global, lebih banyak lokal❤️😇

Boleh share rekomendasi tempat lain yang menurut kamu menarik di Jepang yah...

#HiddenGemJepangku @jntoid #jntoid

Instagram post 18297600640231697
Terima kasih 1,5 tahunnya @univ_indonesia ✨
-----
Veritas - Probitas - Iustitia
(Kejujuran - Kebenaran - Keadilan)

Proud to be Yellow Jacket Family!

Instagram post 17921511950905802
Nyobain Trial Class @abccookingstudio_id bikin Ham Cheese & Mocha Roll bareng @utamidamimo. Dari percakapan random jadi juga baking-bakingan setelah nunda berminggu-minggu, dan akhirnya di Minggu pagi yg super effort ini kejadian 😂

Next, nyobain resep apa lagi ya?

Instagram post 18343503850187256
Japan when it rains ☔️☔️⛈️⛈️🌧️🌧️

Instagram post 18082378198442495
Kota terakhir yang kami kunjungi di Jepang, adalah Kobe. Waktu edit video ini sedih sebenarnya, karena malam ke 4 ini jadi malam terakhir di Jepang.

Selain berkunjung ke rumah teman yang sedang kuliah di sana, sebelumnya kami berkeliling Kobe dengan bis ternyata jadi pengalaman yang unik. Kota yang antik karena ada percampuran budaya Jepang dan Eropa.

Belum ke Kobe, kalau belum Jalan jalan di Kobe Port serta berkeliling di kawasan Kitano-cho melihat rumah-rumah mantan dubes Eropa di Jepang. Kobe tidak terlalu ramai, hangat, dan tentram rasanya berada di sini.

Oya, tidak lupa juga mampir ke Masjid Kobe yang katanya masjid pertama di Jepang 😊 

Malam terakhir ini, setelah dari Kobe kami kembali ke Osaka dan disambut dengan hujan yang cukup deras sampai pagi. 

Kalau ada rezeki lagi, ingin kembali Jepang dan mampir ke Kobe 🙂

#kobe #kobejepang #japan #kobeport #kobeporttower 
#kitanocho #kitanochokobe

Instagram post 17886763110063758
Day 3 in Japan - Nara

Sampai di Nara, kami disambut dengan adanya Matsuri, semacam festival yang diadakan di sekitaran Stasiun Nara.

Festival ini juga semacam upacara persembahan untuk dewa dengan membawa bunga Lili langka yang katanya hampir punah.

Berlanjut ke Nara Park untuk bermain dengan rusa-rusa yang sangat "sopan", karena selalu menunduk saat kita menunduk 😀

Sekitar 2Km dari Nara Park, ada taman bagus yang dekat juga dengan Todayji Temple.

What a beautiful city, Nara!

Instagram post 17982117953700696
Kyoto, Japan🍃🇯🇵
----
Just seeing this in Japan makes me happy. It truly is the literal meaning of a peaceful and serene city.

#Jepang #Japan #Kyoto #sightseeing #sightseeingjapan #kyotojapan🇯🇵


Design by SkyandStars.co