• Home
  • About Me
  • Travelling
  • Beauty
  • Finance
  • Personal Thought
  • Welcome!
    • About Me
    • Annisa’s Tumblr
    • Personal Thought
    • Pernikahan
    • Beauty

Ideannisa

Personal Blog by Finastri Annisa

Personal Thought

TENTANG PUISI IBU INDONESIA, ITU BUKAN INDONESIA

April 3, 2018 Comments : 11

Ramai diperbincangkan tentang puisi berjudul Ibu Indonesia, yang mengandung kalimat “Aku Tak Paham Syariat Islam” yang dibacakan oleh Ibu Sukmawati di acara Fashion Show 26 tahun Anne Avantie, di Indonesia Fashion Week 2018. Ada perasaan sedih dan khawatir yang muncul saat bait demi bait puisi saya baca. Saya berpikir sejenak, apa maksud puisi ini sebenarnya? Apakah ini menggambarkan Indonesia? Bagaimana efeknya terhadap sosial puisi ini, khususnya umat islam sebagai objek diskursus dari puisi yang dibacakan oleh Ibu Sukma. Karena tak jarang, kelompok sumbu pendek muncul dan memperparah keadaan. Itu yang saya khawatirkan.

Jujur, saat membaca isinya saya merasa maksud puisi ini sebenernya tak sedang membanggakan Indonesia. Justru yang saya lihat adalah mempertentangkan agama dengan pendapat pribadi ibu Sukmawati, yang entah punya pandangan apa tentang islam.

Kalau boleh beropini, agama itu adalah bagian dari Keindonesiaan. Masyarakat Indonesia yang mayoritas umat muslim adalah bagian dari Keindonesiaan. Begitupun dengan umat-umat agama yang lain, walaupun bukan mayoritas, tetapi juga bagian dari Keindonesiaan. Segala aktivitas, aksen, peribadatan dan hal-hal lainnya memang tak bisa dipisahkan satu sama lain dari Keindonesiaan. Semuanya bagian dari hidup yang beragam di bangsa ini.

Sejak SD, nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika dan keberagaman, pasti sudah kita dapatkan. Entah mengapa rasanya ketika membaca puisi tersebut, saya merasa pembuat puisi mendiskursuskan antara Islam dan Indonesia. Seakan-akan antara Islam dan Indonesia adalah hal yang bertentangan dan tak ada keindahan di dalamnya. Coba lihat lebih dalam, perbedaan itu bisa indah terlihat andai hal-hal sensitif yang membangkitkan emosi keber-agamaan seseorang tak perlu disinggung.

Sejak kecil, saya bertetangga dengan orang-orang yang berbeda agama. Ada diantaranya yang bergama nasrani, hindu, dan budha. Saat idul fitri dan idul adha, nenek saya sering memberikan sajian ketupat lebaran atau olahan daging pada tetangga-tetangga walaupun berbeda agama. Mereka juga tak marah saat di rumah kami ada pengajian yang cukup ramai, bahkan meminjamkan kursi-kursi di rumahnya sebagian untuk pengajian di rumah nenek saya. Begitupun saat mereka merayakan hari agamanya, kami memang tak mengucapkan selamat Natal atau selamat hari Raya mereka, karena secara keyakinan tak menganggap itu dibenarkan syariah. Tapi kami selalu berkunjung saat tahun baru saling bertukar makanan tanpa harus menyinggung kepercayaan masing-masing. Keluarga saya jelas tidak menyukai nyanyian-nyian yang terdengar saat mereka beribadah bersama, tapi kami juga tak pernah menyinggung itu dihadapan mereka. Bukankah itu lebih indah, dibanding puisi yang menyinggung satu sama lain.

Bagaimana jika saat ini Umat Islam marah karena disinggung soal hal tersebut? Menurut saya wajar saja jika marah, karena hal-hal yang dianggap sakral dalam agama islam disinggung dan diperbandingkan dengan pendapat lainnya hingga kesakralan itu menjadi rendah dipandangnya. Tak ada satu pun yang mau direndahkan kesakralannya, walaupun dalam realitas ada secuil hal tersebut. Tapi jelas itu tak pantas jika diungkit.

