Tahun 2018 ini usiaku genap 26 tahun. Walaupun sudah usia dewasa dan menuju kematangan diri, tapi nasihat dan kasih sayang orang tua, terutama Ibu tidak pernah lepas dari keseharian. Selalu ada nasihat yang ibu berikan untuk saya. Apalagi, walaupun berada jauh dari Ibu, tak membuat cintanya putus begitu saja. Tak jarang Ibu duluan yang harus menelepon saya dan jawaban singkat yang bisa saya lontarkan di tengah kesibukan. Kadang saya pikir, Ibu terlalu bawel atau cerewet. Tapi saat kebawelan dan kecerewatannya berkurang, saya jadi sadar bahwa itu adalah Nasihat Cintanya untuk saya.
Nasihat Ibu : Kalau Kamu Sudah Berkeluarga Nanti…
Tahun 2018 memasuki masa-masa saya mempersiapkan diri menuju jenjang kehidupan selanjutnya. Walaupun ini yang akan saya hadapi, tapi ibu sudah memberikan nasihat nya pada saya dan memberikan motivasi besar agar saya kelak dapat membangun keluarga yang baik setelah menikah nanti. Luar biasa, Nasihat Ibu mampu memberikan energi positifnya pada saya, karena kadang menghadapi masa-masa itu ada perasaan tidak siap atau pertanyaan bisakah saya melewatinya, karena tak selalu bahagia nantinya akan datang. Tapi ibu bisa menempatkan saya untuk siap kelak menjadi istri dan ibu.
Ibu mungkin sedih, harus melepas anaknya pada orang lain. Tapi perasaan bahagia juga terlihat dari raut wajahnya. Untuk itu rasa cinta dan tak ingin anaknya berduka, ia selalu memberikan nasihat cintanya pada saya. Ia selalu menyampaikan “Kalau kamu sudah berkeluarga nanti, jangan lupa selalu ingat tujuan akhir kamu berkeluarga. Semata-mata buat ibadah, jangan lupa sama Allah atas rezeki dan nikmat yang diberikan”. Rasanya saya ingin menangis, saat Ibu selalu mengatakan itu. Ada beberapa hal lain yang selalu ibu sampaikan, saat nasihat cintanya diungkapkan pada saya.
1. Jangan Lupakan Tuhan di Setiap Perjalanan
Hal ini yang selalu Ibu ulang-ulang di setiap waktu. Saat ibu menelepon saya pun ibu selalu menyempatkan bertanya, apa saya sudah shalat? Apa saya sudah ibadah? Apa saya melakukan ini dan itu? Kadang-kadang pertanyaan tersebut mungkin terasa bosan, tapi sebetulnya hal tersebut adalah tanda cinta ibu untuk saya, agar tidak meninggalkan Tuhan dimanapun saya berada. Ibu juga selalu bilang, kalau saya tidak bisa menjaga diri dan mengingat pada Tuhan, bagaimana nanti kelak saya akan membina keluarga dan anak-anak? Akan menjadi apa mereka kelak, jika tidak dididik dari seorang Ibu yang mengajarkan anaknya tentang nilai-nilai Ketuhanan dan Kebaikan.
Ah Ibu. Betapa kadang saya sering lupa akan nasihat cintamu. Tapi, engkau tak pernah bosan dan lelah untuk mengingatkan aku akan Tuhan dan mengarahkan hidup pada jalan-Nya.
2. Siapkan Diri Menjadi Seorang Wanita yang Serba Bisa
Saat saya pulang ke rumah, ibu selalu mengajak saya untuk memasak dan membantu membuat kue. Ibu sangat senang memasak dan membuat kue, apalagi ia juga membuka usaha kecil-kecilan di rumah untuk menerima pesanan. Ibu bilang bahwa saya harus bisa untuk memasak dan membuat makanan sehat di rumah. Selain karena untuk menghemat uang pengeluaran selama satu bulan, Ibu juga menunjukkan bahwa masakan rumah lebih sehat dan higienis. Begitupun jajanan atau makanan camilan, lebih baik bikin sendiri di rumah daripada membeli di luar yang harganya bisa lebih mahal atau rasanya kadang tidak memuaskan.
Ibu bilang, bahwa ketika saya menjadi Ibu, saya harus bisa melakukannya karena kelak suami atau anak-anak akan merindukan apa yang kita buat dan mereka akan bangga pada Ibu yang bisa memanjakan mereka dengan makanan sehat. Untuk itu, Ibu selalu bilang bahwa saya harus serba bisa dan melaksanakan banyak hal dalam sehari-hari. Hal ini, karena memang itulah tugas Ibu. Saya pun bangga pada Ibu, karena masakannya selalu memanjakan lidah saya dan selalu saya rindukan saat akan pulang ke rumah.