Entahlah. Mengapa kalau pembuat puisi cinta terhadap bumi Indonesia, tak membuat saja tentang Indahnya Indonesia yang berwarna-warni ini? Saling menghormati dan menghargai kepercayaan masing-masing. Hidup berdampingan dan menghargai hak-hak satu sama lain. Kita bisa liburan di saat Hari Besar masing-masing Agama. Kita juga tak ingin mengganggu saudara lain yang sedang beribadah. Diberikan keleluasaan untuk menjalankan ibadah tanpa ada larangan sedikitpun. Bukankah itu lebih indah dibanding dengan kalimat-kalimat puisi yang menyinggung keber-agamaan satu ummat?

Kalau memang cinta Indonesia, jangan lepaskan keberagamaan ini. Jangan sudutkan satu pandangan agama tertentu yang sudah diyakini, apalagi melukai hati banyak orang, yang juga bagian dari bangsa Indonesia. Tak perlu singgung hal sensitif milik kepercayaan orang lain, kalau ingin hidup bersama di negeri ini. Walaupun ada realita perpecahan dan konflik, tapi realita tersebut tak perlu untuk terus digali lebih dalam. Yang ada berlombalah untuk menampilkan seni yang lebih indah dan penuh penghargaan kepada setiap orang yang memeluk kepercayaannya, apalagi soal ibadah.

Tak perlu bandingkan cadar dan konde. Karena itu tidak akan pernah selesai malah menuai konflik yang berkepanjangan. Tak perlu juga bandingkan suara adzan dengan suara lainnya, karena itu melukai orang yang mencintainya. Yang perlu kita lakukan cukup menghormati pilihan orang lain, selagi tidak membuat kerusakan, kericuhan, dan perpecahan, untuk apa disinggung?

Jika tak suka suara adzan, tak perlu disebut dan disebarkan pada banyak orang. Suara adzan yang notabene adalah panggilan untuk menghadap Allah tak layak jadi perbandingan dengan yang lainnya. Begitupun ketika kita tak suka dengan suara teman-teman yang di gereja sedang beribadah, juga tak perlu sebut dihadapannya kita tak suka. Buat apa? Karena kita bukan mereka, dan mereka pun akan jelas-jelas akan marah. Apa itu yang mau kita capai?

Sebagai muslimah saya memiliki kewajiban untuk menjalankan ibadah saya, kepercayaan saya sebagai umat islam, mengagungkan Allah, menjaga seluruh hal yang diperintahkan oleh Allah pada saya. Tapi saya juga warga Indonesia. Tinggal di bumi Indonesia, dan menjadi bagian dari ajaran islam untuk menghargai hak-hak dan menjaga kesakralan agama lain yang hidup berdampingan di negeri ini. Agamaku Agamaku, Agamamu Agamamu. Prinsip itu yang saya pegang, tanpa harus merendahkan kepercayaan lain. Apalagi menghina dan merendahkannya.

Entah apa pembelaan sang pembuat puisi. Tapi bagi saya sendiri, puisi tersebut telah melukai sebagian besar bangsa Indonesia yang merupakan umat Islam. Puisi itu tak melambangkan keindonesiaan yang pada dasarnya penuh penghargaan terhadap kepercayaan agama seseorang.

 

 

Feature Image from Pixabay.

Previous:
OLAHAN MENU CHICKEN KATSU SO GOOD UNTUK MENU PIRING GIZI SEIMBANG
Next:
INILAH BEBERAPA ANEKA KUE KERING DENGAN RESEP YANG MUDAH DIBUAT

You might also enjoy

ANTARA LINGKUNGAN DAN DIRI SENDIRI
5 IDE KADO ULANG TAHUN YANG BERKESAN UNTUK ORANG TERDEKAT
Cerita Persahabatan dari Masa ke Masa

Comments

  1. Okti Li says

    April 4, 2018 at 5:36 am

    Semoga permasalahan yang menyangkut keberagaman dalam bangsa kita ini segera berakhir ya…
    Pengalihan isyu atau apapun itu sebagai Muslim kita harus tetap menjalankan kewajiban 🙂

    Reply
  2. evylia hardy says

    April 4, 2018 at 5:40 am

    Aku pun ketika tinggal di kampung sebelum pindah ke rumah yang sekarang, sangat menikmati kerukunan warga kampung kami.

    Kami saling bertukar hantaran masakan di hari-hari raya masing-masing. Saling dg ikhlas menerima bila ada ‘keramaian’ yg berkaitan dg acara ibadah. Dan yg sangat mengesankan di kampungku dulu itu, tiap selesai Shalat Ied seluruh warga dari berbagai agama dan etnis berbaris di dekat Masjid untuk bersalaman dan bermaaf-maafan.

    Reply
  3. Rach Alida Bahaweres says

    April 4, 2018 at 7:08 am

    Kasus ini semakin lama semakin panas ya, mba. Semoga tak ada lagi seperti ini karena kita juga harus saling menghormati dan tidak menghina yang lain

    Reply
  4. Dunialingga says

    April 4, 2018 at 7:37 am

    Pernah baca mengapa pemikiran bu sukma seperti itu..karena sejak kecil sdh broken home..ditambah dr orang kaya jd dimiskinkan negara hingga perceraian dgn suaminya..entaah dr berbagai masalah yg dia hadapi..apa mungkin ia mempertanyakan agamanya sndiri? Bu suk..bu suk..puisimu boomerangmu

    Reply
  5. merida merry says

    April 4, 2018 at 2:06 pm

    Waktu melihat berita ini pertama kali di beranda sosmed, lgsg istighfar berkali-kali. Darah lgsg mendidih pengen memaki nenek tua itu. Tapi sekuat tenaga aku tahan jari2 agar jgn sampai mengetikkan kata2 tak pantas. Untunglah tidak lama kemudian muncul puisi2 balasan berima sejuk. Mereka menggugat tapi tidak menghujat. Setidaknya ada perasaan semua uneg2 yg aku rasakan sudah tersampaikan oleh mereka.

    Reply
  6. Lina W. Sasmita says

    April 5, 2018 at 12:46 am

    Wajar jika banyak orang merasa marah dan tersinggung karena ia membenturkan sesuatu dengan keyakinan.

    Reply
  7. rizka edmanda says

    April 5, 2018 at 3:09 am

    aku sebenernya pengen bahas soal puisi kemarin itu juga di blog tapi gajadi heheh.. aku juga sebenernya kurang setuju. Beliau pembuat puisi kan bilang puisi itu mewakili suara hati perempuan Indonesia yang menjunjung tinggi budaya, tapi kok ya aku sebagai perempuan Indonesia ngerasa gak terwakili hehe

    Reply
  8. lia djabir says

    April 5, 2018 at 4:22 am

    tiap masa-masa pilkada dan mau masuk kampanye, sering banget deh muncul issue issue kayak gini. smoga gak pecah kerukunan bangsa kita hanya karena hal-hal sepele seperti ini

    Reply
  9. Nchie Hanie says

    April 5, 2018 at 4:21 pm

    Oh cadar..
    Oh Konde

    Aku senyum2 aja ahh, dipojokan 🙂

    Reply
  10. Faridilla Ainun says

    April 6, 2018 at 2:34 am

    Semoga sang pembuat puisi disadarkan bahwa gak semua wanita merasa diwakili oleh dirinya. Dan, semoga Indonesia damai selalu

    Reply
  11. April Hamsa says

    April 9, 2018 at 2:57 am

    Mirisnya lagi puisi itu dibuat oleh anak Presiden Pertama RI. Duh 🙁
    Semoga si Ibuk mendapat hidayah-Nya.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About Me

About Annisa

Annisa is blogger who loves writing about lifestyle, life experiences, personal thought, and everything that i want. As digital strategist at non profit organization and digital consultant for another social community, i care for humanity and universality. Annisa can contacted by e-mail finastricha@gmail.com.

Follow Annisa

Community

Blogger Perempuan

SEARCH

Read this blog at your mail

Enter your mail

Top Post

  • 25 PERTANYAAN QnA UNTUK LEBIH MENGENAL SAHABAT
    25 PERTANYAAN QnA UNTUK LEBIH MENGENAL SAHABAT
  • 15 PERTANYAAN RANDOM TENTANG DIRI SENDIRI
    15 PERTANYAAN RANDOM TENTANG DIRI SENDIRI
  • PENGALAMAN KONSULTASI KE DOKTER GIZI, TERNYATA INILAH RESEPNYA AGAR TUBUH LEBIH SEHAT
    PENGALAMAN KONSULTASI KE DOKTER GIZI, TERNYATA INILAH RESEPNYA AGAR TUBUH LEBIH SEHAT
  • Cara Mudah Hilangkan Komedo dengan Biore Pore Pack Black
    Cara Mudah Hilangkan Komedo dengan Biore Pore Pack Black

CATEGORIES

Archives


Instagram post 17934028237454721
Sejak kecil, mungkin saat saya sudah masuk TK, ibu saya sering kali membelikan buku-buku cerita bergambar. Mulai dari cerita dari negeri dongeng, kisah-kisah moral, hingga ke kisah-kisah Nabi dan Rasul dalam Islam.