Dulu, sebelum pensiun dan saya masih sekolah, Ibu juga bekerja di Kantoran. Tapi di pagi hari, masakan ibu selalu sudah siap untuk sarapan pagi saya dan adik sekolah. Tidak hanya itu, satu kotak bekal makan siang pun pasti sudah siap untuk saya bawa. Saat pulang malam, ibu juga tak lelah kadang masih harus membuat makan malam, membersihkan rumah, sekaligus mengajak anak-anaknya bercengkrama, mendengarkan cerita-cerita anak-anaknya dengan antusias. Itulah Ibu, yang tak pernah lelah, dan nasihatnya selalu mengatakan pada saya, “Jika sudah berkeluarga nanti, kamu harus bersabar dan memiliki energi yang kuat. Karena tugas ibu sangat banyak tapi kebahagiannya juga besar”.
3. Siapkan Diri Menjadi Seorang Ibu yang Baik
Jika melihat dari apa yang pernah dilakukan Ibu pada anak-anaknya, saya selalu melihat Ibu adalah seorang yang luar biasa. Ia memperhatikan pendidikan anak, bakat, minat, bahkan sampai masalah kesehatan dan tumbuh kembang anak-anaknya.
Dulu, saat adik saya lahir hingga usianya 3 tahun, ia selalu sakit-sakitan dan sering bulak-balik ke rumah sakit. Walaupun ibu bekerja, setiap pulang kantor ibu tak lelah membawa adik bersama Ayah ke rumah sakit. Mengontrol kesehatannya hingga merawat adik, agar sakitnya tidak selalu kambuh karena adik saya terkena bronchitis. Terkadang ada demam mendadak karena kambuhnya sakit atau karena memang kondisi tubuhnya drop.
Hal ini yang selalu saya ingat, dan ibu nasihati pada saya, “Saat kamu sudah menjadi ibu kelak, kamu akan mengerti bagaimana kasih sayang seorang Ibu tidak terbatas kondisi apapun, walaupun anakmu sedang sakit. Pintar-pintarlah mengurus anak kelak, karena bagaimanapun tak ada seorang Ibu yang tega melihat anaknya sakit, sekecil apapun itu”.
Mengingat hal tersebut, saya pun mencari informasi bagaimana agar saya kelak menjadi seorang Ibu, bisa menjaga kesehatan anak dan selalu siap siaga kelak anak saya pun sakit. Jawabannya adalah ada pada nasihat yang pernah ibu berikan, agar saya selalu masak-masakan sehat, camilan sehat, dan menyiapkan buah-buahan agar anak tetap sehat.
Namun, saat anak mengalami demam, nyeri, atau sakit, saya pun harus siap siaga, salah satunya dengan memberikan obat penurun panas yang mudah dicari dan enak untuk diminum anak-anak. Ibu pernah bercerita, bahwa saat saya atau adik saya demam dan panas tubuhnya, ibu selalu khawatir dan pertama kali selalu mengkompres dengan air dingin, serta perhatian yang penuh dengan cinta.
Untuk saat ini, ada banyak sekali informasi dari teman-teman Blogger Parenting yang sering saya baca tulisannya memberikan tips ketika anak demam atau terasa nyeri di bagian tubuhnya. Tentu sangat kasihan jika anak-anak menjadi murung, lemas, dan lemah sehingga tidak ceria dalam hidupnya sehari-hari.
Tempra Syrup adalah salah satu solusi yang direkomendasikan oleh para Blogger di Bidang Parenting yang saya sering baca. Selain itu, saya pun mencari informasi terkait dalam produk Tempra. Ternyata memang Tempra Syrup adalah dapat membantu menurunkan demam pada anak dan menjadi obat yang aman bagi lambung, karena tidak mengandung asam yang dapat membuat iritasi pada lambung. Bahkan, bayi yang baru usia beberapa bulan saja pun sangat aman untuk konsumsi Tempra, dengan sesuai petunjuk dokter.
Untuk umur dibawah 2 tahun, maka dosisinya harus sesuai petunjuk dokter atau gunakan tempra drops. Sedangkan untuk usia 2-3 tahun dosisnya adalah 5ml, sedangkan 4-5 tahun adalah 7.5ml, dan 6-8 tahun adalah 10ml atau gunakan Tempra Forte.
Istimewanya Tempra Syrup yang merupakan produksi PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia ini tidak perlu dikocok lagi karena sudah larut 100% sehingga sagat aman jika langsung diminum oleh anak. Untuk meminumnya, juga ada gelas ukur dengan ukuran mililiternya yang bisa mengatur dan mengetahui dosis yang harus diminum, sehingga Dosis tepat (tidak menimbulkan over dosis atau kurang dosis). Rasanya juga enak bagi anak-anak yaitu seperti rasa sirup anggur, dan anak-anak tidak akan alergi atau takut menimumnya karena rasanya yang enak tidak seperti obat.
Setelah saya membaca dan mengetahui produk ini, saya pun teringat wajah dan nasihat cinta Ibu. Betapa sungguh lelah dan menguras energi ketika mengurus dan mengasuh anak-anaknya. Tapi terkadang balasan cinta ibu, sering terlewatkan dan terlupakan oleh anak-anaknya. Termasuk saat anak sakit, seorang Ibu bahkan lupa mengurus dirinya sendiri dan mengorbankan apapun demi anaknya sehat kembali.