Setiap pergi jalan-jalan, ibu menyempatkan mampir dan mengajak saya ke Toko Buku. Lihat-lihat dan membeli buku yang jadi pilihan saya.

Kebiasaan ini membawa saya jadi senang dengan buku, apalagi sejak mulai lancar membaca. Setiap minggu, saya selalu menagih ibu untuk membelikan majalah Bobo. Kalau ada uang lebih, sesekali saya juga minta dibelikan buku kumpulan cerpen.

Kenangan saat kecil yang suka dengan buku dan sering berimajinasi dengan cerita di dalamnya, membuat saya sadar bahwa saat nanti memiliki anak dan harus berkewajiban mendidik seorang anak, membiasakan anak membaca buku begitu penting.

Mereka tidak akan menyukai buku secara tiba-tiba jika sejak kecil tidak dipancing terlebih dahulu dengan orang tuanya.

Kalau usia saya saat ini masih anak-anak, mungkin aplikasi ini akan jadi salah satu favorit saya dan saya akan minta pada orang tua untuk setiap hari mengizinkan saya membaca buku cerita bergambar lewat aplikasi ini di gadget. Hehehe. Ya, aplikasi buku digital ini bernama Let’s Read.

Di zaman sekarang ini, sebenarnya enak banget. Baik orang tua, guru, pendamping anak, dan anak-anak sangat dimudahkan untuk membaca dan belajar.

Apalagi buku-buku digital yang ada di Let’s Read sangat banyak variannya. Jadi dari satu aplikasi saja, kita bisa memilih jenis cerita apa yang ingin kita bacakan atau anak lihat sendiri melalui aplikasi tersebut.

Anak-anak juga tentu akan senang karena buku digital Let’s Read memiliki gambar ilustrasi yang sangat menarik dan colourfull. Dengan melihat gambarnya saja, mereka sudah bisa berimajinasi dan mendapat wawasan baru.

Yuk ibu-ibu, bunda-bunda kalau mau tahu selengkapnya tentang aplikasi ini, check di blog post terbaru ideannisa.com ya. Selain itu, punya tips apalagi nih biar anak suka baca?

@letsread.indonesia @bloggerperempuan #LetsReadAsia #AyoMembaca #LetsReadxBloggerPerempuan

Instagram post 17880941939028130
Beberapa waktu lalu, di rumah kedatangan si box pink cantik yang udah pasti bisa ketebak dari mana kan? Ya, dari @sociolla.

Kali ini seneng banget, karena punya skincare lengkap untuk merawat kulit supaya lebih terhidrasi.

Jadi isi box ini ada:
❤️ Micellar Water dari @ariul_id
❤️ Body Lotion dari @klorane_idn
❤️ AHC Cleansing Foam dari @koreanaestheticskincare_id
❤️ Hydrating Mist Toner dari @sukinskincare_idn
❤️ Masker dari @mediheal_idn

Super lengkap buat bikin kulit tambah sehat dan lembap.
Tapi jangan salah ya. Supaya kulit bisa terhidrasi dengan baik, gak cukup cuma dengan skincare atau perawatan dari luar aja, tapi juga butuh perawatan dari dalam.

Caranya adalah dengan minum air mineral yang berkualitas dan teruji dengan baik.

Untuk mendukung wanita Indonesia merawat kulit agar selalu merawat kulit dan terhidrasi, Sociolla bersama dengan Aqua Reflections berkolaborasi menghadirkan edisi spesial Sociolla x Aqua Reflections yang botolnya didesign khusus dengan ciri khas Sociolla.

Saya salah satu yang beruntung karena bisa mendapatkan botol @aqua_reflections edisi spesial ini.

Btw, di botol Aqua Reflections x Sociolla ini ada QRCode yang bisa kamu scan juga lho! Ada voucher senilai Rp25.000 untuk belanja di Sociolla.

So, yuk dapetin Aqua Reflectionnya dan belanja skincare favorit kamu untuk menghidrasi kulit di @sociolla.com!

Instagram post 17892396910792819
Apa pertanyaan yang sering dilontarkan pada pasangan yang sudah menikah lebih dari dua tahun dan belum juga memiliki keturunan?
.
"Belum isi?"
.
"Kenapa belum isi? (Wajahnya sambil kayak bersedih gitu, sambil nepuk-nepuk bahu saya).
.
"Udah dua tahun ya nikah? Yang sabar ya, semangat terus pokoknya! Udah coba minum ini, minum itu..?"
.
Di kesempatan lain, dalam sebuah moment. Ada lagi yang nyeletuk-nyeletuk
.
"Kapan nih, (nyebut nama anaknya) punya temen?"
.
"Kayaknya lo stress deh.."
.
"Lo kerja terus sih, mikirin kerjaan terus, gimana mau jadi"
.
Biasanya sih, saya cuma ketawa. Sambil mengaminkan karena bisa saja emang mereka kasih doa tulus kan. Terus orang-orang ini, menyemangati dan menyuruh bersabar. Sambil ngasih nasihat-nasihatnya.

Ada dua respon sih dari semua itu.

Yang pertama: Terima kasih, sudah memperhatikan dan mendoakan yang terbaik.

Yang kedua, ada satu anggapan dari saya begini.

Kadang, orang lain melihat sepertinya kondisi pernikahan seperti ini menyedihkan. Sudah lebih dari dua tahun menikah belum juga dikaruniai keturunan.

Padahal, realitanya, belum tentu begitu.

Gak selalu, pasangan yang belum memiliki keturunan hidupnya gak sebahagia pasangan yang udah punya keturunan atau keturunan yang banyak.

Yang memiliki keturunan bisa merasa bahagia, bisa juga tidak merasa bahagia. 

Nyatanya ada juga yang stress dan pusing gak karuan setelah memiliki anak, padahal di sisi lain ada yang iri dengan kehidupannya karena ia belum juga dititipkan keturunan.

Menurut saya ini soal mindset dan gimana setiap detik kita bisa bersyukur dengan yang Allah SWT titipkan.

Yang mungkin perlu jadi highlight: life goals dan kebahagiaan masing-masing orang bisa aja berbeda. Gak selalu diukur dengan kacamata dan sudut pandang yang sama.

Jadi, gak semua orang menyedihkan saat belum atau tidak merasakan kebahagiaan yang seperti kita alami. Semua orang hidup dengan versinya, rezekinya, dan jalannya masing-masing.

Termasuk saya dan suami. Ada hikmah dan kebahagiaan lain yang menurut saya, masih Allah berikan untuk kami.

Selagi kita bisa menikmatinya, maka bersyukurlah. Semoga Allah menambah lagi nikmat-nikmat yang lain

Selamat menjalani hidup & bahagia versimu😎

Instagram post 17854740353362128
Mamahku, yang sampai anaknya gede masih suka tanya udah makan atau belum, makan apa, masak apa hari ini? Udah shalat atau belum? Ada aja yang dibawelin tiap ketemu 😂. Dan pastinya selalu berdoa yang terbaik untuk anak-anaknya.

Sebagai anak, mungkin banyak hal yang membuat beliau kecewa atau sedih. Kadang gak sesuai harapan atau keinginan. Tapi, berusaha sekecil apapun yang bisa dilakukan maka akan coba saya lakukan.

Semoga beliau diberikan kesehatan dan kebahagiaan dunia juga akhirat. Aamiinya Rabbal Alamiin.

Selamat Hari Ibu untuk seluruh perempuan dan ibu tangguh negeri ini ❤❤

#hariibu #hariibu2021

Instagram post 17849041115406067
Biasanya berapa lama dalam sehari kamu menatap gadget? Kalau saya, karena tuntutan pekerjaan mungkin bisa lebih dari 6 jam nih sehari.

Apalagi kalau yang ada di layar gadget itu babang Kim Soe Ho, alias Mas Han Ji Pyeong (tim Han Ji Pyeong mana suaranyaa?) Hehehe.

Walaupun itu risiko seorang pekerja digital, menatap layar gadget terlalu lama juga gak bagus. Harus diimbangi dengan mengistirahatkan mata plus konsumsi vitamin atau suplemen mata supaya mata tetap maksimal bekerja maksimal.

Selengkapnya, check di blog terbaru aku yuk di link: https://ideannisa.com/2020/12/01/cara-menjaga-mata-tetap-sehat/

Nah, kalau kamu gimana nih? Berapa lama menatap layar gadget dalam sehari? Dan punya tips tambahan gak biar mata tetap sehat dan gak stress?