Terimakasih Ibu atas tanda cintamu dan nasihat cintamu yang tak akan pernah pudar. Saya belajar darimu tentang bagaimana menjadi seorang wanita dan ibu yang baik, kelak bagi anak-anak kedepan. Dan walaupun kelak dirimu sudah tiada, tapi aku yakin bahwa nasihat cintamu tak akan terbayar oleh apapun, dan tak pudar dimakan waktu.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.
Lina W. Sasmita says
Nasihat ibu adalah bukti kasih sayangnya yang tak terbilang. Bahagia masih bisa mendengar nasihat-nasihatnya yang kelak akan kita rindukan.
Faridilla Ainun says
Nasihat ibu selalu melekat dalam ingatan ya mba. Jadi kangen ibu
Khoirur Rohmah says
Nasihat ibundanya terpatri sangat mbak,,,
Terpikirkan utk bisa jadi ibu yang serba bisa
Terima kasih utk sharingnya ya mbak
Salam kenal dari Bumi Jember
?????
Rodame says
nasihat ibu memang selalu tersimpan dengan baik di memori ya mba.
mpo ratne says
Pesan yg bagus. Jadi ibu multitask gak gampang. Cape dan lelah tidak di rasa.
miss dapur says
Bahaya juga sih kalau anak panas, tidak sekadar kejang tapi banyak penyakit yg tanda nya dari panas seperti radang selaput otak. Sedia tempat aman deh kalau anak panas malam malam
Rach Alida Bahaweres says
Wah akhirnta tahun 2018 punya status baru ya mba Annisa. Aku mendoakan semoga prosesnya menjadi mudah dan lancar ya mba.
Alhamdulillah mba masih bisa merasakan dan menyerap dengan baik nasihat yang ibu berikan ya mba. Memang penting untuk jadi perempuan harus serba bisa dan dapat diandalkan
Nyi Penengah Dewanti says
miss iBukku jadinya mba hiks
Cinta beliau yang membuatku selalu kuat dalam menjalani hidup.
Nova DW says
Kasih Ibu selalu ada untuk kita, sampai kapanpun ^^
dunialingga says
aku jadi kangen mamaaah…kalau mamahku nggak pernah banyak pesan mba..secara orangnya selebor. Tapi aku nggak perlulah menunggu nasihat dari dia karena apa2 yg dilakukan selama ini jadi contoh buat kami anak2nya menjadi ibu yang lebih baik
Munasyaroh Fadhilah says
Ibu adalah sosok yang luar biasa, sumber inspirasi sekaligus panutan abadi
Helena says
SID pakai Tempra juga Cha. Alhamdulillah cocok buat menurunkan panas dan meredakan nyeri setelah imunisasi. Di rumah siapin juga ya Cha buat suami *uhuk.
Okti Li says
Saya juga pakai Tempra kalau anak demam saat bepergian. Setelah punya anak baru terasa betapa ibu kita meski bawel dan cerewet semua itu karena sayang anak nya…
andyhardiyanti says
Nasihat itu juga tuh yang saya dapatkan dari mama di rumah. Huhuhuhu..
Ila Rizky says
bener banget, mb. cinta ibu luar biasa ya. nggak kebayang gimana capeknya ngurus anak pas lagi sakit, bikin kepikiran dan lelah jiwa raga. tapi beliau ikhlas menjalaninya. semoga balasannya di surga untuk kedua orang tua kita ya. aamiin
Irni Irmayani says
Kasih ibu emang gak bisa terukur untuk seorang anak ya mbak. Kalau sebagai anak kita malah sering lupa. Udah jadi ibu baru deh merasa apa apa pasti ingat anak ?
Icha faizah says
Ah, nasihat-nasihat seorang Ibu memang selalu teringat.
Setelah jadi Ibu, kita jadi tau bagaimana rasanya jadi seorang Ibu.
Khairiah says
Ibuyang mau menasehati anaknya, ibu perhatian kangen dinasehatinibu
lendyagasshi says
Ibuuu….
Dulu sebelum punya anak, suka bilang “Iihh…Ibu cerewet.”
Setelah punya anak, ternyata secara gak sadar, aku juga cerewet sama anakku.
Dan ternyata itu adalah tanda cinta.
Tabarakallahu, Ibunda.
naqiyyah syam says
Ibu memang cintanya terus mengalir ya, bahkan ketika kita sudah dewasa dan berkeluarga ya
Apura says
Uhhh.. baper, ingat mama. Mama yang ga pernah marah-marah beda banget setelah aku jadi ibu, ke anak kayak singa. Nasihat ibu memang tiada duanya
ike yuliastuti says
bener banget mba nasihat ibunya,
wanita itu harus serba bisa
Juli says
Ah haru tiap berbicara ttg ibu… ❤