Instagram post 18110146072175435
Eh, guys. Mau nanya deh, suka parno gak sih kalau badan tiba-tiba meriang? Apalagi kalau udah bersin-bersin atau batuk. Di tengah pandemi kayak sekarang ini, sedikit aja ada gejala gak enak di badan rasanya suka khawatir. Persis kayak kejadian kemarin, waktu tenggorokan saya sempat sakit. Langsung dalam hati bertanya-tanya, ini kenapa ya? Bukan Covid-19 kan? Untungnya mereda setelah beberapa hari dan gak sampai hilang penciuman.

Tapi kalau terlalu khawatir juga gak baik sih. Mending kita prepare dengan bangun gaya hidup sehat dan bikin hidup kita lebih fit. Misalnya aja, banyakin makan sayur-buah, olahraga ringan setiap hari, jauhi stress, dan lakukan hal yang menyenangkan biar psikis juga sehat.

Selain itu, saya suka tambahin minum suplemen @Vipro-G biar ada booster imun. Soalnya sekarang ini lagi banyak banget aktivitas dan kerja sampai malam. Suplemen ini juga bisa bantu untuk mengurangi radang tenggorokan dan anti radikal bebas.

Tentang pengalaman konsumsi Vipro-G, saya share di blog ya. Check link nya di bit.ly/ideannisa-viprog

Suplemen ini menarik soalnya pas pertama kali lihat, ada foto Raffi Ahmad-nya. Hehehe. Jadi emang ini sesuai dengan orang yang sibuknya kayak Raffi dari subuh-tengah malam.

Kalau kalian sendiri pernah parno-an kayak saya? Hehehe. Gimana cara ngadepinnya?

Instagram post 17900083378625641
Sudah pada tahu belum, kalau sekarang di Traveloka kita udah bisa beli asuransi. Salah satunya adalah beli asuransi dari FWD Life Asuransi Bebas Handal dan Asuransi FWD Cancer Protection, melalui Traveloka Protect.

Asuransi Bebas Handal adalah asuransi kesehatan berbasis syariah yang terjangkau dengan manfaat rawat inap komprehensif. Kontribusinya mulai dari Rp75.000 per bulan dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp100 juta.

Sedangkan, FWD Cancer Protection adalah asuransi kanker terjangkau yang memberikan uang pertanggungan 100% saat diagnosis kanker dengan premi mulai Rp10.000 per bulan dan manfaat hingga Rp150 juta.

Waw banget kan, ada asuransi yang bisa kita beli mulai dari Rp10.000 per bulan aja? Jujur kalau saya sendiri, belum pernah membeli asuransi dengan harga premi Rp10.000. Tapi ini tentu sebuah terobosan agar lebih banyak lagi masyarakat yang memiliki proteksi. Thank you ya @fwd_id & @traveloka.

Selengkapnya sudah saya ulas di blog. Plus, ada sedikit ulasan chit chat dengan dr. Falla Adinda yang bahas juga tentang resiko penyakit kanker untuk masyarakat Indonesia. Mampir ya di ideannisa.com

#FWD #AsuransiMudahBeneran

Instagram post 17873375798052308
Menurut Mbak Githa Argasasmita, seorang financial planner, bukan hanya darurat saja yang
penting untuk kita siapkan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.

Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa juga penting banget untuk dipersiapkan supaya hidup kita dan keluarga lebih terproteksi.

Tapi sayangnya, banyak masyarakat Indonesia yang belum punya asuransi jiwa dan asuransi
kesehatan gara-gara males ngurus, males baca polis, dan tiap kali butuh urus-urus adminitrasi harus ke kantor asuransinya.

Well, sekarang udah ada cara gampangnya. Kalau kamu mendaftar sebagai nasabah @fwd_id  udah ada fitur eServices di aplikasi FWD MAX yang memudahkan kita urus-urus asuransi. Gak ada lagi tuh alasan ribet atau males keluar rumah buat mengurus asuransi.

Kebetulan, Jumat 16 Oktober 2020, saya ikutan Virtual Blogger & Media Online. Kita bahas apa itu eServices dan apa saja manfaatnya? Termasuk beberapa tips keuangan dari Mbak Githa Argasasmita.

Simak di blogpost terbaru saya, ya!
#FWD #FWDMax #FWDBeda


2021 blog by annisa Design by SkyandStars.co
Back Top

Copyright © 2021 · Yoon Theme on Genesis Framework · WordPress · Log in